29 e. Melakukan ujicoba pada kelas yang dijadikan subyek untuk dianalisis
butir soalnya
2. Tahap Pengambilan Data
a. Pemberian Pretest Sebelum siswa diberi materi belajar, peneliti memberikan soal pretest
terlebih dahulu pada masing-masing kelas kontrol dan eksperimen. Hal ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
b. Pemberian Treatment Setelah kedua kelompok siswa diberi pretest, kemudian peneliti
memulai untuk memberikan materi belajarnya. Pemberian materi disesuaikan dengan metode pembelajarannya pada masing-masing
kelas kontrol dan eksperimen. Kelas kontrol metode pengajarannya dengan menggunakan ceramah dan papan tulis sedangkan kelas
eksperimen metode pengajarannya adalah dengan media video. Materi yang diajarkan oleh peneliti adalah tentang teori Las Oxy-Acetylene
sesuai dengan kurikulum SMK N 1 Seyegan. c. Pemberian Posttest
Setelah siswa diberi materi belajar, peneliti memberikan soal posttest terlebih pada masing-masing kelas kontrol dan eksperimen. Hal ini
ditujukan untuk mengetahui prestasi akhir siswa.
30 d. Langkah Analisis dan Kesimpulan
Setelah tahap pengambilan data, data dihitung dengan rumus statistik deskriptif dan dibandingkan pengaruh treatment antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen kemudian ditarik kesimpulannya.
E. Validitas Eksperimen
Penelitian eksperimen yang baik harus memiliki suatu validitas. Validitas dalam penelitian eksperimen perlu dilakukan untuk mengidetifikasi
hubungan antar variabel dengan benar. Jika suatu penelitian dapat menjadi semakin baik antara hubungan yang satu dengan yang lain, maka penelitian
tersebut semakin valid. Validitas dibedakan menjadi 2 macam, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal adalah validitas yang
berkenaan dengan keabsahan atau validitas hasil suatu percobaan. Hasil percobaan atau akibat perlakuan yang nampak pada variabel bebasnya atau ada
pengaruh dari variabel luar. Bila validitas percobaan tidak murni, hal tersebut berarti telah ada pengaruh lain Ruseffendi, 1994 : 50. Sedangkan validitas
eksternal adalah validitas yang berkenaan dengan bisa tidaknya hasil penelitian diperluas penerapannya untuk subjek dan lingkungan lain Ruseffendi, 1994 :
54.
1. Validitas Internal
Berikut ini dijelaskan beberapa usaha untuk pengendalian validitas internal yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitiannya.
31
a. Faktor Sejarah Subjek Penelitian
Penelitian yang dilakukan di kelas X Teknik Fabrikasi Logam 1 dan Teknik Fabrikasi Logam 2 diambil sebagai populasi penelitian
dikarenakan kelas jurusan mesin memang hanya ada 2 kelas tersebut. Kedua kelas tersebut terdiri dari 32 siswa pada masing-masing kelas.
Semua siswa berjenis kelamin laki-laki, sehingga variabel pada jenis kelaminnya adil karena tidak terdapat jenis kelamin perempuan yang
tidak seimbang antara kedua kelas yang nantinya dapat merusak validitas internal. Faktor kepandaian pada masing-masing kelas juga
sama karena pihak sekolah menjadikan masing-masing kelas sama rata dalam pemilihan siswa pandai dan kurang pandai ketika
pemilihan siswa baru.
b. Testing
Menurut Sumanto 1995 : 117 ancaman akibat testing berkaitan dengan nilai-nilai posttest yang bertambah baik akibat subjek telah
menempuh pretest. Penggunaan pretest dan posttest juga sangat hati- hati dalam penelitian ini. Peneliti sangat merahasiakan adanya tes
yang sama antara sebelum treatment pretest dan sesudah treatment posttest. Hali ini dilakukan untuk menghindari agar siswa tidak
mencoba untuk mengingat kembali apa saja soal-soal pretest yang telah diberikan sehingga posttest dapat diambil dengan hasil yang
sewajarnya.