81
4.5.2 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Batas deteksi dan kuantitasi dihitung secara statistik melalui garis regresi linear dari kurva kalibrasi. Nilai kepekaan pengukuran akan sama dengan nilai b
slope pada persamaan garis linear, sedangkan simpangan baku residual Syx menunjukkan simpangan baku blanko Harmita, 2004. Batas deteksi dan batas
kuantitasi masing-masing senyawa dapat dilihat pada Tabel 4.7. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dilihat pada Lampiran 16, halaman 137 – 140.
Tabel 4.7 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi M asing-M asing Senyawa
No Senyawa
Batas Deteksi ppm Batas Kuantitasi ppm
1 Natrium Sakarin
0,03634 0,12113
2 Kalium Sorbat
0,16542 0,55141
3 Tartrazin
0,14939 0,49795
4 Sunset Yellow
0,19097 0,63655
5 Natrium Benzoat
0,23882 0,79608
6 Natrium Siklamat
2,66306 8,87687
Joseph 2012, menggunakan KCKT 1290 Infinity dengan diode array detector Agilent, diperoleh batas deteksi dalam kisaran konsentrasi 0,05 ppm
sampai 0,25 ppm pada penetapan dari sepuluh pewarna dalam manisan, termasuk kadar tartrazin dan sunset yellow. Alat yang digunakan untuk penelitian sama dan
hasil yang diperoleh untuk tartrazin dan sunset yellow berada pada rentang yang dilakukan oleh Joseph 2012. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa metode
KCKT yang digunakan memberikan hasil yang cukup sensitif karena mampu mendeteksi senyawa dalam kisaran konsentrasi 0,03634 ppm natrium sakarin –
2,66306 ppm natrium siklamat.
Universitas Sumatera Utara
82
4.5.3 Akurasi
Persentase perolehan kembali masing-masing senyawa dapat dilihat pada Tabel 4.8. Kromatogram akurasi dapat dilihat pada Lampiran 17, halaman 141 –
152. Luas area masing-masing senyawa dalam larutan sirup X dan sirup X ditambah baku dapat dilihat pada Lampiran 18, halaman 153. Contoh perhitungan
konsentrasi senyawa dalam sirup X ditambah baku pada Lampiran 19, halaman 154. Contoh perhitungan konsentrasi senyawa dalam sirup X dapat dilihat pada
Lampiran 20, halaman 155. Contoh perhitungan konsentrasi sebenarnya yang ditambahkan dalam sirup X dan persen perolehan dapat dilihat pada Lampiran 21,
halaman 156. Konsentrasi sebenarnya yang ditambahkan dalam sirup X, konsentrasi senyawa dalam sirup X ditambah baku dan sirup X serta persen
perolehan kembali dapat dilihat Lampiran 22, halaman 157. Tabel 4.8 Persen Perolehan Kembali M asing-M asing Senyawa
No. P erlakuan
Akurasi P ersen P erolehan Kembali
Tartrazin Kalium
Sorbat Sunset
Yellow Natrium
Benzoat Natrium
Siklamat Natrium
Sakarin 1
Akurasi 80 91,20
94,71 101,67
99,98 108,98
103,99 2
Akurasi 100 92,46
101,05 97,69
99,49 101,70
105,78 3
Akurasi 120 95,08
102,53 105,40
106,00 100,09
107,38 Rata-rata
92,92 99,43
101,59 101,82
103,59 105,72
Tabel 4.8 memberikan informasi bahwa kisaran nilai rata-rata persen perolehan kembali adalah 92,92 - 105,72. Nilai ini masih memenuhi
persyaratan untuk kategori kadar senyawa 0,1; yaitu dengan rentang 90 - 108 Farrar dan White, 2012. M ayoritas persen perolehan kembali dari
penelitian di atas 98, seperti yang dilakukan oleh peneliti Joseph 2012. Dengan demikian, metode pengujian yang digunakan dapat dinyatakan memiliki
tingkat akurasi yang baik, karena berada pada rentang yang diizinkan dan relatif sama dengan peneliti sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
83
4.5.4 Presisi