Change on Productivity Metode Analisis

6. Pendekatan nilai pasar digunakan untuk merupiahkan komoditas yang dapat dipasarkan sedangkan yang tidak memiliki nilai pasar digunakan pendekatan biaya pengganti. 7. Biaya penangkapan adalah biaya total yang dikeluarkan untuk melakukan penangkapan ikan per tahun per unit alat tangkap. 8. Biaya pengganti didasarkan dari manfaat yang didapat dari suatu ekosistem. Biaya pengganti dalam penelitian ini hanya menggunakan pendekatan manfaat ekosistem lamun sebagai tempat pemijahan ikan dan sebagai pencegah abrasi. 9. Penelitian mengenai alternatif pengelolaan terhadap ekosistem lamun meliputi konservasi ekosistem lamun, ekowisata laut, dan rehabilitasi ekosistem lamun.

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

5.1 Kondisi Umum di Kecamatan Bojonegara

Secara geografis, Kabupaten Serang terletak pada koordinat 5º50 sampai 6º21 Lintang Selatan dan 105º0 sampai dengan 106º22 Bujur Timur. Luas wilayah 1.467,35 km 2 yang terdiri atas 28 kecamatan. Kecamatan Bojonegara merupakan salah satu kecamatan yang termasuk di Kabupaten Serang. Kecamatan Bojonegara memiliki luas wilayah 30,84 km 2 atau 2,06 dari total luas wilayah Kabupaten Serang. Berdasarkan letak secara administratif, batas wilayah Kecamatan Bojonegara Monografi Kecamatan Bojonegara, 2015: Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kota Cilegon Sebelah Timur : Kecamatan Kramat Watu Sebelah Barat : Kecamatan Pulo Ampel Kecamatan Bojonegara terdiri dari 11 sebelas desa yaitu Desa Bojonegara, Desa Wanakarta, Desa Kertasana, Desa Mangkunegara, Desa Karangkepuh, Desa Lambangsari, Desa Margagiri, Desa Ukisari, Desa Pakuncen, Desa Pengarengan, dan Desa Mekarjaya. Penelitian hanya dilakukan di 3 tiga desa yaitu Desa Bojonegara, Desa Karangkepuh dan Desa Margagiri. Kecamatan Bojonegara ibukotanya terdapat di Desa Bojonegara. Luas wilayah Kecamatan Bojonegara per desakelurahan tersaji pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Luas wilayah berdasarkan desakelurahan di Kecamatan Bojonegara Tahun 2013 Desa Kelurahan Luas km 2 Persentase Terhadap luas Kecamatan Bojonegara Wanakarta 1,53 7,84 Kertasana 2,11 9,04 Mangkunegara 1,68 7,01 Karangkepuh 2,51 7,31 Lambangsari 2,98 2,90 Bojonegara 4,27 34,45 Margagiri 3,70 4,21 Ukisari 2,53 5,89 Pakuncen 3,33 8,65 Pengarengan 2,80 2,70 Mekarjaya 3,40 4,74 Kecamatan Bojonegara 30,84 100,00 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang, 2014 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa Desa Bojonegara merupakan desa terluas di Kecamatan Bojonegara dimana luas Desa Bojonegara 4,27 km 2 dan Desa Bojonegara adalah ibukota dari Kecamatan Bojonegara. Desa Karangkepuh dan Desa Margagiri masing-masing memiliki luas wilayah 2,51 km 2 dan 3,70 km 2 . Masyarakat Desa Bojonegara, Margagiri, dan Karangkepuh memanfaatkan sumberdaya Teluk Banten karena sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan tangkap. Berdasarkan topografi Kecamatan Bojonegara, kawasan tersebut berada pada 200 m ketinggian dari permukaan laut dengan kemiringan lahan termasuk dalam kategori landai atau 15º. Letak desa pada Kecamatan Bojonegara secara geografis terbagi atas 2 desa di kawasan pantai, 3 desa di kawasan lereng, dan 6 desa di dataran. Letak geografis desakelurahan di Kecamatan Bojonegara disajikan pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Letak geografis desakelurahan di Kecamatan Bojonegara Tahun 2013 No. DesaKelurahan Pantai Bukan Pantai Lembah Kawasan Lereng Dataran 1 Wanakarta - - -  2 Kertasana - - -  3 Mangkunegara - - -  4 Karangkepuh - - -  5 Lambangsari - - -  6 Bojonegara  - - - 7 Margagiri  - - - 8 Ukisari - - -  9 Pakuncen - -  - 10 Pengarengan - -  - 11 Mekarjaya - -  - Sumber: Kecamatan Bojonegara Dalam Angka, 2014 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa di Kecamatan Bojonegara terdapat 2 desa yang berada di kawasan pantai yaitu Desa Bojonegara dan Desa Margagiri. Kedua desa tersebut terletak di Perairan Kecamatan Bojonegara. Perairan Kecamatan Bojonegara memiliki sumberdaya yang sangat melimpah sehingga masyarakat di kawasan tersebut banyak yang memanfaatkan sumberdaya sebagai tempat mata pencaharian. Mata pencaharian masyarakat pesisir sebagian besar sebagai nelayan tangkap tradisional di Perairan Teluk Banten. Salah satu ekosistem yang mampu menjaga sumberdaya pesisir dan laut di Perairan Teluk Banten adalah ekosistem lamun. Ekosistem lamun di kawasan ini mampu mendukung mata pencaharian