Sedangkan nilai korelasi yang terendah atau lemah r = 0,143 terdapat pada Pb kerang dengan Pb air, dan signifikannya 0,9090,05, ini menunjukkan Pb kerang
tidak berpengaruh nyata pada Pb air atau sebaliknya. Hal ini menunjukan kandungan Pb air tidak begitu berpengaruh terhadap Pb kerang. Lemahnya korelasi Pb air dan
kerang diduga karena konsentrasi logam berat dalam badan air selalu berfluktuasi disebabkan pengaruh faktor lingkungan antara lain pasang surut, arus, turbulenci dan
gelombang. Hal ini sesuai dengan dikemukakan oleh Karimah et al., 2002 Adukan turbulensi dan arus laut sangat berpengaruh terhadap pemekatan, pengenceran dan
penyebaran logam timbal di perairan laut. Adukan turbulensi dan arus laut sanggup memindahkan bahan pencemar,
dalam hal ini logam berat timbal Pb dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga keberadaan logam berat dalam badan air dapat bertambah atau semakin berkurang.
Selanjutnya menurut Afrizal, 2000 kandungan logam berat pada bivalvia dipengaruhi oleh kandungan logam berat dalam badan air, sedimen dan sifat
organisme jenis, umur dan ukuran, serta lamanya pemaparan terhadap logam berat. Umumnya korelasi antara Pb dan Cd kerang dengan Pb dan Cd air serta
sedimen pada stasiun I korelasinya sangat kuat namun tidak signifikan.
4.4.2 Korelasi Antara Pb dan Cd Daging Kerang dengan Pb dan Cd Air dan
Sedimen pada Stasiun II
Hasil uji korelasi antara Pb dan Cd daging kerang dengan Pb dan Cd air dan sedimen pada Stasiun II dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Korelasi Antara Pb dan Cd Daging Kerang Dengan Pb dan Cd Air dan Sedimen pada Stasiun II
Korelasi Parameter R
korelasi Signifikansi Keterangan
Pb kerang – Pb air 1,000
0,000 ; p0,05 Korelasinya sempurna, sangat
signifikan
Pb kerang – Pb sedimen 0,904
0,281 ; p0,05 Korelasinya kuat, tidak
signifikan Pb air – Pb sedimen
0,904 0,281 ; p0,05
Korelasinya kuat, tidak signifikan
Cd kerang – Cd air 0,461
0,695 ; p0,05 Korelasinya kuat, tidak
signifikan Cd kerang – Cd sedimen 0,693
0,512 ; p0,05 Korelasinya kuat, tidak
signifikan
Cd air – Cd sedimen 0,959
0,183 ; 0,05 Korelasinya sangat kuat
sekali, tidak signifikan Keterangan :
= Koefisien korelasi signifikan pada taraf kepercayaan 99.
Hasil uji korelasi antara Pb atau Cd kerang dengan Pb atau Cd air dan sedimen pada stasiun II yang tertinggi nilai korelasinya yaitu korelasi pada kerang
dengan Pb air r = 1,000 dan nilai signifikannya 0,0000,05, artinya hubungan
antara kandungan Pb kerang dengan Pb air sempurna dan sangat signifikan sangat berbeda nyata. Koefisien korelasi bertanda +, korelasi searah sehingga jika Pb
kerang tinggi maka Pb air juga tinggi pula. Korelasi sempurna antara Pb kerang dan Pb air diduga karena adanya
pembuangan limbah industri yang mengandung Pb dan terakumulasi dalam badan air, selain itu pola penyabaran massa air bertumpuk di stasiun 2 dan terjadi proses
peningkatan logam berat Pb terlarut yang berasal dari transfortasi kapal di laut dan
Universitas Sumatera Utara
sungai. Tingginya kandungan Pb dalam perairan maka semakin besar akumulasinya pada tubuh kerang, hal ini terjadi karena kerang mendapatkan makanan dengan
menjaring filter feed jasad-jasad renik terutama plankton nabati atau hewan, sehingga apabila lingkungan tempat kerang tersebut tercemar logam berat, maka
tubuh kerang akan terakumusi logam berat dalam jumlah yang tinggi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suprapti, 2008 banyaknya
kandungan Pb ini disebabkan oleh sifat dari kerang bulu Anadara Inflata termasuk hewan sedentaryi yang hidupnya relatif menetap di dasar perairan dan merupakan
hewan defosit feeder. Banyaknya kandungan Pb ini disebabkan sifat akumulatif dengan jangka waktu yang lama dan terus menerus pada sedimen yang mempunyai
sifat relatif menetap, tidak bergerak pada daerah estuaria di lokasi penelitian. Selanjunya menurut Sari dan Keman, 2005 peningkatan kadar logam berat dalam
air laut akan diikuti peningkatan logam kadar berat dalam biota laut yang pada giliranya melalui rantai makanan akan menimbulkan keracunan akut, bahkan bersifat
karsinogenetik pada manusia yang mengkonsumsi hasil laut. Sedangkan korelasi yang lain antara Pb dan Cd daging kerang dengan Pb dan
Cd air serta sedimen di stasiun II secara umum berkorelasi kuat dan tidak berbeda nyata. Hal ini manunjukan masuknya cemaran di muara Sungai Asahan merata atau
homogen tidak berbeda nyata, kemungkinan hal ini disebabkan dalam pengambilan sampel tidak memperhatikan faktor lingkungan misalnya pasang besar atau surut dan
musim penghujan atau kemarau. Faktor lain yang mempengaruhi logam berat di perairan adalah turbulesi, arus dan gelombang. Hal ini sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
dikemukakan oleh Karimah et al., 2002 yang mempengaruhi fluktuasi kadar logam berat timbale dalam sampel selain pasang surut air laut interaksi logam berat timbal
dengan semua senyawa kimia lain, adukan turbulensi dan arus laut juga dipengaruhi oleh lingkungan dan musim yang tidak menentu.
4.4.3 Korelasi Antara Pb dan Cd Daging Kerang dengan Pb dan Cd Air dan