49
5. Kepadatan
hotspot dan penggunaan lahan
Kepadatan hotspot tertinggi berada di wilayah transmigrasi karena dalam wilayah tersebut aktivitas utama mata pencaharian merupakan pertanian. Dalam
program transmigrasi selalu beriringan dengan pemberian lahan pertanian untuk diolah oleh masyarakat transmigrasi. Kegiatan pertanian yang dilakukan akan
menggunakan api sebagai sarana dalam kegiatan pembersihan lahan karena biaya rendah, hemat waktu dan tenaga.
Tabel 14 Kepadatan hotspot berdasarkan penggunaan lahan
Penggunaan lahan Luas Ha
Hotspot Oi Kepadatan
Hotspot HSkm2
Transmigrasi TRANS 23367
24 0,1013
Areal Penggunaan Lain APL 421273
226 0,0536
Perkebunan KBN 124692
63 0,0505
Hutan Tanaman Industri HTI 177259
63 0,0357
Eks HPH E-HPH 1000609
353 0,0353
HPH Aktif HPH-A 250554
74 0,0297
Kawasan Konservasi KK 64450
18 0,0274
Hutan Lindung HL 176905
24 0,0135
Gambar 15 Kepadatan hotspot per km
2
berdasarkan tipe penggunaan lahan Kepadatan hotspot tinggi juga berada pada kawasan APL dan perkebunan.
Namun demikian penggunaan api skala besar sedikit terhambat oleh pelarangan pembakaran lewat peraturan pemerintah. Hal ini dapat dilihat pengaruhnya pada
tingkat kepadatan hotspot di wilayah HTI yang lebih kecil. Namun demikian
0,02 0,04
0,06 0,08
0,1 0,12
TRANS APL
KBN HTI
E-HPH HPH-A
KK HL
Jenis Penggunaan Lahan K
e p
a d
a ta
n H
o ts
p o
t k
m
2
50 akibat pengawasan dan legal action yang masih lemah, kegiatan pembersihan
lahan menggunakan api masih ditemukan. Sedangkan kepadatan hotspot yang paling rendah terjadi di dalam kawasan
konservasi dan hutan lindung. Hal ini dikarenakan beberapa hal antara lain adanya satuan pemadam kebakaran BRIGDALKAR yang dibentuk dengan tugas, pokok
dan fungsi utama adalah menjaga kawasan konservasi dari ancaman kebakaran hutan. Selain itu kondisi hutan yang masih baik dibanding dengan areal lainnya
menyebabkan kejadian kebakaran sedikit terjadi di dalam kawasan konservasi maupun hutan lindung.
6. Kepadatan
hotspot dan tutupan lahan
Berdasarkan tingkat kepadatan hotspot, sawah merupakan jenis penutupan lahan yang memiliki tingkat kepadatan hotspot tertinggi yaitu 0,1013 hotspotkm
2
dan diikuti oleh areal penggunaan lain APL sebesar 0,0536 hotspotkm
2
dan perkebunan sebesar 0,0505 hotspotkm
2
. Sedangkan untuk tingkat kepadatan hotspot
terendah berada pada area bervegetasi hutan yaitu hutan mengrove 0,0242 hotspot per km
2
, hutan lahan kering 0,0357 hotspot per km
2
dan hutan rawa 0,0564 hotspot per km
2
. Kepadatan tinggi yang tinggi di perkebunan dikarenakan oleh aktivitas
pembersihan lahan untuk kegiatan penanaman. Untuk tutupan lahan berupa sawah, kegiatan pembersihan lahan dari sisa-sisa kegiatan panen memberikan
kontribusi terhadap tingkat kepadatan hotspot. Sedangkan untuk area bervegetasi hutan, kepadatan hotspot umumnya rendah karena bahan bakar yang dikandung
oleh vegetasi berhutan memiliki kadar air yang tinggi. Oleh karena itu proses pembakaran terhadap bahan bakar di tipe tutupan lahan bervegetasi hutan berjalan
lambat dan memerlukan panas yang lebih besar. Dapat disimpulkan bahwa penutupan berupa hutan memberikan lingkungan yang aman dari terjadinya
peristiwa kebakaran tersebut.
51 Tabel 15. Kepadatan hotspot berdasarkan tutupan lahan