36
2.6 Metode Penetapan Kadar Pemanis, Pengawet dan Pewarna
Penetapan kadar pemanis, pengawet dan pewarna yang terdapat dalam sirup esens dapat ditentukan dengan KCKT. Analisis menggunakan metode
KCKT memiliki beberapa kelebihan, seperti: waktu analisis cepat, resolusi dan sensitivitas tinggi serta dapat dihubungkan dengan bermacam-macam detektor
yang sesuai De Lux, 2004. Ree dan Stoa 2011, telah melakukan penetapan kadar sakarin, aspartam,
asam benzoat dan kaffein dalam minuman ringan menggunakan KCKT, kolom Phenomenex Kinetex C-18, detektor UV dengan panjang gelombang 220 nm dan
fase gerak campuran metanol dengan buffer fosfat pH 3 20 : 80, suhu kolom 35
o
C, dan laju alir 1 mlmenit. Begitu juga Serdar dan Knezevic 2011, telah berhasil melakukan pemisahan aspartam, natrium sakarin, kalium asesulfam dan
siklamat dengan KCKT; detektor diode array pada panjang gelombang masing- masing 193 nm, 202 nm, 226 nm dan 314 nm; kolom C-18, fase gerak campuran
asetonitril dengan buffer fosfat pH 3,5 15:75; laju alir 1,5 mlmenit dan volume injeksi 10
µl. Sementara Hayun, dkk. 2004, sudah melakukan penetapan kadar campuran sakarin, aspartam, asam benzoat, kafein dan asam sorbat dengan
menggunakan KCKT-UV pada panjang gelombang 254 nm, fase gerak campuran asetonitril dengan buffer fosfat pH 5 5 : 95, dan laju alir 1 mlmenit. Penetapan
kadar siklamat sebagai zat tunggal dalam minuman ringan juga telah dilakukan dengan menggunakan KCKT, detekor UV pada panjang gelombang 200 nm, fase
gerak campuran kalium dihidrogen fosfat 0,0125 mgL dengan metanol 7 : 3 dan laju alir 1 mlmenit Novelina, dkk., 2009.
Universitas Sumatera Utara
37 Penetapan kadar natrium benzoat dan kalium sorbat dalam jus buah, soda,
kecap, saus tomat, selai kacang dan keju telah dilakukan dengan menggunakan KCKT- UV diode array 225 nm, kolom C-18, fase terbalik, fase gerak campuran
asetonitril dengan buffer asetat pH 4,2 1 : 5, suhu kolom 20
o
C dan laju alir 0,8 mlmenit Pylypiw dan Grether, 2000. Khosrokhavar, et al. 2010, juga telah
melakukan penetapan kadar zat, laju alir dan suhu kolom yang sama dalam minuman ringan dan ekstrak herbal dengan detektor UV-Vis pada panjang
gelombang 254 nm, fase gerak campuran asetonitril dan buffer asetat pH 4,4 40: 60.
Veni, et al. 2011, telah melakukan penetapan kadar campuran tartrazin dan sunset yellow secara simultan menggunakan KCKT pada panjang gelombang
244 nm. Ramakrishnan, et al. 2011, telah melakukan penetapan kadar tartrazin menggunakan KCKT, kolom Phenomenex C-18, fase gerak campuran buffer
amonium asetat pH 8 dengan asetonitril dan metanol 2:1:1, detektor diode array 426 nm dan laju alir 1mlmenit. Diacu dan Ene 2009, telah berhasil melakukan
penetapan kadar tartrazin dan sunset yellow dalam minuman ringan dengan menggunakan KCKT, detektor dioda array 470 nm, kolom Hypersil C-8, fase
gerak campuran A buffer fosfat pH 6,5 dengan B campuran asetonitril-metanol, 1 : 4, elusi gradien, suhu kolom 30
o
C, laju alir 1,0 mlmenit dan volume injeksi 10
µl. Demikian juga Jurcovan, et al. 2012, telah menetapkan kadar tartrazin dan sunset yellow dengan menggunakan KCKT pada panjang gelombang tunggal 470
nm. Daftar beberapa penelitian optimasi metode, validasi metode atau penetapan kadar pemanis, pengawet dan pewarna dengan metode Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Universitas Sumatera Utara
38 Tabel. 2.6 Daftar Beberapa Penelitian Optimasi dan Validasi metode atau Penetapan Kadar Pemanis, Pengawet dan Pewarna dengan
M etode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Universitas Sumatera Utara
39 Tabel. 2.6 Daftar Beberapa Penelitian Optimasi dan Validasi metode atau Penetapan Kadar Pemanis, Pengawet dan Pewarna dengan
M etode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
40
2.7 Perhitungan Kadar Pemanis, Pengawet dan Pewarna