25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode ini mengungkap pengaruh antara dua variabel atau lebih
atau mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Peneliti mengajukan beberapa rumusan masalah yang menyatakan sifat dari pengaruh
variabel yang diharapkan. Hal ini artinya eksperimen mempunyai sifat prediktif. Eksperimen itu sendiri direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data, yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah
tersebut. Penelitian
dengan sengaja
dan secara
sistematik mengadakan perlakukan variabel dalam peristiwa alamiah, kemudian
mengamati konsekuensi perlakuan tersebut. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.
Peneliti mencurahkan segala perhatiannya pada variabel serta mengukur hasilnya melalui instrumen berbentuk tes.
Jenis penelitian eksperimen yang digunakan oleh peneliti adalah Eksperimen Semu Quasi Eksperiment. Eksperimen semu dapat diartikan
sebagai penelitian yang mendekati eksperimen. Bentuk penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lain yang subjek diteliti
adalah manusia yang tidak boleh dibedakan antara satu dengan lain. Peneliti dapat membagi grup yang ada dengan membedakan antara kontrol dan
treatmen secara nyata dengan tetap mengacu bentuk alami yang ada pada
26 penelitian eksperimen semu Sukardi, 2005 : 16. Eksperimen semu Quasi
Eksperimental merupakan desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada situasional. Terdapat dua variabel dalam
penelitian ini, media video sebagai variabel bebas variabel independen dan prestasi belajar sebagai variabel terikat variabel dependen. Eksperimen ini
memiliki kondisi objek penelitian yang sulit dirubah dalam bentuk memberikan perlakuan tertentu Hadari, 1991 : 83. Eksperimen semu
berbeda dengan penelitian eksperimen atau penelitian eksperimen yang sebenarnya. Penelitian eksperimen menggunakan pengambilan sampel dari
populasinya untuk pengambilan datanya, sedangkan eksperimen semu tidak mengambil sampel atau menggunakan populasi keseluruhan.
Penelitian ini menggunakan desain Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group, dimana sekelompok subjek dilakukan pretest kemudian
dikenai treatment secara berturut-turut. Setelah treatment, subjek tersebut diberikan posttest untuk mengukur hasil belajar pada kelompok tersebut.
Evaluasi yang diberikan mengandung bobot yang sama. Rancangan ini menggunakan dua kelompok yang membandingkan variabel terikat antara
sebelum dan sesudah perlakuan. Subjek pada kedua kelompok tidak didasarkan pada pembagian secara acak Kusnaka, 2002 : 49-50.
Menurut Sugiyono 2010 : 116 skema Non-Equivalent Control Group Design dapat digambarkan seperti di bawah ini.