Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 grcm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang
tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 Miettinen, 1977 dalam Purnomo, 2008. Sebagian logam berat seperti
timbal Pb, kadmium Cd, dan merkuri Hg merupakan zat pencemar yang berbahaya. Afinitas yang tinggi terhadap unsur S menyebabkan logam ini menyerang
ikatan belerang dalam enzim, sehingga enzim bersangkutan menjadi tak aktif. Gugus karboksilat -COOH dan amina -NH2 juga bereaksi dengan logam berat.
Kadmium, timbal, dan tembaga terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses transpormasi melalui dinding sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa
fosfat biologis atau mengkatalis penguraiannya Manahan, 1977 dalam Marganof 2003.
2.1.2 Karakteristik Logam berat
Berdasarkan daya hantar panas dan listriknya, semua unsur kimia yang terdapat dalam susunan berkala unsur-unsur dapat dibagi atas dua golongan yaitu
logam dan non logam. Golongan logam mempunyai daya hantar panas dan listrik yang tinggi, sedangkan golongan non logam mempunyai daya hantar panas dan listrik
yang rendah. Berdasarkan densitasnya, golongan logam di bagi atas dua golongan, yaitu golongan logam ringan dan logam berat. Golongan logam ringan light metals
mempunyai densitas 5, sedangkan logam berat heavy metal mempunyai densitas 5 Hutagalung, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Palar 2008 karakteristik dari logam berat adalah sebagai berikut: 1. Memiliki spesifikasi gravitasi yang sangat besar 4.
2. Mempunyai nomor atom 22-34 dan 40-50 serta unsur lantinada dan aktanida. 3. Mempunyai respon biokimia spesifikpada organisme hidup.
Berbeda dengan logam biasa,logam berat biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada mahkluk hidup. Dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat
menjadi racun yang akan meracuni tubuh mahkluk hidup. Namun demikian sebagi logam-logam berat tersebut tetap dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, tetapi
apabila tidak terpenuhi berakibat fatal terhadap kelangsungan hidup dari setiap mahkluk hidup.
Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat. WHO World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia
dan FAO Food Agriculture Organization atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengkomsumsi makanan laut seafood yang
tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi
dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian. Di antara logam berat yang berbahaya Cadmium Cd dan Timbal atau Plumbum Pb.
1. Kadmium Kadmium Cd menjadi populer sebagai logam berat yang berbahaya setelah
timbulnya pencemaran sungai di wilayah Kumamoto Jepang yang menyebabkan keracunan pada manusia. Pencemaran kadmium pada air minum di Jepang
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan penyakit “itai-itai”. Gejalanya ditandai dengan ketidak-normalan tulang dan beberapa organ tubuh menjadi mati. Keracunan kronis yang
disebabkan oleh Cd adalah kerusakan sistem fisiologis tubuh seperti pada pernapasan, sirkulasi darah, penciuman, serta merusak kelenjar reproduksi
jantung dan kerapuhan tulang Friberg, et al, 1974 dalam Palar, 2008. Kadmium telah digunakan secara meluas pada berbagai industri antara lain
pelapisan logam, peleburan logam, pewarnaan, baterai, minyak pelumas, bahan bakar. Bahan bakar dan minyak pelumas mengandung Cd sampai 0,5 ppm,
batubara mengandung Cd sampai 2 ppm, pupuk superpospat juga mengandung Cd bahkan ada yang sampai 170 ppm.
Limbah cair dari industri dan pembuangan minyak pelumas bekas yang mengandung Cd masuk ke dalam perairan laut serta sisa-sisa pembakaran bahan
bakar yang terlepas ke atmosfir dan selanjutnya jatuh masuk ke laut. Konsentrasi Cd pada air laut yang tidak tercemar adalah kurang dari 1 mgl atau kurang dari 1
mgkg sedimen laut. Konsentrasi Cd maksimum dalam air minum yang diperbolehkan oleh Depkes RI dan WHO adalah 0,01,mgl. Sementara batas
maksimum konsentrasi atau kandungan Cd pada daging makanan laut mgkg. Sebaliknya Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan merekomendasikan tidak lebih
dari 2,0 mgkg. 3
Timbal Pb Timah hitam Pb adalah jenis logam yang lunak dan berwarna coklat
kehitaman, serta mudah di murnikan. Dalam pertambangan logam ini berbentuk
Universitas Sumatera Utara
sulfide logam Pbs yang sering disebut galena Darmono, 1995, dalam Afrizal 2000. Timbal masuk keperairan melalui pengendapan, jatuhan debu yang
mengandung Pb yaitu dari hasil pembakaran bensin yang mengandung tetra etil, erosi dan limbah industri Saeni, 1989, dalam Afrizal 2000. Pada hewan dan
manusia timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang di komsumsi serta melalui pernafasan dan penetrasi pada kulit. Di dalam tubuh
manusia, di dalam tubuh manusia, dapat menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam pembentukan haemoglobin yang dapat menyebabkan anemia.
Gejala yang di akaibatkan dari keracunan logam timbal adalah kurangya nafsu makan, kejang-kejang, muntah dan pusing-pusing. Timbal dapat juga menyerang
susunan saraf dan mengganggu system reproduksi, kelainan ginjal dankelainan jiwa Palar, 2008.
2.1.3 Dampak Negatif Logam Berat Bagi Manusia