Kependudukan dan Sosial Ekonomi di Kecamatan Bojonegara

pesisir menganggap bahwa ekosistem lamun kurang memiliki manfaat bagi kawasan pesisir.

6.1.2 Manfaat Serta Kondisi Ekosistem Lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara

Ekosistem lamun memiliki manfaat secara ekologi bagi masyarakat di Kecamatan Bojonegara yaitu sebagai tempat perkembangbiakan ikan, tempat bertelur ikan, pencegah abrasi, tempat berlindungnya biota laut, sumber pakan ikan, dan tempat pengasuhan bagi biota laut. Manfaat ekonomi ekosistem lamun bagi masyarakat yaitu sebagai tempat penangkapan ikan, udang, kepiting, dan kerang. Pentingnya ekosistem lamun sebagai tempat perkembangbiakan ikan disajikan pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Persepsi responden mengenai pentingnya ekosistem lamun sebagai tempat perkembangbiakan ikan di Perairan Kecamatan Bojonegara No Kriteria Jumlah orang Nilai Kriteria bobot x jumlah 1 Tidak penting 2 2 2 Kurang penting 2 4 3 Biasa 4 Penting 20 80 5 Sangat penting 51 255 Total 75 341 Hasil perhitungan termasuk pada kriteria sangat setuju Sumber: Hasil Analisis Data 2015 Berdasarkan Tabel 6.1 mengenai persepsi responden terhadap ekosistem lamun sebagai tempat perkembangbiakan ikan di Perairan Kecamatan Bojonegara, total nilai yang diperoleh sebesar 341. Nilai tersebut menunjukkan bahwa responden sangat setuju jika ekosistem lamun sangat penting untuk perkembangbiakan ikan. Responden menyatakan jika ekosistem lamun punah maka akan berdampak terhadap jumlah ikan dan jenis ikan yang ada di Perairan Kecamatan Bojonegara. Jenis ikan yang terdapat di ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara, yaitu udang, kerapu, belanak, kepiting, kakap, dan kerang. Hamparan lamun yang tumbuh di kawasan pesisir secara tidak langsung mampu memberikan kontribusi terhadap pekerjaan masyarakat pesisir di Kecamatan Bojonegara. Pekerjaan masyarakat pesisir di Kecamatan Bojonegara yaitu sebagai nelayan, penjual ikan, dan pencari kerang. Nelayan di Kecamatan Bojonegara termasuk ke dalam kategori nelayan kecil tradisional dan jarak melautnya hanya 12 mil. Nelayan di Kecamatan Bojonegara sebagian menangkap ikan di kawasan ekosistem lamun karena sesuai fungsi ekosistem lamun sebagai tempat tinggal bagi ikan. Tidak jarang juga ekosistem lamun dimanfaatkan nelayan dan masyarakat pesisir sebagai kawasan tangkapan kerang. Kerang lamun yang diperoleh masyarakat akan dijual ke pengrajin kerang sehingga menambah pendapatan masyarakat pesisir dan sebagian masyarakat hanya memanfaatkan kerang untuk kebutuhan rumah tangga. Saat ini, ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara sudah mengalami kerusakan yang mengakibatkan hilangnya manfaat ekosistem lamun bagi masyarakat dan lingkungan. Aktivitas masyarakat di kawasan pesisir mampu merusak ekosistem lamun seperti baling-baling perahu, pengurugan, pencemaran oleh limbah, dan alat tangkap nelayan. Aktivitas tersebut menyebabkan luas ekosistem lamun setiap tahun semakin berkurang. Persepsi responden tentang kondisi ekosistem lamun dijelaskan pada Tabel 6.2. Tabel 6.2 Persepsi responden terhadap kondisi ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara No Kriteria Jumlah orang Nilai Kriteria bobot x jumlah 1 Sangat rusak 73 73 2 Rusak 2 4 3 Tetap 4 Baik 5 Sangat baik Total 75 77 Hasil perhitungan termasuk pada kriteria sangat rusak Sumber: Hasil Analisis Data 2015 Berdasarkan Tabel 6.2 persepsi responden mengenai kondisi ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara diperoleh nilai sebesar 77. Hasil tersebut tergolong ke dalam kriteria sangat rusak, artinya kondisi ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara sudah sangat rusak yang ditandai dengan berkurangnya luas ekosistem lamun. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, ekosistem lamun mulai mengalami kerusakan di Perairan Kecamatan Bojonegara pada Tahun 2000, namun masyarakat mulai merasakan dampak kerusakan ekosistem lamun di Tahun 2014. Hal tersebut disebabkan karena semakin meningkatnya jumlah industri dan aktivitas dermaga di Perairan Kecamatan Bojonegara. Dampak rusaknya ekosistem lamun untuk jangka panjang yaitu hasil tangkapan nelayan semakin berkurang dan jarak tangkapan semakin jauh. Akibatnya berdampak pada perekonomian masyarakat pesisir seperti sebagian besar masyarakat harus beralih pekerjaan dan masyarakat mengakui bahwa fenomena tersebut menyebabkan penghasilan masyarakat di kawasan