Seluruh responden tidak setuju bahwa staf puskesmas memberikan pelayanan kesehatan dengan berbelit-belit. Sebanyak 96,0 setuju bahwa staf puskesmas
memberikan pelayanan kesehatan dengan mudah dipahami oleh pengunjung. Seluruh responden setuju bahwa staf puskesmas memberikan pelayanan kesehatan dengan
mudah dilaksanakan oleh pengunjung. Hal ini menunjukkan bahwa sikap responden mendukung terhadap kinerja staf
puskesmas, sebagaimana pendapat Karyoso 1994 bahwa semangat kerja seorang perawat dapat terlihat dari kinerja dan pelayanannya kepada pasien.
Peneliti berasumsi bahwa sebagian besar responden telah melakukan pelayanan dengan mudah, lancar, cepat dan tidak berbelit-belit sampai dengan sejauh ini di
puskesmas. Sebagaimana dikemukakan oleh Elhaitammy dalam Parani 1997, tentang pengertian pelayanan jasa yang unggul service excellence adalah sikap atau
cara petugas dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Sasaran dan manfaat service excellence secara garis besar terdapat 4 empat unsur pokok yaitu kecepatan,
ketepatan, keramahan, dan kenyamanan.
5.3.2. Sikap dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Kejelasan dan Kepastian
Dari tabel 4.19. seluruh responden setuju bahwa dokter memberikan penjelasan tentang penyakit. Sebanyak 92,0 responden setuju bahwa diagnosa dokter terhadap
penyakit pasien akurat. Sebanyak 96,0 responden setuju bahwa petugas apotik memberikan obat sesuai resep. Sebanyak 96,0 responden tidak setuju bahwa
petugas tidak ada di tempat pada saat jam kerja
Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, seorang dokter harus memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
untuk melakukan upaya kesehatan Wijono, 1999. Peneliti berasumsi bahwa dokter di puskesmas sudah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik di
puskesmas.
5.3.3. Sikap dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Keamanan
Dari tabel 4.20. sebanyak 92,0 responden setuju bahwa pengunjung puskesmas merasa aman berobat ke puskesmas. Sebanyak 96,0 responden setuju
bahwa catatan medis pengunjung puskesmas tersimpan dengan baik. Sebanyak 96,0 responden juga setuju bahwa petugas apotik menguasai pengelompokkan dan
peletakkan obat dengan baik. Sikap ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan pendapat Parasuraman
1988 yang menyebutkan 5 dimensi mutu pelayanan, yang salah satunya assurance jaminan, mencakup kemampuan, sifat dapat dipercaya, bebas dari bahaya, resiko
dan keragu-raguan. Peneliti berasumsi bahwa sampai sejauh ini sebagian besar responden tidak menyalahgunakan catatan medis di puskesmas untuk keperluan
tertentu.
5.3.4. Sikap dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Keterbukaan
Dari tabel 4.21. seluruh responden setuju bahwa dokter puskesmas bersedia menjawab pertanyaan pasien. Seluruh responden juga setuju bahwa dokter bersedia
mendengarkan keluhan dari pasien. Sebanyak 88,0 responden setuju bahwa semua orang bebas berkunjung ke puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
Sikap ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan pendapat Parasuraman 1988 yang menyebutkan 5 dimensi mutu pelayanan, yang salah satunya
responsiveness daya tanggap, yaitu keinginan para staf untuk membantu pengunjung puskesmas dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
Sama dengan sebelumnya, peneliti berasumsi bahwa sampai sejauh ini dokter di puskesmas sudah menjalankan tugasnya di puskesmas.
5.3.5. Sikap dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Efisien