Setelah alat mencapai dasar, maka pemberat dilepaskan yang menyebabkan katup akan menutup rapat, sehingga substrat yang sudah terperangkap di dalam rongga
ekcman grabb tidak akan terlepas lagi. Selanjutnya alat tersebut ditarik ke permukaan. Sampel dibawa ke laboratorium.
Pengukuran Cd dan Pb lumpursedimen dilakukan di laboratorium Bapedalda Sumut. Contoh lumpur dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C sampai bobotnya
konstan. Kemudian digerus sampai halus dan disaring dengan saringan yang berukuran 0,2 mm. Contoh yang telah disaring ditimbang sebanyak 1 g, kemudian
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, terus ditambahkan HCl pekat sebanyak 10 ml dan diuapkan sampai uap putih hilang. Bila uap putih sudah hilang, lalu
ditambahkan 5 ml HNO
3
p dan HClO
4
, kemudian diuapkan lagi sampai kering. Lalu sebanyak 5 ml HCl pekat ditambahkan lagi ke dalam labu ukur dan dipanaskan
sampai kering. Setelah dingin lalu diencerkan dengan air suling sampai volumenya 10 ml, selanjutnya baru diukur Cd dan Pbnya dengan AAS Atomic Absortion
Spectrophotometer.
3.6 Pengukuran Faktor Fisika, Kimia, dan Biologi Perairan
Faktor fisik dan kimia perairan yang diukur mencakup : 1.
Temperatur Sampel air diambil dari dasar perairan dengan menggunakan ember, kemudian
dituang ke dalam erlenmeyer dan diukur temperatur dengan menggunakan termometer air raksa yang dimasukkan ke dalam air ± 10 menit kemudian dibaca
skalanya Suin, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2. Penetrasi Cahaya
Diukur dengan menggunakan keping secchi yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping secchi tidak terlihat, kemudian diukur panjang tali yang masuk ke
dalam air Barus, 2004 3.
Intensitas Cahaya Diukur dengan menggunakan lux meter yang diletakkan ke arah datangnya
cahaya, kemudian dibaca angka yang tertera pada lux meter tersebut Suin, 2002.
4. pH Derajat Keasaman
pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai pembacaan pada alat
konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut Barus, 2004. 5.
Salinitas Salinitas diukur dengan menggunakan refraktometer dengan cara meneteskan
sampel air ke kaca refraktometer, dan dibaca skala salinitas yang tertera Suin, 2002.
6. Oksigen Terlarut DO = Disolved Oxygen
Disolved Oxygen DO diukur dengan menggunakan metoda winkler. Sampel air diambil dari dasar perairan dan dimasukkan ke dalam botol winkler kemudian
dilakukan pengukuran oksigen terlarut. Bagan kerja terlampir Lampiran I.
Universitas Sumatera Utara
7. BOD
5
Biologycal Oxygen Demand Pengukuran BOD
5
dilakukan dengan menggunakan metoda winkler. Sampel air yang diambil dari dasar perairan dimasukkan ke dalam botol winkler. Bagan kerja
terlampir Lampiran J. 8.
COD Chemycal Oxygen Demand Pengukuran COD dilakukan dengan metoda refluks di Laboratorium Kimia Pusat
Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir Lampiran K.
9. Kandungan Organik Substrat
Pengukuran kandungan organik substrat dilakukan dengan metoda analisa abu, dengan cara substrat diambil, ditimbang sebanyak 100 gr dan dimasukkan ke
dalam oven dengan temperatur 45 C sampai beratnya konstan 2-3 hari, substart
yang kering digerus di lumpang dan dimabukkan kembali ke dalam oven dan dibiarkan selama 1 jam pada temperatur 45
C agar substrat benar-benar kering. Kemudian ditimbang 25 gr dan diabukan dalam tanur dengan temperatur 700
C selama 3,5 jam. Kemudian substrat yang tertinggal ditimbang berat akhirnya, dan
dihitung kandungan organik substrat dengan rumus: KO =
100 x
A B
A
dengan: KO
= Kandungan organik A
= Berat konstan substrat B
= Berat abu
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Alat dan Satuan yang dipergunakan dalam Pengukuran Faktor FisikaKimia dan Biologi Perairan
No. Parameter
Fisik – Kimia Satuan
Alat Tempat
Pengukuran
Fisika Air 1
2 3
4 Suhu Air
Penetrasi Cahaya TSS
Kandungan Organik Substrat
C Cm
mgl Termometer Air Raksa
Keping Secchi Spektrofotometri
Oven dan Tanur In-situ
In-situ Laboratorium
Laboratorium
5 Tipe substrat
Visual In-situ
Kimia Air 6
7 8
9
10 11
12 pH Air
Salinitas DO
BOD
5
COD Cd
Pb
-
00
mgl mgl
mgl ppm
ppm pH meter
Refraktometer Metoda Winkler
Metoda Winkler Inkubasi Metoda Refluks
AAS AAS
In-situ In-situ
In-situ Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium
Analisa kandungan organik substrat dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir
Lampiran L.
3.7 Analisis data