Bahan Pengawet Pangan Bahan Tambahan Pangan

10 2.2.1.2 Siklamat Siklamat, asam siklamat atau asam sikloheksilsulfamat C 6 H 13 NO 3 S Ambarsari, dkk., 2009, mempunyai pKa 1,90 dan panjang gelombang maksimum 194 nm Xiao, et al., 2011. Siklamat digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium dan natrium. Garam siklamat berbentuk kristal putih, tidak berbau, tidak berwarna, mudah larut dalam air dan etanol, berasa manis Ambarsari, dkk., 2009. Struktur natrium siklamat dapat dilihat pada Gambar 2.2 Windholz, et al., 1983. Gambar 2.2 Struktur Natrium Siklamat Siklamat memiliki kemanisan relatif sebesar 30 kali kemanisan sukrosa dan tanpa nilai kalori. Kombinasi dengan sakarin bersifat sinergis. JECFA menetapkan acceptable daily intake ADI untuk siklamat sebesar 11 mgkg bbhari BSN, 2004. Penggunaan pada sirup esens tidak lebih dari 1000 mgkg BSN, 2004.

2.2.2 Bahan Pengawet Pangan

Pengawet adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau menghambat fermentasi terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawet yang diizinkan antara lain: asam atau garam benzoat, propanoat dan sorbat Badan POM RI, 2013a. Universitas Sumatera Utara 11 2.2.2.1 Natrium Benzoat Asam benzoat atau acidum benzoicum berfungsi sebagai antimikroba, mempunyai pKa 4,2 dan panjang gelombang maksimum 225 nm. Natrium benzoat atau natrium benzenakarboksilat C 6 H 5 COONa yang sering digunakan sebagai pengawet karena sangat mudah larut dalam air, berupa serbuk yang stabil, tidak berbau, berwarna putih dengan rasa menyengat, bersifat higroskopik dan larut dalam metanol Windholz, et al., 1983; Pylypiw dan Grether, 2000. Struktur natrium benzoat dapat dilihat pada Gambar 2.3 Windholz, et al., 1983. Gambar 2.3 Struktur Natrium Benzoat Natrium benzoat digunakan pada makanan yang mempunyai pH 2,5 - 4,0 untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme, misalnya: minuman berkarbonasi, selai, jus buah dan sirup Oyewole, et al., 2012; Sibarani, 2010; Hartono, 2007; Pylypiw dan Grether, 2000. Penggunaan pada sirup tidak lebih dari 0,09 atau 900 ppm Badan POM RI, 2013a dengan ADI sebesar 5 mgkg berat badan JECFA, 1974. Natrium benzoat telah dilaporkan menyebabkan efek samping langsung, seperti reaksi alergi Hussain, et al., 2011 atau efek samping tidak langsung yang serius dalam tubuh akibat dikonsumsi secara terus-menerus sehingga menyebabkan kerusakan sel hati dan ginjal yang ditandai dengan peningkatan aspartate aminotransferase AST, alanine aminotransferase ALT dalam serum dan kreatinin, glutamin, urea dan asam urat dalam urin Oyewole, et al., 2012. Universitas Sumatera Utara 12 2.2.2.2 Kalium Sorbat Asam sorbat atau asam-trans-2,4-hexadienat memiliki rumus molekul C 6 H 8 O 2 . Asam sorbat merupakan padatan putih berbentuk kristal dan berbau agak asam. Asam sorbat efektif untuk mencegah pertumbuhan khamir, kapang dan bakteri pada pH rendah, namun tetap efisien pada pH 6,5 Hussain, et al., 2010; Pylypiw dan Grether, 2000; Windholz, et al., 1983. Secara komersil, asam sorbat tersedia dalam bentuk garam kalsium, natrium, dan kalium sorbat. Kalium sorbat lebih umum digunakan daripada asam sorbat karena kelarutan dalam air lebih tinggi daripada asam sorbat, mempunyai pKa 4,80 dan panjang gelombang maksimum 255 nm Hussain, et al., 2010; Pylypiw dan Grether, 2000; Windholz, et al., 1983. Struktur kalium sorbat dapat dilihat pada Gambar 2.4 Windholz, et al., 1983. Gambar 2.4 Struktur Kalium Sorbat Kalium sorbat telah digunakan sebagai pengawet sejak tahun 1945. Kalium sorbat banyak digunakan dalam berbagai macam makanan termasuk keju, roti, margarin, sayuran, produk buah, salad, sirup dan ikan asin. Konsentrasi kalium sorbat dalam sirup tidak lebih dari 0,1 atau 1000 ppm Hussain, et al., 2010; Sibarani, 2010; Badan POM RI, 2013a dengan ADI sebesar 25 mgkg bobot badan JECFA, 1974. Universitas Sumatera Utara 13

2.2.3 Bahan Pewarna Pangan