Dana Keistimewaan DIY Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 1. Dana otonomi Khusus

60 Pengalokasian dan penyaluran dana keistimewaan DIY dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah. Menteri Keuangan menetapkan alokasi dana keistimewaan kepada Pemerintah Provinsi DIY berdasarkan undang-undang APBN. Menteri Keuangan menetapkan alokasi dana keistimewaan kepada Pemerintah Daerah DIY sebagai dasar penganggaran dalam APBD. Penyaluran dana keistimewaan dilakukan melalui pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD dan dilakukan secara bertahap berdasarkan kinerja. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dana keistimewaan, Pemerintah Provinsi DIY wajib menyampaikan laporan akhir realisasi penggunaan Dana Keistimewaan DIY kepada Menteri Keuangan paling lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya. 2.4 Dana Darurat, Pinjaman dan Hibah 2.4.1 Dana Darurat Dana Darurat merupakan dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah yang mengalami bencana nasional danatau peristiwa luar biasa sebagaimana yang diamanatkan dalam ketentuan Pasal 48 Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Dana Darurat digunakan untuk keperluan yang mendesak yang diakibatkan oleh bencana nasional danatau peristiwa luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi oleh Daerah dengan menggunakan sumber APBD. Keadaan yang dapat digolongkan sebagai bencana nasional danperistiwa luar biasa tersebut ditetapkan oleh Presiden. Dengan demikian, hanya daerah yang terkena bencana dan telah mendapat penetapan sebagai bencana nasional oleh Presiden yang dapat mengajukan dana darurat kepada Pemerintah Pusat. Pengaturan lebih lanjut mengenai Dana Darurat diatur dalam PP Nomor 44 Tahun 2012 tentang Dana Darurat. Dana Darurat digunakan untuk mendanai kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pada tahap pascabencana yang menjadi kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan Pelengkap Buku Pegangan Tahun 2013 61 AFFIRMATIVE POLICY DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT perundang-undangan yang mengatur kewenangan daerah. Sedangkan, pendanaan pada tahap prabencana dan tanggap darurat menjadi kewenangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB. Dana darurat tersebut merupakan bagian dari dana desentralisasi yang digunakan untuk mendanai kewenangan daerah. Dana Darurat tersebut dapat diteruskan oleh Pemerintah Daerah kepada badan usaha milik daerah yang melaksanakan fungsi pelayanan publik. Dalam proses penganggaran Dana Darurat, Pemerintah Daerah mengajukan permintaan Dana Darurat kepada Menteri Keuangan dengan melampirkan kerangka acuan kegiatan. Menteri Keuangan bersama Kepala BNPB danatau menteripimpinan lembaga pemerintah non- kementerian terkait melakukan verifi kasi dan evaluasi terhadap permintaan Dana Darurat. Menteri Keuangan menetapkan kebijakan Dana Darurat dalam Nota Keuangan dan Rancangan APBN tahun anggaran berikutnya yang disampaikan oleh Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Selanjutnya, setelah melalui pembahasan antara Pemerintah dan DPR, Menteri Keuangan menetapkan alokasi Dana Darurat yang merupakan bagian belanja transfer ke Daerah. Penyaluran Dana Darurat dilakukan melalui tata cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah. Dana Darurat tersebut disalurkan secara bertahap sesuai dengan capaian kinerja. Menteri Keuangan, Kepala BNPB, dan menteri pimpinan lembaga pemerintahan non-kementerian terkait melakukan pemantauan dan evaluasi atas penyaluran dan penggunaan Dana Darurat. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Dana Darurat, Pemerintah Daerah wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Darurat kepada Menteri Keuangan paling lambat tanggal 31 Januari Tahun Anggaran berikutnya.