Pak RS mengatakan ia memiliki keponakan yang menikah dengan agama lain, namun istri dari keponakannya tersebut pindah agama dan mengganti
namanya menjadi nama orang Sikh dan ia juga dibaptis di dalam gurdwara. Selain itu, is mengatakan bahwa ia tidak memiliki anggota keluarga maupun sanak
saudara yang menikah dengan marga yang non Jatt. Hal ini terjadi karena di Medan sendiri mayoritas warga Sikh merupakan keturunan Jatt. Pak RS
mengatakan kenapa banyak sekali orang Sikh dari golongan Jatt yang merantau, ini dikarenakan di India, kaum Jatt itu merupakan tuan tanah dan memiliki tanah.
Mereka kemudian merantau dengan menjual sedikit tanah mereka dengan harapan mendapatkan penghidupan yang lebih baik di negara lain. Ini juga yang
menyebabkan mengapa banyak kaum Sikh bergolongan marga Jatt yang tinggal di Medan.
4.5.2 Informan kedua Dewan pembina Yayasan Shree Guru Arjun Dev Ji
Nama :
Salwinder Singh Umur
: 47 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Marga :
Gill Pekerjaan
: Karyawan dan Kepala sekolah Punjabi School
Pak SS ini merupakan salah seorang warga Sikh yang lahir dan besar di Medan. Beliau menamatkan pendidikannya hingga ke jenjang S1. Pak SS ini
merupakan seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan multinasional. Pak SS ini berperawakan tinggi, putih, serta memiliki kumis dan janggut hitam yang
memenuhi wajahnya. Pak SS ini merupakan informan yang sangat ramah namun
Universitas Sumatera Utara
memiliki wibawa, sehingga ia disegani oleh para anggota maupun pengurus yayasan dan masyarakat Sikh lainnya. Selain menjabat sebagai dewan pembina di
yayasan Shree Guru Arjun Dev Ji, Pak SS juga menjabat sebagai kepala sekolah Punjabi School. Selain menjabat sebagai kepala sekolah, ia juga mengajar di
Punjabi School ini. Pak SS mengatakan secara praktek kebudayaan memang sistem
pembedaan marga berdasarkan golongan itu memang masih ada, namun seiring perkembangan zaman, hal ini telah mulai ditinggalkan, apalagi melihat sebagai
seorang Sikh, kita tidak boleh membedakan kelas seseorang. Dan Pak SS mengatakan, adanya pernikahan antar agama Sikh dengan agama lain itu memang
tidak dapat dibendung. Jadi ada beberapa warga Sikh yang menikah dengan agama lain, walaupun menurut Pak SS jumlahnya sangat sedikit.
Pak SS tidak memiliki anggota keluarga yang menikah dengan agama lain. Pak SS melarang keras ketika ada orang yang mengatakan ia berasal dari kelas
tinggi sedangkan yang lainnya berasal dari marga yang rendah. Ia tidak setuju jika masih ada yang mengatakan bahwa sistem penggolongan berdasarkan marga itu
ada, karena menurutnya, sejak dilahirkannya Khalsa, maka perbedaan kelas itu sudah tidak ada lagi. Selain itu Pak SS mengatakan, bahwa seorang Sikh memang
dianjurkan untuk menikah dengan seseorang dari marga lain, jadi mau apapun marga yang dimiliki itu sama saja, yang penting ketika ada pasangan yang ingin
menikah, tidak dianjurkan menikah antar sesama yang memiliki satu marga. Pak SS ini dijadikan sebagai salah seorang informan karena ia merupakan
salah seorang warga Sikh yang aktif dalam kepengurusan terutama di Yayasan Shree Guru Arjun Dev Ji, sehingga ia selalu menyempatkan diri untuk hadir
Universitas Sumatera Utara
dalam berbagai acara keagamaan yang diadakan baik oleh yayasan maupun oleh warga Sikh lainnya. Inilah yang membuat Pak SS mengenal dan mengetahui
tentang berbagai macam interaksi serta hal-hal yang terjadi dalam kehidupan warga Sikh terutama di kota Medan.
4.5.3 Informan ketiga Warga Kelurahan Sari Rejo sekaligus dewan pembina yayasan Shree Guru Arjun Dev Ji
Nama :
Baldev Singh Umur
: 41 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Marga :
Sandhu Pekerjaan
: Guru Les Private
Pak BS ini merupakan seorang informan yang telah tinggal di kelurahan Sari Rejo selama 32 tahun lamanya. Pak BS ini menamatkan pendidikannya
hingga tingkat SMA. Ia mengatakan ia mengambil jalur IPA ketika ia masih SMA, sehingga ia sekarang menjadi salah seorang guru privat yang juga
mengajarkan pelajaran matematika, kimia dan ilmu pengetahuan eksakta lainnya. Informan ini merupakan seorang informan yang dapat dikategorikan sebagai
informan yang memiliki pandangan yang amat kritis mengenai berbagai hal, tidak hanya mengenai masyarakat Sikh namun juga berbagai hal lainnya. Pak BS ini
merupakan anggota yang bertugas mengetik dan mengurus gurdwara, baik dari segi pengembangan gurdwara, maupun pengembangan bagi kemajuan umat Sikh
ke depannya. Seperti yang ia katakan ketika kami berbincang-bincang, bahwa ada usulan yang dibuat oleh yayasan bahwa setiap siswa maupun mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
beragama Sikh yang melakukan studi, tidak perlu mengikuti mata kuliah agama lain karena dianggap telah melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Jadi apabila ada
sekolah maupun universitas yang meminta agar siswa Sikh tersebut untuk belajar mata kuliah agama lain, mereka yang akan merekomendasikan nilai dari murid
tersebut sehingga murid tersebut tidak perlu mengikuti pelajaran agama tersebut selama sekolah ataupun kuliah. Program ini baru mulai dilaksanakan dan
diharapkan dapat direalisasikan secara cepat ke semua sekolah dan universitas terutama yang berada di kawasan Medan dan sekitarnya.
Pak BS mengatakan sebenarnya marga ini merupakan satu kumpulan. Marga ini merupakan keturunan dimana biasanya mereka ini juga terlihat dari
daerah asalnya, ataupun kampung asalnya. Jadi kampung asal dan marga ini saling terkait. Pada masa dahulu, orang yang berasal dari satu kampung, walaupun
memiliki marga yang berbeda, tetap tidak boleh menikah, sedangkan sekarang hal itu mungkin saja terjadi. Menurut Pak BS, masyarakat Sikh disini lebih mengenal
dan menghargai “pind” atau kampung asal seseorang. Hal ini terlihat dari nama para warga sikh yang banyak menggunakan nama pind-nya daripada marga yang
dimiliki. Pak BS mengatakan ia memiliki saudara yang menikah dengan agama lain
dan bahkan ada juga yang pindah agama. Menurutnya seorang Sikh itu seharusnya menikah dengan seorang Sikh, jika dari golongan apa saja itu terserah, asalkan
masih Sikh. Pak BS mengatakan tidak pernah merasa terganggu atau terusik dengan adanya warga Sikh lain yang berasal dari kalangan atas, karena ia
beranggapan, seseorang, tidak peduli status ekonominya tinggi atau tidak, itu tidaklah menjadi masalah asal ia tidak menganggu. Selain itu pak BS mengatakan
Universitas Sumatera Utara
ia selama ini selalu berpikir positif. Ia berpendapat, apabila ada seseorang, seperti pendeta contohnya, walaupun ia memiliki status sosial yang dihormati di
masyarakat, apabila ia salah maka Pak BS mengatakan, pak pendeta itu akan tetap salah di matanya.
4.5.4 Informan keempat Ketua Yayasan Gurdwara Shree Guru Arjun Dev Ji, Tokoh Agama