78
4.3 Hasil Optimasi
Hasil optimasi kondisi sistem KCKT adalah fase gerak buffer fosfat pH 4,5 : metanol 75 : 25, suhu kolom 30
o
C dan laju alir 1,0 mlmenit dengan panjang gelombang deteksi 200 nm untuk siklamat, 220 nm untuk sakarin,
benzoat dan sorbat serta 450 nm untuk tartrazin dan sunset yellow yang masing- masing dapat dilihat pada Gambar 4.12, Gambar 4.13 dan Gambar 4.14.
Gambar 4.12 Kromatogram Senyawa Hasil Optimasi M etode pada Panjang Gelombang 200 nm
Gambar 4.13 Kromatogram Senyawa Hasil Optimasi M etode pada Panjang Gelombang 220 nm
Gambar 4.14 Kromatogram Senyawa Hasil Optimasi M etode pada Panjang Gelombang 450 nm
DAD1 A, Sig=200,2 Ref=off OPTIMASI 1 JUNI 2013\ KONDISI OPTIMUM
DAD1 B, Sig=220,2 Ref=off O PTIMASI 1 JUNI 2013\KONDISI O PTIMUM
DAD1 F, Sig=450,2 Ref=off OPTIMASI 1 JUNI 2013\ KONDISI OPTIMUM
Universitas Sumatera Utara
79
4.4 Waktu Retensi
Hasil penentuan waktu retensi menunjukkan bahwa natrium sakarin, natrium siklamat, natrium benzoat, kalium sorbat, tartrazin dan sunset yellow
memiliki waktu retensi berbeda-beda yang dapat digunakan sebagai identifikasi masing-masing senyawa untuk analisis selanjutnya. Waktu retensi masing-masing
senyawa adalah tartrazin 0,941 menit; natrium sakarin 1,589 menit; natrium siklamat 2,748 menit; sunset yellow 3,703 menit; natrium benzoat 5,516 dan
kalium sorbat 8,583 menit. Kromatogram waktu retensi masing-masing senyawa baku dapat dilihat pada Lampiran 12, halaman 130 - 131, sedangkan waktu retensi
masing-masing senyawa baku dapat dilihat pada Lampiran 13, halaman 132. Pada sistem KCKT fase terbalik, fase diam bersifat non polar dan fase gerak
bersifat polar. Waktu retensi memberikan gambaran kepolaran masing-masing senyawa, kepolaran tertinggi dimiliki oleh tartrazin karena terelusi terlebih
dahulu, berikutnya adalah natrium sakarin, dilanjutkan oleh natrium siklamat, sunset yellow, natrium benzoat dan diakhiri oleh kalium sorbat berdasarkan waktu
retensi masing-masing, yaitu: 1,589 menit; 2,748 menit; 3,703 menit; 5,516 dan 8,583 menit.
Universitas Sumatera Utara
80
4.5 Validasi Metode 4.5.1 Linieritas Baku