23 Berdasarkan diagram yang dibuat peneliti, peneliti mengharapkan
bahwa media video yang digunakan menjadikan prestasi belajar siswa lebih baik
dari pada media konvensional. Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran dengan video diharapkan akan lebih meningkatkan dan
memaksimalkan daya serap penalaran siswa dan dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap suatu materi karena siswa akan menjadi lebih semangat dalam proses pembelajaran sehingga hal itu dapat berdampak pada
prestasi siswa. Video pembelajaran berisikan materi yang telah disusun dan dapat dipelajari dengan mudah oleh siswa. Penggunaan video pembelajaran
yang akan digunakan penulis adalah video pengelasan las oxy-acetylene.
D. Pertanyaan Penelitian
Peneliti merumuskan
seputar pertanyaan-pertanyaan
dalam penelitiannya diantaranya sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran dengan video dan yang tidak menggunakan video pada mata
pelajaran las oxy-acetylene? 2. Adakah perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan antara kelas yang
menggunakan video pembelajaran dan yang tidak menggunakan video pembelajaran?
3. Berapakah jumlah kelulusan siswa dalam nilai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM pada kelas yang menggunakan video dan kelas yang
tidak menggunakan video?
24
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Ho :
Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan video pembelajaran dan yang
tidak menggunakan video pembelajaran. 2.
Ha :
Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan video pembelajaran dan yang
tidak menggunakan video pembelajaran.
25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode ini mengungkap pengaruh antara dua variabel atau lebih
atau mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Peneliti mengajukan beberapa rumusan masalah yang menyatakan sifat dari pengaruh
variabel yang diharapkan. Hal ini artinya eksperimen mempunyai sifat prediktif. Eksperimen itu sendiri direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data, yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah
tersebut. Penelitian
dengan sengaja
dan secara
sistematik mengadakan perlakukan variabel dalam peristiwa alamiah, kemudian
mengamati konsekuensi perlakuan tersebut. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.
Peneliti mencurahkan segala perhatiannya pada variabel serta mengukur hasilnya melalui instrumen berbentuk tes.
Jenis penelitian eksperimen yang digunakan oleh peneliti adalah Eksperimen Semu Quasi Eksperiment. Eksperimen semu dapat diartikan
sebagai penelitian yang mendekati eksperimen. Bentuk penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lain yang subjek diteliti
adalah manusia yang tidak boleh dibedakan antara satu dengan lain. Peneliti dapat membagi grup yang ada dengan membedakan antara kontrol dan
treatmen secara nyata dengan tetap mengacu bentuk alami yang ada pada