Hasil Observasi Tes Keterampilan Proses Sains KPS

51 nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar 3,39 sehingga diperoleh persentase sebesar 84.72 atau dikategorikan aspek keterampilan siswa baik. Dari semua aspek KPS diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar 3,17 sehingga diperoleh persentase sebesar 79.17 atau dikategorikan aspek keterampilan siswa baik. Data di atas dapat disajikan dalam diagram Gambar 4.1 di bawah ini. Gambar 4.1 Diagram Rekapitulasi Data Hasil Observasi KPS Berdasarkan Gambar 4.1, dari semua aspek KPS yang terukur terlihat bahwa aspek mengamati merupakan aspek yang tertinggi yang dicapai oleh siswa. Aspek merencanakan percobaan merupakan aspek yang terendah yang dicapai siswa. Tabel hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.

3. Hasil Tes Uraian Keterampilan Proses Sains KPS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap tes KPS yang telah diberikan. Tes ini dirancang oleh guru. Aspek keterampilan proses sains yang diukur pada tes hasil belajar ini meliputi mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menafsirkaninterpretasi dan berkomunikasi. Tes yang digunakan berupa tes uraian yang diberikan di akhir 79.17 72.22 69.44 87.50 81.94 84.72 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Rata-rata Hasil Observasi Tes KPS p erse n tase niilai rata- rata 52 pembelajaran posttest sebanyak 11 soal kepada 29 siswa yang mengikuti tes. Hasil tes ini dapat dilihat pada Tabel 4. 5 di bawah ini. Tabel 4.5 Ukuran Pemusatan Data Tes Uraian KPS Data Hasil Banyaknya siswa 29 Nilai tertinggi 94 Nilai terendah 60 Rentang 34 Banyak kelas 6 Interval 6 Mean 77,19 Standar deviasi 9,29 Tabel 4.5 di atas diperoleh nilai tertinggi yang diperoleh siswa sebesar 94 sedangkan nilai terendah siswa sebesar 60. Rentang kelas yang diperoleh sebesar 34. Banyak kelas dan interval yang diperoleh adalah 6. Mean yang diperoleh dari hasil belajar siswa sebesar 77,19 sedangkan hasil standar deviasi yang diperoleh siswa sebesar 9,29. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka diperoleh kedudukan siswa. kedudukan siswa dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok sedang dan kelompok bawah. Untuk pengkategorian tes hasil belajar ini dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini. Tabel 4.6 Pengkategorian Tes Uraian KPS No Skor Kategori Siswa Jumlah Siswa Persentase 1 86.48 Atas 5 17,24 2 67.90 - 86.48 Sedang 17 58,62 3 67,90 Bawah 7 24,14 Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, diperoleh kelompok atas yang mempunyai skor diatas 86.48 sebanyak 5 siswa dan diperoleh persentasenya sebesar 17.24. Kelompok sedang, siswa yang mempunyai skor diantara 67.90 sampai 86.48 sebanyak 17 siswa dan diperoleh persentase sebesar 58,62. Kelompok bawah, 53 siswa yang mempunyai skor 67.90 sebanyak 7 siswa dan diperoleh persentasenya sebesar 24,14. Untuk hasil penelitian pada tes uraian KPS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi. Keterampilan proses dijabarkan dalam kegiatan belajar mengajar memperhatikan pengembangan pengetahuan sikap, nilai serta keterampilan. Aspek KPS yang diteliti pada penelitian ini meliputi meliputi mengajukan pertanyaan, mengamati observasi, berhipotesis, merencanakan percobaan, menafsirkan interpretasi, dan berkomunikasi. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada lembar observasi, dari semua aspek keterampilan proses sains siswa terdapat aspek tertinggi dan terendah. Aspek mengamati observasi merupakan aspek tertinggi dengan nilai persentase rata-rata sebesar 87.50. Hal ini karena pada aspek ini siswa diajak atau berinteraksi langsung pada objek atau peristiwa sesungguhnya. Sehingga siswa merasa senang ketika kegiatan pengamatan observasi. Selain itu, dalam pembelajarannya juga mengguanakan model inkuiri terbimbing. Model ini dapat menarik minat belajar siswa karena kegiatan pembelajaran seperti ini tidak bosan atau monoton. Aspek merencanakan percobaan merupakan aspek terendah dengan nilai persentase rata-rata sebesar 69,44. Hal ini siswa kurang memiliki kesiapan sebelum melakukan percobaan. Selain itu, dalam pembelajarannya menggunakan model inkuiri terbimbing dimana sehingga siswa sulit dilakukan karena mereka belum terbiasa untuk terbiasa belajar mandiri. Mereka terbiasa mengandalkan guru dalam belajar. Hasil dari semua aspek KPS memperoleh rata- rata persentase diperoleh sebesar 79,17 dan berdasarkan indikator keberhasilan, nilai tersebut dikategorikan baik. Untuk hasil penelitian pada lembar observasi tes Keterampilan Proses Sains KPS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12. 54

1. Pembahasan Hasil Penelitian pada Lembar Observasi

Berikut akan dijelaskan data hasil penelitian pada masing-masing aspek Keterampilan Proses Sains KPS

a. Aspek Mengajukan Pertanyaan

Mengajukan pertanyaan merupakan keterampilan mendasar yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari suatu masalah lebih lanjut. 1 Keterampilan proses sains pada aspek mengajukan pertanyaan ini menggunakan indikator sebagai berikut: 1 Bertanya untuk meminta penjelasan 2 Bertanya mengenai percobaan yang dilakukan. Pada aspek ini memiliki nilai persentase yang cukup tinggi. Hal ini karena mengajukan peranyaan merupakan hal yang mudah dilakukan oleh siswa. Terlihat pada saat penyajian masalah pada LKS dan siswa diminta untuk memberikan penjelasan, banyak siswa yang menjawab dengan cukup baik. Selain itu, terlihat pada saat percobaan berlangsung banyak siswa bertanya, tanpa ragu mengenai percobaan, tetapi masih banyak juga siswa yang masih ragu dan malu. untuk bertanya. Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa data hasil penilaian rata-rata pada aspek ini pada kelompok satu sampai kelompok enam sebesar 2,83 atau persentasenya sebesar 70,83. Pada tabel 4.2, data hasil penilaian rata-rata kelompok satu sampai enam sebesar 3,17 dan menunjukkan peningkatan sebesar 8,33. Hal ini menunjukan bahwa aspek keterampilan siswa semakin baik. Begitu pula pada tabel 4.3, keterampilan siswa pada aspek ini menunjukan peningkatan sebesar 8,33. Dari semua data hasil penilaian rata-rata aspek keterampilan mengajukan pertanyaan diperoleh sebesar 3,17 atau persentasenya sebesar 79,19 atau aspek ini dikategorikan baik.

b. Berhipotesis

Kemampuan membuat hipotesis adalah salah satu keterampilan yang sangat mendasar dalam kerja ilmiah. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang 1 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, hal. 55.