Informan Kesembilan Warga Kelurahan Sunggal Informan Kesepuluh Warga Kelurahan Sunggal

Pak DS mengatakan jika ingin melihat adanya pernikahan dengan yang yang lain agama, ia merupakan contoh dari pernikahan orangtuanya yang lain agama. Pak DS merupakan seorang keturunan India dan Batak. Kalau melihat setuju atau tidaknya, Pak DS mengatakan ia tidak setuju jika ada yang menikah dengan lain agama. Menurutnya, tukar agama itu berarti ia tidak percaya dengan Tuhan. Kalau perempuan yang ikut laki-laki, itu tidak masalah, namun jika laki- laki yang ikut perempuan menurut Pak DS itu sudah tidak iya. Pak DS mengatakan ia sebagai pendeta tidak setuju.

4.5.9 Informan Kesembilan Warga Kelurahan Sunggal

Nama : Sukdev Singh Umur : 58 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Marga : Chahal Pekerjaan : Pemilik Toko Sport Wiraswasta Pak SS adalah seorang warga yang telah tinggal di kelurahan Sunggal selama 58 tahun. Pak SS ini merupakan seorang tamatan SMA. Ini berarti ia telah tinggal disini sejak ia lahir. Pak SS juga memiliki saudara-saudara yang tinggal berdekatan dengan rumahnya. Pak SS ini memiliki 2 orang putra yang keduanya telah kuliah sampai jenjang S2 dan telah bekerja. Ia merupakan sosok yang amat berpendidikan dilihat dari tutur kata ia berbicara. Pak SS ini merupakan seorang warga Sikh yang cukup dikenal di daerah Sunggal karena ia membuka toko sport yang menjual berbagai keperluan olahrga. Pak SS mengatakan bahwa ia memiliki Universitas Sumatera Utara hubungan kekerabatan yang cukup baik dengan masyarakat Sikh lainnya terutama dengan yang tinggal di daerah Sunggal dan sekitarnya. Pak SS mengatakan ia ia memiliki seorang saudara yang menikah dengan golongan lain, tapi orang tidak mempermasalahkannya. Jadi kalau golongan dalam agama Sikh itu sekarang tidak banyak dipermasalahkan. Memang ada tanggapan tapi dari hari ke hari, mulai hilang. Ada tanggapan dari orang golongan tinggi yang kadang kurang setuju atau kurang menerima jika ada yang menikah dengan golongan yang lebih rendah. Memang jika dilihat, perbedaan ini dahulu agak ekstrim tapi sekarang sudah tidak lagi. Menurut pak SS, pernikahan sebaiknya dilakukan antar satu agama, sehingga tidak terjadi konflik di kemudian hari atau jalan terbaik adalah dengan memilih salah satu agama.

4.5.10 Informan Kesepuluh Warga Kelurahan Sunggal

Nama : Gurnam Singh Umur : 61 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Marga : Ghuman Pekerjaan : Guru privat Bahasa Inggris Pak GS ini merupakan seorang warga Sikh yang menamatkan pendidikannya sampai jenjang SMA. Namun ia pernah mengambil ujian dan mendapatkan gelar dari Sineas Cambridge of London dalam hal bahasa Inggris. Pak GS merupakan seorang lelaki berperawakan tinggi, dan tergolong masih muda sekali, sehingga terkadang orang sering keliru menilai usianya karena wajahnya masih tidak kelihatan telah memasuki usia 61 tahun. Pak GS merupakan Universitas Sumatera Utara seorang guru bahasa Inggris yang telah tinggal di kelurahan Sunggal selama 10 tahun, dan ia memiliki 4 orang anak yang terdiri dari 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Pak GS telah menjadi guru privat bahasa Inggris sejak usianya 17 tahun. Pak GS merupakan salah satu sosok orang yang mempedomani sistem marga, namun ia mengatakan perbedaan marga tidaklah menjadi halangan untuk berkomunikasi dan bergaul dengan marga lainnya. Pak GS mengatakan, pada masa terdahulu, kartu tanda penduduk umat Sikh masih menggunakan agama Sikh sebagai agama. Jadi KTP masyarakat dahulu masih tertulis sebagai Sikh, namun akhirnya karena hanya ada 5 agama yang diakui pada masa itu, mau tak mau, masyarakat Sikh harus memilih dari ke lima agama yang ada. Karena agama ini berasal dari India dan memiliki keterkaitan budaya dengan Hindu, maka semua masyarakat Sikh dikelompokkan menjadi kategori agama Hindu. Baik itu dalam pengurusan kartu rumah tangga, kartu tanda penduduk, maupun urusan kepemerintahan lainnya. Pak GS memiliki 4 orang anak yang belum menikah. Pak GS mengatakan ia tidak memiliki anggota keluarga yang menikah dengan agama lain, ataupun dengan marga dari golongan lain. Ia mengatakan ia tidak setuju jika anaknya menikah dengan agama lain karena jika terjadi pernikahan dengan agama lain, maka yang terjadi adalah masalah dalam pemilihan agama, yang ditakutkan akan menjadi permasalahan di kemudian hari. Selain itu, Pak GS juga mengatakan ia menginginkan anaknya menikah dengan yang seagama dan sebaiknya juga yang berada dalam marga yang segolongan dengannya. Universitas Sumatera Utara

4.5.11 Informan Kesebelas Warga Kelurahan Sunggal