57
3.9.6 Penetapan Kadar Pemanis, Pengawet dan Pewarna dalam Sampel
Ditimbang seksama 1,0 gram sampel, diencerkan sampai volumenya tepat 10 mL, disonikasi selama 30 menit. Larutan dipipet sebanyak 1 ml kemudian
dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml. Larutan disaring dengan penyaring syringe PTFE 0,45
µm ke dalam vial autosampler dan diinjeksikan sebanyak 5 µl ke alat KCKT dengan metode sesuai hasil optimasi. Perlakuan tersebut dilakukan
sebanyak tiga kali ulangan. Kadar senyawa dihitung berdasarkan persamaan regresi masing-masing senyawa yang sudah diperoleh. Kadar dinyatakan dalam
milligram per kilogram setiap senyawa dalam sampel dihitung dengan persamaan berikut Wrolstad, et al., 2005:
k Fp
W c
M x
1000 x
Kadar dinyatakan dalam persen massa per massa setiap senyawa dalam sampel dihitung dengan persamaan berikut Wrolstad, et al., 2005:
x M
P 100
6 10
Di mana: M = Kadar rata-rata BTM mgkg c = Kadar rata-rata BTM dari
penyuntikan µgml W = M assa rata-rata penimbangan sampel kg
Fp = Faktor Pengenceran k = Angka kemurnian bahan baku
P = Kadar rata-rata BTM
Universitas Sumatera Utara
58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Panjang Gelombang Maksimum
Penentuan panjang gelombang maksimum yang telah dilakukan menunjukkan bahwa setiap senyawa memiliki panjang gelombang maksimum
yang berbeda-beda. Panjang gelombang maksimum hasil penelitian untuk natrium siklamat, natrium sakarin, natrium benzoat, kalium sorbat, tartrazin dan sunset
yellow masing-masing sebesar: 197, 201, 224, 254, 427 dan 482 nm. Spektrum masing-masing senyawa baku dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 108 - 110.
Spektrum overlay enam senyawa baku dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Spektrum Overlay Enam Senyawa Baku
Panjang gelombang maksimum natrium sakarin yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya adalah 200 nm, 202 nm dan
204 nm Serdar dan Knezevic, 2011; Xiao, et al., 2011; Lin, et al., 2000. Hal ini memberikan informasi bahwa panjang gelombang maksimum natrium sakarin
Universitas Sumatera Utara