Namun, juga terdapat tanggapan yang berbeda dari warga Sikh lainnya yang mengatakan kehadiran warga Sikh dalam sebuah acara itu relatif.
“Disini relatif, kalo dia punya hubungan sosial yang baik, kalo dia rajin datang ke gurdwara dan acara yang diadakan
orang lain, pasti banyak yang datang kalo dia buat acara. Kadang ada yang kaya, tapi jarang datang acara orang,
pasti sikit yang datang. Ini fenomena Sikh sekarang. Kita pegi acara orang kaya gak dihormati, tapi kalo orang
sederhana buat acara pasti senang dan dihormati. Contohnya ladies sanggeet atau ke pesta orang sederhana
lebih enak ketimbang orang kaya punya acara.” Sukdev Jadi para warga Sikh berpendapat, ketika ada acara yang dilakukan oleh
warga Sikh yang kurang mampu, maka tingkat kehadiran dari warga Sikh lainnya juga akan berkurang. Namun disisi lain, ada juga tanggapan yang mengatakan hal
tersebut relatif. Jika ada acara yang dilakukan oleh warga Sikh, maka itu tergantung dari hubungan sosial mereka dengan warga Sikh lainnya. Apabila ia
merupakan orang yang sederhana namun apabila ia memiliki hubungan sosial yang baik dan mau menghadiri acara-acara yang dilakukan oleh warga Sikh lain,
maka ketika ia mengadakan acara, biasanya orang akan ramai datang. Sedangkan apabila ia merupakan orang yang tergolong memiliki ekonomi menengah ke atas
namun jarang datang ke acara padahal ia diundang, ketika ia yang mengadakan acara, maka akan sedikit orang yang datang, karena melihat interaksi yang ia
bangun kurang baik dengan sesama warga Sikh lainnya.
5.4.5 Bentuk Kerjasama Warga Sikh
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu ada hubungan yang terjalin, terutama kerjasama. Kerjasama dapat terjalin dalam berbagai bidang, baik itu segi
Universitas Sumatera Utara
relijius, politik, maupun ekonomi. Dalam hal ini, warga Sikh mengatakan mereka mau melakukan kerjasama selama itu menguntungkan seluruh pihak yang
melakukan kerjasama. “Mau lah bekerjasama, tidak ada masalah. Dan itu memang
harus dilakukan.” Sukdev Bentuk kerjasama yang dilakukan haruslah dilakukan dengan baik.
“Tentu mau kerjasama dan apabila kerjasama itu dijalankan dengan baik.” Harbinder
Kerjasama antar umat Sikh itu perlu menurut Pak Baldev. “Mau lah, kerjasama antar umat Sikh, itu perlu, untuk
mempererat kita juga.” Baldev Anggapan lain mengatakan, memang kerjasama itu selalu terlaksana dalam
gurdwara. “Ya jelas mau, tanpa kerjasama mana mungkin kegiatan di
gurdwara dapat berjalan.” Pritam Memang tidak dalam semua hal warga Sikh dapat bekerjasama, namun
ketika masyarakat Sikh menganggap kerjasama itu menjadikan hal yang menguntungkan, maka ia akan mau melakukan kerjasama.
“Kalau memang usaha itu sama-sama menguntungkan kedua belah pihak, ya tidak masalah untuk melakukan kerjasama
demi kebaikan bersama. Misalnya saja kalo ada sesama toko sport yang saling membantu kalo menjualkan barang
dagangan mereka. Itu kan salah satu bentuk kerjasama.”Gurnam
Universitas Sumatera Utara
Jadi warga Sikh menganggap bahwa mereka mau melakukan kerjasama. Contohnya saja apabila ada kegiatan keagamaan untuk memajukan gurdwara,
maka semua orang pasti mau beramai-ramai melakukan kerjasama untuk kemajuan agama mereka. Selain itu, realita yang dapat dilihat adalah apabila ada
sesama peternak sapi dan penjual susu, mereka pasti mau melakukan kerjasama. Contohnya apabila ada peternak sapi yang memerah sapi, mereka biasanya akan
menjual susu sapi ke sesama warga Sikh dengan harga yang lebih murah agar mereka dapat menjual susu yang mereka ambil tadi dengan mendapat keuntungan.
Ini jelas merupakan salah satu bentuk kerjasama sesama warga Sikh. Dan ini tidak hanya terbatas hanya pada satu golongan marga saja, tapi juga pada semua marga
yang lainnya dan dari berbagai macam kelas. Bentuk kerjasama ini merupakan bentuk kerjasama yang paling lumrah ditemukan dalam warga Sikh karena
pekerjaan ini merupakan salah satu pekerjaan utama yang dilakukan oleh warga Sikh sejak zaman dahulu.
5.4.6 Bentuk Persaingan Sesama Umat Sikh