14
Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikator Harlen 1992, Rustaman 2005
13
Keterampilan Proses Sains Indikator
1. Mengamatiobservasi a. Menggunakan sebanyak mungkin indera
b. Mengumpulkanmenggunakan fakta-
fakta yang relevan 2. Mengelompokkanklasifiskasi a. Mencatat setiap pengamatan secara
terpisah b. Mencari perbedaan, persamaan
c. Mengontraskan ciri-ciri d. Membandingkan
e. Mencari dasar pengelompokkan atau
penggolongan f. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
3. Menafsirkaninterpretasi a. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
b. Menemukan pola dalam satu seri pengamatan
c. Menyimpulkan 4. Meramalkanprediksi
a. Menggunaka pola-pola hasil pengamatan b. Mengemukakan apa yang mungkin
terjadi pada keadaan yang belum diamati 5. Mengajukan pertanyaan
a. bertanya apa, bagaimana, dan mengapa b. bertanya untuk meminta penjelasan
c. mengajukan pertanyaan yang berlatar
belakang hipotesis 6. Berhipotesis
a. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan
penjelasan dari
satu kejadian
b. Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh
bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah
7. Merencanakan percobaanpenelitian
a. Menentukan alatbahansumber yang akan digunakan
b. Menentukan variabelfaktor penentu c. Menentukan apa yang akan diukur,
diamati, dicatat d. Menentukkan
apa yang
akan dilaksanakan berupa langkah kerja
13
Ibid., h. 56.
15
8. Menggunakan alatbahan a. Memakai alatbahan
b. Mengetahui alasan
mengapa menggunakan alatbahan
c. Menggunakan bagaimana menggunakan alatbahan
9. Menerapkan konsep b. Menggunakan
konsep yang
telah dipelajari dalam situasi baru
c. Menggunakan konsep pada pengalamn baru untuk menjelaskan apa yang
sedang terjadi 10. Berkomunikasi
a. Memeriksamenggambarkan data
empiris hasil
percobaan atau
pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram
b. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
c. Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
d. Membaca grafik atau tabel atau diagram e. Mendiskusikan hasil kegiatan suatu
masalah aau suatu peristiwa 11. Melaksanakan percobaan
Menurut Frunk, keterampilan proses sains KPS terdiri atas keterampilan proses tingkat dasar basic science process skills dan keterampilan proses terpadu
integrated science process skills. Keterampilan proses tingkat dasar terdiri atas enam keterampilan yakni observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran,
prediksi, dan interferensi. Keterampilan proses tepadu terdiri atas menentukan variabel, menyusun tabel data, menyusun garfik, memberi hubungan variabel,
memproses data, menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis, menentukan variabel secara operasional, merencanakan penyelidikan, dan melakukan
eksperimen.
14
d. Karakteristik Butir Soal Keterampilan Proses Sains KPS
Nuryani Rustaman mengemukakan bahwa karakteristik butir soal KPS dibahas secara umum dan secara khusus. Secara umum pembahasan butir soal
KPS lebih ditujukan untuk membedakan dengan butir soal biasa yang mengukur
14
Trianto, op. cit., h. 144.
16
penguasaan konsep. Secara khusus karakteristik jenis KPS tertentu akan dibahas dan dibandingkan satu sama lain, sehingga jelas perbedaannya.
15
1 Karakteristik umum Secara umum butir soal KPS dapat dibedakan dengan butir soal
penguasaan konsep. Butir-butir soal KPS memiliki beberapa karakteristik. Pertama, butir soal KPS tidak boleh dibebani konsep nonkonsep burdan. Hal ini
diupayakan agar butir soal tersebut tidak rancu dengan pengukuran penguasaan konsepnya. Konsep dijadikan konteks. Konsep yang terlibat harus diyakini oleh
penyusun butir soal sudah dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa dekat dengan keadaan sehari-hari siswa. Kedua, butir soal KPS mengandung sejumlah
informasi yang harus diolah oleh responden atau siswa. Informasi dalam butir soal KPS dapat berupa gambar, diagram, grafik, data dalam tabel atau uraian, atau
objek aslinya. Ketiga, seperti butir soal pada umumnya, aspek yang akan diukur oleh butir soal KPS harus jelas dan hanya mengandung satu aspek saja, misal
interpretasi. Keempat, sebaiknya ditampilkan gambar untuk membantu menghadirkan objek.
16
2 Karakteristik Khusus
Rustaman menyatakan karakteristik khusus butir soal KPS seperti terterapada Tabel 2.2.
17
Tabel 2.2 Karakteristik Khusus Butir Soal KPS Aspek KPS
Keterangan
Observasi Harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya
Interpretasi Harus menyajikan sejumlah data yang menyajikan pola
Klasifikasi Harus ada kesempata mencarimenemukan persamaan dan
perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan pengelompokkan, atau ditentukan jumlah
kelompok yang harus terbentuk
15
Rustaman., op. cit., h. 194.
16
Ibid.
17
Ibid.
17
Prediksi Harus jelas pola atau kecenderungan untuk dapat
mengajukan dugaan atau ramalan
Berkomunikasi Harus ada bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke
bentuk penyajian lain, misalnya bentuk uraian ke bentuk bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik
Berhipotesis Dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara, atau
menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan dua variabel atau lebih, biasanya mengandung cara kerja
atau menguji atau membuktikan
Merencanakan percobaan
Harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alatbahan yang akan digunakan, urutan
prosedur yang harus ditempuh, menentukan perubah variabel, mengendalikan peubah
Menerapkan konsep
Harus membuat konsep atau prinsip yang akan diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya
Mengajukan pertanyaan
Harus memunculkan sesuatu yang mengherankan, mustahil, tidak bias, atau kontradiktif agar responden atau
siswa termotivasi untuk bertanya
3. Model Inkuiri Terbimbing
a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri
Kata “inquiry” dalam bahasa inggris berarti pertanyaan, memeriksa, atau penyelidikan. Menurut Schmid, inkuiri berasal dari bahasa inggris inquiry yang
dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah merupakan yang dapat
mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan.
18
Menurut Gulo, pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu benda, manusia, atau peristiwa secara sistematis, kritis, logis, analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri.
19
Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, keterarahan
18
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Inovatif Dan Kreatif dalam Kelas Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2010, h. 85.
19
Trianto, Mode-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011, Cet V, h. 135.
18
kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran, mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa adalah:
20
1 Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi 2 Inkuiri berfokus pada hipotesis
3 Penggunaan fakta sebagai evidensiinformasi dan fakta. Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke
dalam proses ilmiah kedalam waktu yang relative singkat. Salah satu prinsip utama inkuiri, yaitu siswa dapat mengonstruk sendiri pemahamannya dengan
melakukan aktivitas aktif dalam pembelajarannya.
21
Proses belajar mengajar, inkuiri ini digunakan sebagai metode pengajaran yang memungkinkan ide siswa
berperan dalam investigasi yang akan dilakukan oleh siswa.
b. Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Menurut Carol C. Kuhlthau dan Ross J. Todd ada enam karakteristik inkuiri terbimbing Guided Inquiry yaitu:
22
1 Siswa belajar aktif dan terefleksikan pada pengalaman Jhon dewey menggambarkan pembelajaran sebagai proses aktif individu,
bukan sesuatu dilakukan untuk seseorang tetapi lebih kepada sesuatu itu dilakukan oleh seseorang. Pembelajaran merupakan sebuah kombinasi dari tindakan dan
refleksi pada pengalaman. Deway sangat menekankan pembelajaran Hands On berdasar pengalaman sebagai penentang metode otoriter dan menganggap
bahwa pengalaman dan inkuiri penemuan sangat penting dalam pembelajaran bermakna.
2 Siswa belajar pada apa yang mereka tahu
20
Ibid.
21
Zulfiani, dkk. op.cit.,h. 119.
22
Carol Kuhlthau dan Ross J. Todd, 2006, “Guided Inquiry: A Framework For Learning Through School
Libraries In 21” Century School” .