Hibah Daerah Dana Darurat, Pinjaman dan Hibah .1 Dana Darurat
64
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012
tentang Hibah Daerah, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188 Tahun 2012 tentang Hibah Dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah
Daerah. Pemberian hibah pemerintah kepada pemerintah daerah dilaksanakan
dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a.
Hibah diberikan untuk mendanai penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah;
b. Diprioritaskan untuk penyelenggaraan pelayanan publik;
c. Dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme APBN dan APBD;
d. Dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Hibah antara Menteri
Keuangan c.q. Dirjen Perimbangan Keuangan dengan kepala daerah;
e. Penyaluran dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
capaian kinerja; f.
Hibah kepada pemerintah daerah yang bersumber dari luar negeri dilakukan melalui pemerintah.
Untuk hibah yang bersumber dari penerimaan dalam negeri, pengusulan besaran hibah dan daftar nama pemerintah daerah dilakukan oleh menteri
teknispimpinan lembaga kepada Menteri Keuangan. Menteri Keuangan menerbitkan surat penetapan pemberian hibah kepada masing-masing
pemerintah daerah setelah dasar pemberian hibah yang bersumber dari penerimaan dalam negeri ditetapkan oleh pemerintah dan pagunya
ditetapkan dalam APBN. Berdasarkan surat penetapan pemberian hibah tersebut dilakukan penandatanganan Perjanjian Hibah Daerah.
Pelengkap Buku Pegangan Tahun 2013 65
AFFIRMATIVE POLICY DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Sedangkan untuk hibah yang bersumber dari pinjamanhibah luar negeri, menteri teknis pimpinan lembaga mengusulkan besaran hibah
dan daftar nama pemerintah daerah yang diusulkan sebagai penerima hibah kepada Menteri Keuangan berdasarkan Daftar Rencana Pinjaman
Luar Negeri Jangka Menengah danatau Daftar Rencana Kegiatan Hibah yang diterbitkan oleh Bappenas. Menteri Keuangan menerbitkan
surat penetapan pemberian hibah dan surat persetujuan penerusan hibah kepada masing-masing pemerintah daerah setelah Perjanjian
Pinjaman Luar Negeri dan pagunya ditetapkan dalam APBN serta setelah Perjanjian Hibah Luar Negeri ditandatangani. Selanjutnya, Perjanjian
Hibah Daerah atau Perjanjian Penerusan Hibah ditandatangani antara Menteri Keuangan c.q. Dirjen Perimbangan Keuangan dengan kepala
daerah atau kuasanya. Penyaluran hibah dilakukan berdasarkan permintaan penyaluran dana
dari pemerintah daerah setelah mendapat pertimbangan dari kementerian teknis dan dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan capaian
kinerja. Penyaluran hibah kepada pemerintah daerah dalam bentuk uang yang bersumber dari penerimaan dalam negeri dilakukan melalui
pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara RKUN ke dalam Rekening Kas Umum Daerah RKUD. Penyaluran hibah kepada
pemerintah daerah dalam bentuk uang yang bersumber dari pinjaman danatau hibah luar negeri dapat dilakukan melalui 5 lima mekanisme
yaitu: pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD, pembayaran langsung, rekening khusus, letter of credit LC; danatau pembiayaan pendahuluan.
Penerimaan hibah oleh daerah dicatat sebagai pendapatan hibah dalam kelompok Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada APBD.
Pemerintah daerah penerima hibah menyampaikan laporan triwulan pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari hibah tersebut kepada Menteri
Keuangan dan Menteri teknispimpinan lembaga terkait.
66
PINJAMAN DAERAH DARI PEMERINTAH PUSAT: PUSAT INVESTASI PEMERINTAH PIP
Salah satu sumber pinjaman dari pemerintah pusat yaitu Dana Investasi Pemerintah, termasuk di dalamnya dana yang dikelola oleh Pusat Investasi Pemerintah PIP. PIP
merupakan Sovereign Wealth Fund SWF Indonesia dan menjadi operator investasi Pemerintah. Adapun cakupan sektor investasi PIP meliputi bidang infrastruktur dan
bidang lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Investasi di bidang pemban- gunan infrastruktur sebagai salah satu fokus dari investasi PIP didasarkan pada ala-
san fi losofi s bahwa pembangunan infrastruktur merupakan salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan dipandang sebagai lokomotif pembangunan nasional dan
daerah. Salah satu bentuk investasi langsung PIP adalah pemberian pinjaman kepada pemda. Pinjaman yang diberikan PIP kepada pemda dibatasi hanya untuk pemban-
gunan infrastruktur dasar, antara lain mencakup: Ketenagalistrikan, JalanJembatan, Transportasi, Pasar, Rumah sakit, Terminal, dan Air Bersih.
Tabel 2.10 Daerah Yang Melakukan Perjanjian Pinjaman Dengan PIP Tahun 2012
NO DAERAH
PENGGUNAAN
1. Kab. Mukomuko
Pembangunan RSUD Mukomuko 2.
Kab. Lombok Timur Pembangunan Pasar Masbagik
3. Kab. Karangasem
Pembangunan Pasar Pusat Seni Pembangunan RSUD
4. Kota Bandar Lampung
Pembangunan Jalan Layang Pelebaran Jalan 5.
Kota Medan Pembangunan Pasar
6. Prov. Sulawesi Tenggara
Pembangunan Infrastruktur Jalan Jembatan 7.
Kab. Lombok Tengah Pembangunan Infrastruktur Jalan
8. Kota Palu
Pembangunan RSUD 9.
Kota Gorontalo Pembangunan Terminal Kota
10. Prov. Sulawesi Selatan
Pembangunan Infrastruktur Jalan
Sumber: PIP