Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

21 Mengumpulkan dan menganalisis data Guru memberi kesempatan pada kelompok untuk menyampaikan hasil percobaan data yang terkumpul Memberi kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan Menurut Sudjana menyatakan ada lima 5 tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri yaitu: 24 1 Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa. 2 Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis. 3 Mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk mencari jawaban hipotesis atau permasalahan. 4 Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi. 5 Mengaplikasikan kesimpulan.

d. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri memiliki keunggulan yaitu: 25 1 Membantu siswa untuk mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilam dalam proses kognitif. 2 Siswa memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya. 3 Membangkitkan motivasi dan gairah belajar siswa untuk belajar lebih giat lagi. 4 Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. 5 Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada siswa dengan guru yang terbatas. 24 Trianto, Ibid., h. 142. 25 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT. Refika Aditama, 2012 , Cet. III, h.79. 22 Adapun beberapa kelamahan dari model pembelajaran inkuiri yaitu: 26 1 Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik. 2 Keadaan kelas di kita kenyataannya gemuk jumlah siswanya makan metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan. 3 Guru dan siswa sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka metode inkuiri ini akan mengecewakan. 4 Ada kritik bahwa proses dalam metode inkuiri terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memerhatikan perkembangan sikap dan keterampilan bagi siswa.

4. Kajian Konsep Kalor

a. Karakteristik Konsep Kalor

Materi kalor yang diajarkan di SMA pada kurikulum 2013 diajarkan di kelas X. Sebelum memulai materi kalor, siswa dituntut untuk menguasai materi suhu karena materi ini saling berkaitan. Setelah itu siswa dapat mempelajari konsep kalor. Materi pokok yang dipelajari pada konsep di kelas X adalah kalor dan perubahan wujud, asas Black, serta perpindahan kalor. Siswa dapat mengaplikasikan konsep kalor ini dalam kehidupan sehari-hari seperti termos, setrika, memasak air dengan menggunakan panci logam, solder, terjadinya angin darat dan angin laut, oven microwave, radiasi panas dari tungku perapian dan masih banyak lagi.

b. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kalor

Kompetensi inti dan kompetensi dasar kalor pada kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: 1 Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan 26 Ibid. 23 pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 2 Kompetensi Dasar 3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari- hari. 4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas, dan konduktivitas kalor.