Tindakan dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Kejelasan dan Kepastian Tindakan dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Keamanan

pengunjung puskesmas saat dalam kesulitan walau tidak diminta. Sebanyak 96,0 responden tidak membiarkan pengunjung puskesmas menunggu lama untuk mendaftar. Sebanyak 80,0 responden tidak memberikan penjelasan tentang prosedur pengobatan berbelit-belit. Seluruh responden menyampaikan cara pemakaian obat dengan jelas kepada pasien. Sebanyak 96,0 responden menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pengunjung puskesmas dengan sabar. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat keterlibatan atau interaksi staf dengan pengunjung puskesmas yang akan mewujudkan komunikasi yang lancar. Semakin sering perawat berkomunikasi atau diskusi dengan pasien akan terbina hubungan yang baik Hardjana, 2003. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Hasibuan 2008 yang menyatakan bahwa 56,1 responden menilai waktu yang dihabiskan di ruang tunggu Puskesmas Rantauprapat tidak terlalu lama, berada dalam kategori baik. Penulis berasumsi bahwa sebagian responden sudah melakukan tindakan yang benar dalam mewujudkan unsur kesederhanaan pada pelayanan prima.

5.4.2. Tindakan dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Kejelasan dan Kepastian

Dari tabel 4.29. dapat diketahui bahwa sebanyak 96,0 responden menyatakan dokter memberikan resep obat sesuai dengan keadaan penyakit. Seluruh responden menyatakan dokter memberikan informasi yang jelas tentang keluhan pengunjung puskesmas. Sebanyak 88,0 responden menyatakan perawat memberi tahu bila ada keterlambatan pemeriksaan pasien. Sebanyak 92,0 responden menyatakan petugas apotik memberi tahu lamanya proses pemberian obat. Universitas Sumatera Utara Hal ini sesuai dengan pendapat Santoso 2005 yang mengatakan bahwa fasilitator adalah orang atau badan yang memberikan kemudahan atau menyediakan fasilitas, dalam hal ini fasilitas kesehatan. Peneliti berasumsi bahwa tercipta hubungan dan komunikasi yang baik antara staf dan pengunjung puskesmas. Keadaan ini yang akan mewujudkan interaksi perawat dengan pasien dalam menjalankan pelayanan di puskesmas Potter dan Perry, 2005.

5.4.3. Tindakan dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Keamanan

Dari tabel 4.30. dapat diketahui bahwa sebanyak 92,0 responden menyatakan dokter mendiagnosa penyakit pasien secara akurat. Seluruh responden menyatakan dokter memberikan resep yang tepat terhadap pasien. Seluruh responden menjaga kerahasiaan pengunjung yang datang berobat ke puskesmas. Seluruh responden juga menyatakan petugas sangat teliti dalam memberikan obat kepada pasien. Hal ini sesuai dengan pendapat Parasuraman 1988 yang menyebutkan 5 dimensi mutu pelayanan, yang salah satunya assurance jaminan, mencakup kemampuan, sifat dapat dipercaya, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Simbolon 2011 yang menyatakan bahwa 60,0 responden puas dengan kerahasiaan penyakit pasien terjaga di pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Peneliti berasumsi bahwa dalam menyelenggarakan pelayanan, staf puskesmas memperhatikan aspek keamanan pengunjung. Universitas Sumatera Utara

5.4.4. Tindakan dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Keterbukaan