65
1. Analisis hubungan skor setiap peubah dengan kepadatan hotspot
a. Hubungan kepadatan hotspot dan skor jarak terhadap pusat kota Gambar 28 menunjukkan bahwa pola hubungan terbaik antara skor jarak
terhadap pusat kota dan kepadatan hotspot adalah model polinomial cubic dengan nilai koefisien determinasi R
2
yaitu sebesar 13,5.
Gambar 28 Hubungan antara kepadatan hotspot dan skor jarak pusat kota b. Hubungan kepadatan hotspot dan skor jarak terhadap pusat desa
Hubungan terbaik antara kepadatan hotspot dengan skor terhadap jarak dari pusat desa ditunjukkan dengan model eksponensial R
2
= 10,4. Nilai R
2
relatif lebih rendah dibandingkan skor jarak kota, jarak jalan, penggunaan lahan, jumlah curah hujan dan tutupan lahan.
Gambar 29 Hubungan antara kepadatan hotspot dan skor jarak pusat desa
y = 1E-07x
3
- 3E-05x
2
+ 0,002x - 0,042 R² = 0,135
y = 0,005e
0,021x
R² = 0,114 y = 7E-05x
1,362
R² = 0,113 0,02
0,04 0,06
0,08 0,1
0,12 0,14
20 40
60 80
100
Model Polinomial
Model Eksponensial Model Power
K e
p a
d a
ta n
H o
ts p
o t
H S
K m
2
Skor jarak terhadap kota X1
y = -1E-07x
3
+ 3E-05x
2
- 0,000x + 0,021 R² = 0,072
y = 0,005e
0,021x
R² = 0,104 y = 9E-05x
1,327
R² = 0,102 0,02
0,04 0,06
0,08 0,1
0,12 0,14
20 40
60 80
100
Model Polinomial
Model Eksponensial Model Power
K e
p a
d a
ta n
H o
ts p
o t
H S
K m
2
Skor jarak terhadap pusat desa X2
66 c. Hubungan kepadatan hotspot dan skor jarak terhadap sungai
Nilai R
2
dari hubungan antara kepadatan hotspot dengan skor jarak terhadap sungai hanya memiliki nilai yang kecil yaitu 2,2. Hal ini menggambarkan
pengaruh kedekatan sungai terhadap peristiwa kebakaran sangat kecil.
Gambar 30 Hubungan antara kepadatan hotspot dan skor jarak sungai d. Hubungan kepadatan hotspot dan skor jarak terhadap jalan
Model terbaik untuk menggambarkan hubungan kepadatan hotspot dengan skor jarak terhadap jalan adalah model eksponensial dengan nilai R
2
= 32,2 dibandingkan dengan model polinomial 30,4 dan model power
29,0 yang merupakan nilai tertinggi kedua setelah skor tutupan lahan.
Gambar 31 Hubungan antara kepadatan hotspot dan skor jarak jalan
y = 3E-07x
3
- 5E-05x
2
+ 0,002x + 0,017 R² = 0,020
y = 0,018e
0,025x
R² = 0,018 y = 0,006x
0,554
R² = 0,022 0,02
0,04 0,06
0,08 0,1
0,12 0,14
20 40
60 80
100
Model Polinomial
Model Eksponensial Model Power
K e
p a
d a
ta n
H o
ts p
o t
H S
K m
2
Skor jarak terhadap sungai X3
y = -4E-08x
3
+ 2E-07x
2
+ 0,001x - 0,029 R² = 0,304
y = 0,005e
0,024x
R² = 0,290 y = 4E-05x
1,553
R² = 0,322 0,02
0,04 0,06
0,08 0,1
0,12 0,14
20 40
60 80
100
Model Polinomial
Model Eksponensial Model Power
K e
p a
d a
ta n
H o
ts p
o t
H S
K m
2
Skor jarak terhadap jalan X4
67 e. Hubungan kepadatan hotspot dan skor penggunaan lahan
Gambar 32 menunjukkan bahwa hubungan terbaik kepadatan hotspot dan skor penggunaan lahan adalah dengan pola polinomial R
2
= 25,7. Nilai koefisien determinasinya tertinggi setelah tutupan lahan dan jarak dari jalan.
Gambar 32 Hubungan antara kepadatan hotspot dan skor penggunaan lahan f. Hubungan kepadatan hotspot dan skor tutupan lahan
Nilai R
2
terbaik model polinomial orde 3 dari hubungan antara kepadatan hotspot
dengan skor tutupan lahan memiliki nilai tertinggi dari semua variabel yaitu 45,1. Dengan demikian sebanyak 45,1 variasi dalam skor tutupan
lahan dapat dijelaskan oleh model polinomial.
Gambar 33 Hubungan antara kepadatan hotspot dan skor tutupan lahan
y = -3E-06x
3
+ 0,000x
2
- 0,006x + 0,050 R² = 0,257
y = 0,005e
0,037x
R² = 0,199 y = 6E-05x
1,639
R² = 0,208 0,02
0,04 0,06
0,08 0,1
0,12 0,14
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
65
Model Polinomial
Model Eksponensial Model Power
K e
p a
d a
ta n
H o
ts p
o t
H S
K m
2
Skor tipe penggunaan lahan X5
y = -8E-08x
3
+ 2E-05x
2
- 0,000x + 0,007 R² = 0,451
y = 0,004e 0,035x
R² = 0,449 y = 0,000x
1,314 R² = 0,418
0,02 0,04
0,06 0,08
0,1 0,12
0,14
20 40
60 80
100 Model Polinomial
Model Eksponensial Model Power
K e
p a
d a
ta n
H o
ts p
o t
H S
K m
2
Skor tipe tutupan lahan X6
68 g. Hubungan kepadatan hotspot dan skor keberadaan gambut
Berdasarkan pola yang ditunjukkan pada Gambar 34, hubungan kepadatan hotspot
dan skor penggunaan lahan memiliki nilai R
2
sebesar 3,6. Nilai ini merupakan nilai terendah setelah variabel jarak dari sungai.
Gambar 34 Hubungan antara kepadatan hotspot dan skor keberadaan gambut h. Hubungan kepadatan hotspot dan skor curah hujan
Berdasarkan pola yang ditunjukkan pada Gambar 35, hubungan kepadatan hotspot
dan jumlah curah hujan memiliki nilai R
2
terbaik dari model polinomial
cubic sebesar 24,5 .
Gambar 35 Hubungan antara kepadatan hotspot dan skor curah hujan
y = 0,000x + 0,025 R² = 0,029
y = 0,014e
0,006x
R² = 0,036 y = 0,008x
0,246
R² = 0,036
0,02 0,04
0,06 0,08
0,1 0,12
0,14
20 40
60 80
100
Model Polinomial
Model Eksponensial Model Power
K e
p a
d a
ta n
H o
ts p
o t
H S
K m
2
Skor keberadaan gambut X7
y = 2E-07x
3
- 3E-05x
2
+ 0,001x - 0,012 R² = 0,245
y = 0,003e
0,026x
R² = 0,238 y = 9E-05x
1,293
R² = 0,223
0,02 0,04
0,06 0,08
0,1 0,12
0,14
20 40
60 80
100
Model Polinomial
Model Eksponensial Model Power
K e
p a
d a
ta n
H o
ts p
o t
H S
K m
2
Skor jumlah curah hujanX8
69
2. Kepadatan hotspot dan skor komposit model Z1 X1, X4, X6