Optimasi Komposisi Fase Gerak

73

4.2.4 Optimasi Komposisi Fase Gerak

Pengaruh komposisi fase gerak terhadap parameter optimasi dapat dilihat pada Tabel 4.4. Fase gerak yang dioptimasi adalah buffer fosfat pH 4,5 dan metanol dengan perbandingan komposisi seperti pada Tabel 4.4. Kromatogram optimasi dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 121 - 123. Tabel 4.4 Pengaruh Komposisi Fase Gerak terhadap Parameter Optimasi Keterangan: - = Tak terdeteksi Tabel 4.4 menunjukkan bahwa waktu retensi pada komposisi fase gerak buffer fosfat pH 4,5 dan metanol 77 : 23 lebih lambat dibandingkan pada komposisi 75 : 25 dan 73 : 27. Komposisi metanol semakin meningkat menyebabkan faktor kapasitas, jumlah plat teoritis, resolusi dan selektivitas mengalami penurunan, kecuali resolusi dan selektivitas natrium benzoat. Faktor kapasitas natrium benzoat mengalami penurunan karena natrium benzoat pKa = 4,2 dalam fase gerak buffer fosfat pH 4,5 belum terionisasi sempurna, sehingga peningkatan fraksi metanol menyebabkan kelarutan natrium benzoat bertambah. Resolusi dan selektivitas natrium benzoat meningkat menunjukkan bahwa pemisahan menjadi lebih sempurna. Sementara natrium sakarin, natrium siklamat, kalium sorbat, tartrazin dan sunset yellow mengalami penurunan resolusi dan selektivitas seiring peningkatan kelarutan natrium benzoat Universitas Sumatera Utara 74 pada fase gerak dengan peningkatan fraksi metanol. Dengan demikian, faktor kapasitas mengalami penurunan disebabkan penurunan viskositas fase gerak, tidak disebabkan peningkatan kelarutan senyawa tersebut. Pengaruh komposisi fase gerak terhadap faktor tailing natrium sakarin, natrium silkamat, natrium benzoat, kalium sorbat, tartrazin dan sunset yellow dapat dilihat pada Gambar 4.10. Gambar 4.10 Pengaruh Komposisi Fase Gerak terhadap Faktor Tailing Natrium Sakarin  , Natrium Silkamat  , Natrium Benzoat  , Kalium Sorbat  , Tartrazin  dan Sunset Yellow  Hasil optimasi komposisi fase gerak memenuhi persyaratan parameter optimasi, kecuali natrium siklamat dan tartrazin mengalami tailing masing-masing pada fase gerak buffer fosfat pH 4,5 dan metanol dengan perbandingan 73 : 27 dan 77 : 23 Tabel 4.4 dan Gambar 4.10. Ionisasi dar i natrium siklamat pK = 1,9 dan tartrazin pKa = 10,9 menyebabkan natrium siklamat dan tartrazin tidak mampu berpartisi pada campuran fase gerak buffer fosfat dan metanol dengan perbandingan masing-masing 73 : 27 dan 77 : 23. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan dengan menggunakan komposisi buffer fosfat dan metanol dengan perbandingan 75 : 25. Universitas Sumatera Utara 75

4.2.5 Optimasi Laju Alir