Bentuk Solidaritas Sosial Umat Sikh .1 Mau Membantu Warga Sikh yang Kesusahan

Jika dilihat dari tingkat solidaritas, maka warga Sikh memiliki solidaritas yang dianggap cukup baik terutama apabila berada dalam lingkungan gurdwara. Dianggap hanya ada sedikit saja warga Sikh yang tidak mau perduli dengan warga Sikh lainnya dan kurang mau perduli dengan segala macam kegiatan yang dibuat demi kemajuan agama Sikh kedepannya. Hal ini terjadi dikarenakan pola hidup masyarakat yang telah lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan dengan kepentingan umum. Namun di sisi lain, walaupun ada warga Sikh yang tingkat solidaritasnya telah hilang, masih banyak warga Sikh yang memiliki tingkat solidaritas yang tinggi. Hal ini terbukti dari berbagai macam kegiatan keagamaan yang berlangsung di gurdwara, maka akan selalu dibantu oleh semua warga Sikh lain yang masih memiliki rasa solidaritas. Seperti acara tahunan yang melibatkan warga Sikh untuk membersihkan gurdwara, banyak sekali warga Sikh yang datang untuk membantu dan bahkan melakukan “Sewa” dari awal acara berlangsung hingga ke akhir acara tanpa mengharapkan imbalan apapun. Selain itu, semua warga Sikh mau bahu membahu dan saling tolong menolong satu dengan yang lainnya. 5.4.2 Bentuk Solidaritas Sosial Umat Sikh 5.4.2.1 Mau Membantu Warga Sikh yang Kesusahan Jika dilihat dari interaksinya, tingkat interaksi yang terjalin dalam komunitas agama Sikh cukup baik. Hal ini terlihat dari berbagai jawaban yang diberikan oleh para informan yang mengatakan bahwa jika ada warga Sikh lain yang mengalami kesusahan, maka masyarakat Sikh lainnya akan mau membantu baik berupa moril maupun materi. 5.4.2.1.1 Dasar Agama Sikh untuk Saling Membantu Universitas Sumatera Utara Manusia merupakan makhluk sosial yang harus hidup bersama agar dapat saling membantu satu sama lainnya. Jadi tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Perilaku saling membantu juga didasarkan akan agama. “Ya mau, karena memang itu yang dianjurkan oleh agama Sikh. Itulah basis dari agama Sikh. Saling membantu.” Resham Selain itu, dasar agama dijadikan sebagai pedoman untuk saling membantu juga tercermin dari hasil wawancara berikut ini. “Pasti mau lah, bagaimana kita mau mengembangkan agama kita kalau kita gak berinteraksi dengan sesama Sikh. Buat supaya kita dikenal sebagai agama Sikh. Jadi menolong juga bukan sebatas sesama saja, tapi dengan lain agama juga.” Baldev Hal ini juga dikatakan oleh warga Sikh lainnya yang menganggap bahwa Sikh itu merupakan satu kesatuan tanpa adanya perbedaan. “Saya sangat bersedia membantu warga Sikh lainnya karena berdasarkan atas azas Pant Khalsa.” Gurdip Selain itu, warga Sikh memang dianjurkan untuk membantu semua manusia dari bangsa apapun. “Secara umum, bahwa dalam agama Sikh dianjurkan sekali untuk membantu orang tanpa membedakan suku bangsa, agama maupun ras.” Salwinder Bentuk bantuan yang diberikan warga Sikh pun dapat dilakukan melalui permohonan bantuan yang diumumkan di gurdwara. Universitas Sumatera Utara “Mau, kalau kita minta bantuan di gurdwara, mereka pasti bantu.” Pritam Senada dengan pernyataan di atas, Jasbir pun mengatakan : “Ya dibantu, kalau ada pengumuman orang sakit, pasti dibantu.” Jasbir Jadi agama Sikh lahir karena adanya penghapusan terhadap berbagai macam kelas yang disatukan dalam satu keharmonisan yang dilakukan oleh Guru Nanak sebagai pencetus utama agama Sikh. Guru Nanak mengatakan bahwa kita sebagai sesama manusia harus saling membantu sesama baik dari agama, ras maupun suku bangsa yang berbeda karena manusia adalah satu di dalam Tuhan.

5.4.2.1.2 Menolong Berdasarkan Kemampuan

Selain membantu karena dasar agama, warga Sikh juga mengatakan bahwa mereka mau membantu masyarakat Sikh lainnya karena unsur kemampuan. Jadi jika mereka mampu, maka mereka pasti akan membantu masyarakat Sikh yang sedang mengalami musibah atau kesusahan. “Ya bisalah kalau kita mampu kan gak masalah kita bantu, misalnya kalo ada orang meninggal ya kita pasti datang ke tempatnya.”Ajmer Selain itu, warga Sikh juga menganggap akan dengan senang hati mau membantu secara sosial, tercermin dari hasil wawancara berikut ini. “Harus membantu dari segi sosial, kalo dalam keadaan dia tidak mampu secara materi, kita beramai-ramai mengumpulkan dana.” Sukdev Selain itu, Harbinder mengatakan : Universitas Sumatera Utara “Kalau menurutku mereka pasti akan membantu kalau mereka mampu.” Harbinder Begitu juga dengan penuturan yang diutarakan oleh Pak Dalip: “Itu kemampuan kita masing-masing, kalau dia bisa bantu pasti dibantu, tapi gak dipatokin, itu tergantung kemampuan.” Dalip Sebagai sebuah komunitas yang tergolong masih minoritas di kota Medan, keberadaan warga Sikh antara yang satu dengan yang lainnya saling dikenal. Jadi ketika ada warga Sikh yang satu mengalami kemalangan, maka warga Sikh lainnya akan tahu warga yang mana yang sedang mengalami musibah karena adanya informasi dari satu warga Sikh ke warga Sikh lainnya. Bahkan komunikasi ini tidak hanya terjadi sebatas di kota Medan saja, namun kadang juga informasi yang ada dapat menyebar ke daerah lain, baik yang masih berada di dalam provinsi maupun yang berada di luar provinsi. Ini sangat terkait dengan pola kehidupan yang berazaskan jaringan sosial, dimana masyarakat terutama warga Sikh yang tinggal di kota Medan memang hidup dalam sebuah jaringan yang memiliki keterkaitan baik secara keluarga, pertemanan, ekonomi, dan sebagainya. Jadi ketika ada satu warga Sikh yang mengalami musibah, maka warga Sikh yang mengetahui hal tersebut akan membantu warga yang mengalami musibah tersebut, baik dari segi sosial maupun dari segi ekonomi. Universitas Sumatera Utara

5.4.3 Menjenguk dan Membantu Warga Sikh yang Sakit