36 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari teknik
thought stopping adalah untuk menghentikan, merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan yang tidak rasional atau negatif, untuk
menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri seperti rasa benci, rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, was-was dan resah, untuk
menghentikan konseli yang mengalami gangguan pikiran obsesif dan membayangkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
4. Prinsip-Prinsip Thought Stopping
Prinsip teknik thought stopping adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teknik thought stopping. Dalam pelaksanaannya, terapi ini
menggunakan berbagai variasi dalam membantu seseorang yang sedang mencoba menghentikan pikiran yang tidak menyenangkan atau memutuskan pikiran
negatif. Konseli diinstruksikan mengatakan “stop” ketika pikiran negatif muncul dan memberi isyarat pada konseli untuk menggantikan pikiran tersebut dengan
memilih alternatif pikiran yang positif. Prosedur yang efektif tergantung pada kesepakatan bersama.
Menurut Hana: 2009 dalam http:panicdisonder.about.comodliving withpdathoughtstopping.htm . Prinsip-prinsip teknik thought stopping sebagai
berikut: a.
Penerapan individual lebih menguntungkan karena apabila teknik ini digunakan dalam situasi kelompok maka akan mengganggu konsentrasi dari
konseli itu sendiri. b.
Memerlukan kondisi rileks
37 c.
Perancangan dan proses penggunaan teknik ini secara teratur dan berjangka d.
Keajegan e.
Stimulus penghentian harus kuat f.
Memberikan keluasan pengembangan pikiran secara bebas. Konseling dengan teknik thought stopping mempersyaratkan konsentrasi
dan memerlukan kondisi rileks atau santai dan terbebas dari suasana yang mengganggu sehingga lebih menguntungkan jika diterapkan secara individual dari
pada kelompok. Pelaksanaan konseling dengan teknik thought stopping juga memerlukan
rancangan ketika
muncul pikiran-pikiran
negatif dalam
mengembangkan pikiran secara bebas serta perlu adanya penerapan teknik ini secara teratur artinya rutin dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dengan
demikian prinsip-prinsip pelaksanaan konseling dengan teknik thought stopping tersebut hendaknya diperhatikan oleh konselor atau konseli.
Berdasarkan pendapat Hana prinsip teknik thought stopping dapat disimpulkan sebagai berikut : 1 Penerapan teknik thought stopping secara
individual lebih menguntungkan; 2 Memerlukan kondisi rileks; 3 Perancangan dan proses penggunaan teknik ini secara teratur dan berjangka; 4 Keajegan; 5
Stimulus penghentian harus kuat; 6 Memberikan keluasan pengembangan pikiran secara bebas, sehingga pelaksanaan konseling dengan teknik thought
stopping memberikan hasil yang maksimal.
38
5. Manfaat Teknik Thought Stopping