Tes Keterampilan Proses Sains KPS

43 Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Rentang Indeks Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran Sukar Sedang Mudah Berikut merupakan hasil uji tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini, sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7. Tabel 3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Kategori Soal Jumlah Soal Persentase Sukar 3 15 Sedang 14 70 Mudah 3 15 Jumlah 20 100

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai menguasai materi dengan siswa yang kurang pandai kurangtidak menguasai materi. Rumus untung menghitung daya pembeda soal adalah sebagai berikut. 10 ̅ ̅ ………………...……… 3.4 Keterangan: DP = daya pembeda XKA = rata-rata kelas atas XKB = rata-rata kelas bawah Skor maks = skor maksimum Penentuan klasifikasi daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini. 11 10 Ibid., h.133. 11 Ibid. 44 Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda 0,40 Sangat baik 0,30 – 0,39 Baik 0,20 – 0,29 Cukup, soal perlu perbaikan 0,19 Kurang baik, soal harus dibuang Berikut merupakan hasil uji daya pembeda soal dalam penelitian ini, sedangkan untuk tabel analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kategori Soal Jumlah Soal Persentase Sangat baik 6 30 Baik Cukup 7 35 Kurang baik 7 35 Jumlah 20 100

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini berupa lembar observasi KPS dan tes uraian. 1. Teknik analisis data lembar observasi Dalam teknik analisis lembar obsevasi yang akan dinilai adalah aspek dari keterampilan proses sains berupa metode check-list. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran keterampilan proses sains pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun tahapan anlisisnya adalah sebagai berikut: a. Menjumlahkan indikator dari aspek KPS yang diamati b. Menghitung persentase aspek KPS dalam kelompok dengan rumus ..………………..3.5 Data yang telah didapat dari hasil analisis data berupa lembar observasi kemudian dikonversikan dalam kategori nilai persentase dan dapat dilihat pada tabel 3.7.