Hasil Tes Uraian Keterampilan Proses Sains KPS

55 berlasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. 2 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa data hasil penilaian rata-rata pada aspek ini pada kelompok satu sampai kelompok enam sebesar 2,83 atau persentasenya sebesar 70,83. Pada tabel 4.2, data hasil penilaian rata-rata kelompok satu sampai enam sebesar 2,67 atau persentasenya sebesar 66,67. Data ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 0.16 atau persentasenya sebesar 4,13. Hal ini dikarenakan adanya kelompok siswa yang tidak melakukan hipotesis pada LKS pada saat melakukan percobaan perpindahan kalor secara konveksi dan radiasi. Data ini bisa dilihat pada lampiran 11 tabel kedua. Pada tabel 4.3, data hasil penilaian rata-rata sebesar 3,00 atau persentasenya sebesar 75,00. Walaupun adanya peningkatan kembali sebesar 8,33, tetapi pada lembar observasi ini atau pada saat siswa melakukan percobaan perubahan wujud benda ada kelompok siswa yang tidak melakukan hipotesis. data ini bisa dilihat pada lampiran 12 tabel ketiga. Dari semua data hasil penilaian rata-rata aspek keterampilan berhipotesis diperoleh sebesar 2,83 atau persentasenya sebesar 70,19 atau aspek ini dikategorikan baik.

c. Merencanakan Percobaan

Sebelum siswa melakukan percobaan, siswa melakukan perencanaan percobaan seperti, menentukan apa yang diamati baik diukur atau ditulis , menentukan alat dan bahan, cara dan langkah kerja dan lain sebagainya. Pada pertemuan pertama, aspek ini memperoleh persentase terendah sebesar 58.33. Hal ini dikarenakan pada percobaan pertama asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi siswa terlihat masih terlihat bingung dan kurang faham dalam melakukan percobaan. Pada pertemuan selanjutnya, data hasil penilaian rata-rata kelompok satu sampai enam sebesar 3,17 dan menunjukkan peningkatan sebesar 12,50. Hal ini menunjukan bahwa aspek keterampilan siswa semakin baik. Begitu pula pada pertemuan ketiga mengenai percobaan perubahan wujud benda, walaupun adanya peningkatan sebesar 8,33, siswa masih kurang faham 2 Conny Semiawan, Pendekatan Proses Sains, Jakarta: PT Gramedia Widiasmara, 1992, h. 25. 56 memakai alat termometer. Aspek keterampilan ini merupakan aspek yang terendah yang dicapai siswa.

d. ObservasiMaengamati

Mengamti merupakan salah keterampilan ilmiah yang mendasar. Mengamati tidak sama dengan melihat. Dalam mengamati observasi siswa harus mampu menggunaka seluruh inderanya meliputi melihat, mendengar, merasa, mengecap dan mencium. Keterampilan proses sains pada aspek mengamati menggunakan indikator sebagai berikut: 1 Menggunakan sebanyak mungkin indera 2 Mengumpulkanmenggunakan fakta yang relevan. Aspek ini merupakan aspek tertinggi yang dicapai siswa. Hal ini terlihat pada saat percobaan, siswa sangat antusias dalam melakukan pengamatan. Berdasarkan hasil lembar observasi pada pertemuan pertama dan kedua, menunjukkan adanya peningkatan sebesar 4,17. Begitu pula pada pertemuan ketiga, keterampilan siswa pada aspek ini menunjukan peningkatan yang sama. Adanya peningkatan keterampilan mengamati ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa menggunakan sebanyak mungkin alat indera dalam melakukan suatu pengamatan. Dari semua data hasil penilaian rata-rata aspek keterampilan mengamati observasi diperoleh sebesar 3,50 atau persentasenya sebesar 87,50 atau aspek ini dikategorikan sangat baik. Hal ini karena siswa melakukan pengamatan sesuai dengan langkah kerja.

e. Menafsirkan

Seperti Aspek mengamati memiliki indikator, pada aspek menafsirkan juga memiliki indikator yaitu: 1 Menghubungkan hasil-hasil pengamatan 2 Menemukan pola dalam suatu pengamatan 3 Menyimpulkan Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa data hasil penilaian rata-rata pada aspek ini pada kelompok satu sampai kelompok enam hanya sebesar 3,00 57 atau persentasenya sebesar 75,00. Pada tabel 4.2, data hasil penilaian rata-rata kelompok satu sampai enam sebesar 3,33 dan menunjukkan peningkatan sebesar 8,33. Hal ini menunjukan bahwa aspek keterampilan siswa semakin baik. Data ini bisa dilihat pada lampiran 12. Tabel 4.3, data hasil penilaian rata-rata kelompok satu sampai enam sebesar 3,33. Keterampilan siswa pada aspek ini menunjukan peningkatan lebih rendah yaitu sebesar 4,17. Pada aspek keterampilan ini siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil pengamatan dan menghubungkan dengan konsep materi. Dari semua data hasil penilaian rata-rata aspek keterampilan mengajukan pertanyaan diperoleh sebesar 3,28 atau persentasenya sebesar 81,94 atau aspek ini dikategorikan sangat baik.

f. Berkomunikasi

Berkomunikasi dapat dilakukan melalui tulisan, gambar, grafik atau bagan, membaca dan berbicara diskusi dan presentasi. 3 Keterampilan mengomunikasikan pada aspek ini meliputi menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram, mendiskusikan hasil percobaan dan membandingkan data dengan kelopok lain dan menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis. Berdasarkan pada data hasil lembar observasi, pada percobaan pertama dan kedua menunjukkan adanya peningkatan sebesar 4,17. Percobaan kedua dan ketiga menunjukkan peningkatan sebesar 8,33. Adanya peningkatan ini menunjukkan aspek berkomunikasi mereka semakin baik. Pada aspek ini siswa bebas menyampaikan gagasan mereka sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan. Dari semua data hasil penilaian rata-rata aspek keterampilan mengajukan pertanyaan diperoleh sebesar 3,39 atau persentasenya sebesar 84,17 atau aspek ini dikategorikan sangat baik.

2. Pembahasan Hasil Tes Uraian Keterampilan Proses Sains KPS

Hasil belajar merupakan tingkat peguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan kepada siswa. Hasil belajar ini adalah salah satu tolok ukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini 3 Nuryani Y, Rustaman, op.cit., h. 101