84 nilai  presisi  yang  baik  karena  respon  relatif  konstan  sehingga  hasil  pengukuran
memiliki  nilai  presisi  memenuhi  syarat  dan  relatif  sama  dengan  peneliti sebelumnya.
4.5.5 Selektifitas
Uji  selektivitas  dilakukan  dengan  membandingkan  kromatogram  larutan baku, larutan sirup X dan larutan sirup X ditambah baku. Kromatogram overlay
larutan  baku,  larutan  sirup  X  dan  larutan  sirup X  ditambah  baku  pada  panjang gelombang 200 nm dapat dilihat pada Gambar 4.16. Kromatogram overlay larutan
baku, larutan sirup X dan larutan sirup X ditambah baku pada panjang gelombang 220  nm  dapat  dilihat  pada  Gambar  4.17.  Kromatogram  overlay  larutan  baku,
larutan sirup X dan larutan sirup X  ditambah baku pada panjang  gelombang 450 nm dapat dilihat pada Gambar 4.18.
Gambar 4.16   Kromatogram Overlay Selektivitas Larutan Baku
, Sirup X
dan Sirup X Ditambah Baku
pada Panjang Gelombang 200 nm M enggunakan M etode Hasil Optimasi
DAD1 A,  Sig=200, 2 Ref=off VALIDASI 25 JULI 2013\SELEKTIVITAS.D DAD1 A,  Sig=200, 2 Ref=off VALIDASI 25 JULI 2013\SELEKTIVITAS-1.D
DAD1 A,  Sig=200, 2 Ref=off VALIDASI 25 JULI 2013\SELEKTIVITAS-2.D
Universitas Sumatera Utara
85 Gambar 4.17   Kromatogram Overlay Selektivitas Larutan Baku
, Sirup X
dan Sirup X Ditambah Baku
pada Panjang Gelombang 200 nm M enggunakan M etode Hasil Optimasi
Gambar 4.18   Kromatogram Overlay Selektivitas Larutan Baku
, Sirup X
dan Sirup X Ditambah Baku
pada Panjang Gelombang 200 nm M enggunakan M etode Hasil Optimasi
DAD1 B,  Sig=220, 2 Ref=off VALIDASI 25 JULI 2013\SELEKTIVITAS.D DAD1 B,  Sig=220, 2 Ref=off VALIDASI 25 JULI 2013\SELEKTIVITAS-1.D
DAD1 B,  Sig=220, 2 Ref=off VALIDASI 25 JULI 2013\SELEKTIVITAS-2.D
DAD1 F, Sig=450,2 R ef=off  VALIDASI  25 JULI  2013\ SELEKTI VITAS.D DAD1 F, Sig=450,2 R ef=off  VALIDASI  25 JULI  2013\ SELEKTI VITAS-1.D
DAD1 F, Sig=450,2 R ef=off  VALIDASI  25 JULI  2013\ SELEKTI VITAS-2.D
Universitas Sumatera Utara
86 M enurut Harmita 2004, selektivitas dapat dinyatakan dengan kromatogram
larutan  baku,  larutan  sampel  dan  larutan  sampel  plus  baku  harus  menunjukkan waktu retensi masing-masing senyawa relatif sama.
Uji  selektivitas  dilakukan  dengan  cara  membandingkan  kromatogram larutan  baku,  sirup  X  dan  sirup  X  ditambah  baku  menunjukkan  bahwa  metode
KCKT  hasil  optimasi  yang  diperoleh  cukup  selektif.  Hal  ini  ditandai  dengan waktu  retensi  senyawa  yang  diperoleh  dari  larutan  baku,  sirup  X  dan  sirup  X
ditambah baku dari setiap senyawa relatif sama.
4.6 Kadar Pemanis, Pengawet dan Pewarna dalam S ampel