Pengetahuan dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Keadilan yang Merata Pengetahuan dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Ketepatan Waktu Tingkat Pengetahuan dalam Hal Pelayanan Prima

5.2.7. Pengetahuan dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Ekonomis

Dari tabel 4.14. dapat dilihat pengetahuan responden tentang hal-hal ekonomis sebagian besar bisa menjawab benar 2 jawaban yaitu 60,0 dan 20,0 masing- masing menjawab benar 2-3 dan 3 jawaban. Sebanyak 20,0 responden menjawab 3 jawaban, yang mengatakan bahwa hal-hal ekonomis di puskesmas meliputi masih dalam keadaan wajar, memperhatikan nilai baran, berupa obat, memperhatikan nilai jasa, berupa pemeriksaan, dan kemampuan pasien untuk membayar. Hal ini sesuai dengan pendapat Dwiyanto 2006 yang menyatakan ekonomis agar pengenaan biaya pelayanan ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan nilai barangjasa dan kemampuan pelanggan untuk membayar. Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa responden menjawab unsur efisien pada pelayanan prima masih kurang, dikarenakan pemahaman responden terhadap unsur ekonomis pelayanan prima yang kurang.

5.2.8. Pengetahuan dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Keadilan yang Merata

Dari tabel 4.15. dapat dilihat pengetahuan responden tentang hal-hal ekonomis sebagian besar bisa menjawab benar 2 jawaban yaitu 56,0, 28,0 menjawab benar 2-3 jawaban dan 16,0 menjawab benar 3 jawaban. Sebanyak 16,0 menjawab 3 jawaban yang mengatakan bahwa puskesmas yang adil merata maksudnya semua golongan masyarakat mulai dari atas sampai bawah mendapatkan pelayanan yang sama, cakupan atau jangkauan pelayanan Universitas Sumatera Utara puskesmas harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan pengunjung puskesmas diperlakukan secara adil. Hal ini sesuai dengan pendapat Dwiyanto 2006 yang menyatakan keadilan yang merata cakupan atau jangkauan pelayanan umum harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil. Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa responden menjawab unsur keadilan yang merata pada pelayanan prima masih kurang, dikarenakan pemahaman responden terhadap unsur keadilan yang merata pelayanan kurang.

5.2.9. Pengetahuan dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Ketepatan Waktu

Dari tabel 4.16. dapat dilihat pengetahuan responden tentang waktu sebagian besar ada kalanya terlambat yaitu 52,0 dan 48,0 menjawab tepat waktu. Sesuai dengan pendapat Dwiyanto 2006 yang menyatakan ketepatan waktu, yaitu agar pelaksanaan pelayanan umum dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa responden menjawab unsur keadilan yang merata pada pelayanan prima masih kurang, dikarenakan separuh lebih staf di puskesmas ada kalanya datang terlambat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan 2008 yang menyatakan bahwa jam kerja petugas Puskesmas Rantauprapat 44,4 belum tepat waktu. Universitas Sumatera Utara

5.2.10. Tingkat Pengetahuan dalam Hal Pelayanan Prima

Dari tabel 4.17. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden sebanyak 76,0 memiliki pengetahuan dalam kategori sedang, sedangkan 24,0 responden lainnya memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori baik. Pengetahuan atau cognitive merupakan domain yang sangat penting dalam bentuk tindakan seseorang overt behavior Notoadmodjo, 1993. Tingkat pengetahuan terhadap pelayanan prima perlu ditingkatkan lagi melalui pelatihan dan sosialisasi pelayanan prima oleh Kemenkes kepada tenaga kesehatan. Dengan melakukan pelatihan diharapkan sasaran akan memperoleh pengalaman belajar yang akhirnya akan menimbulkan perubahan perilaku ke arah yang lebih positif. Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku. Di dalam bidang kesehatan pengetahuan tertentu tentang kesehatan mungkin penting sebelum suatu tindakan terhadap kesehatan secara pribadi terjadi, tetapi tindakan yang diharapkan mungkin tidak akan terjadi kecuali seseorang mendapat isyarat yang cukup untuk memotivasinya bertindak atas pengetahuan yang dimilikinya. 5.3. Sikap 5.3.1. Sikap dalam Hal Pelayanan Prima pada Unsur Kesederhanaan