BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Pengertian
tentang interaksi ini sangat berguna di dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat seperti masalah dalam perbedaan status dan kelas
seseorang. Di Indonesia, dapat dibahas mengenai bentuk-bentuk interaksi sosial yang berlangsung antar pelbagai suku bangsa atau antara golongan terpelajar
dengan golongan agama. Interaksi sosial juga dikatakan sebagai proses sosial karena interaksi sosial merupakan syarat terjadinya aktivitas sosial. Dalam sebuah
pertemuan, walaupun orang tidak saling berbicara, namun interaksi sosial tetap telah terjadi, karena masing- masing sadar akan adanya pihak lain yang
meyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan, yang disebabkan oleh misalnya bau keringat, minyak wangi,
suara berjalan, dan sebagainya yang membuat seseorang merasakan keberadaan dari seseorang tersebut.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor, antara lain:
a. Faktor imitasi yang memiliki segi positif yaitu dapat mendorong
seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Dalam agama Sikh dikatakan bahwa seorang wanita haruslah selalu
berambut panjang, ini menjadi faktor utama di berbagai negara bahwa seorang wanita Sikh akan berambut panjang karena merasa dengan
Universitas Sumatera Utara
berambut panjang bahwa ia telah mematuhi dan menjalankan kaidah yang berlaku sebagai seorang Sikh.
b. Faktor sugesti yang berlangsung apabila seseorang memberi suatu
pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya sendiri yang kemudian diterima oleh pihak lain.
c. Faktor identifikasi yaitu kecenderungan ataupun keinginan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Indentifikasi sifatnya mendalam daripada imitasi, karena pribadi seseorang dapat
terbentuk atas dasar proses ini. d.
Faktor simpati yaitu proses dimana sesorang merasa tertarik pada pihak lain. Dalam proses ini perasaan memegang peranan penting,
walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain, dan untuk bekerjasama dengannya
Soekanto.1982:54-58.
2.2 Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial