IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Jumlah dan Sebaran Hotspot
Secara umum, hotspot merupakan istilah yang menggambarkan ambang minimal suhu pada titik tertentu dari suatu wilayah yang dapat terekam oleh satelit
pendeteksi panas. Dengan pengertian tersebut maka hotspot yang terekam tersebut dijadikan salah satu indikator awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Sebagai salah satu provinsi yang rawan kebakaran hutan, Kalimantan Barat memiliki jumlah hotspot yang cukup tinggi. Berdasarkan data yang terpantau pada
Stasiun Bumi Satelit NOAA Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan Departemen Kehutanan, jumlah hotspot selama periode Tahun 2004 – 2008 untuk
wilayah Kalimantan Barat disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah rata-rata hotspot bulanan di Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2004 – 2008 versi Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan Departemen Kehutanan
Bulan Jumlah Hotsopt
Rata-Rata
2004 2005
2006 2007
2008
Januari 36
121 -
- 224
76 Februari
49 155
- 28
14 49
Maret 109
153 -
219 16
99 April
26 5
- 55
34 24
Mei 76
31 84
15 346
110 Juni
526 49
443 15
132 233
Juli 86
147 1.911
156 57
471 Agustus
5.630 1.942
19.834 3.349
2.108 6573
Septembar 2.548
386 3.988
3.436 2.284
2528 Oktober
1.212 33
3.006 283
270 961
November 13
- -
4 42
12 Desember
- -
1 1
Jumlah 10.311
3.022 29.266
7.561 5.528
11.136
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan Departemen Kehutanan, 2009
Selain dari data hotspot yang dicatat pada Stasiun Bumi Satelit NOAA Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan Departemen Kehutanan, ASMC juga
mencatat jumlah hotspot seperti pada Tabel 4.
33 Tabel 4 Jumlah hotspot bulanan di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004 – 2008
versi Kementerian Lingkungan Hidup
Bulan Jumlah Hotspot
Rata-Rata
2004 2005
2006 2007
2008
Januari
1 59
72 10
105 49
Februari
9 55
30 62
40 39
Maret
5 101
112 65
8 58
April
1 6
15 10
26 12
Mei
5 2
15 4
266 58
Juni
8 12
35 15
68 28
Juli
102 51
490 52
- 139
Agustus
1.348 650
3.424 801
- 1.245
Septembar
795 548
1.410 1.640
- 879
Oktober
92 16
809 445
- 272
November
- 3
84 -
- 17
Desember
- 2
11 5
- 4
Jumlah
2.366 1.505
6.507 3.109
513 2.800
Sumber : Kantor Kementerian Lingkungan Hidup, 2009
Posisi Provinsi Kalimantan Barat dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir 2004-2008 menunjukkan
kecenderungan yang semakin meningkat. Bahkan pada tahun 2007 dan 2008, Provinsi Kalimantan Barat berada pada posisi pertama yang memiliki jumlah
hotspot terbanyak di Indonesia. Kecenderungan tersebut dapat dilihat dari jumlah
hotspot di 10 provinsi yang paling banyak terdapat titik hotspot di Indonesia yang
disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4 Jumlah rata-rata hotspot tahun 2004 – 2008 pada 10 Provinsi di Indonesia
34 Dari data hotspot lima tahun terakhir, kebakaran hutan dan lahan di
Kalimantan Barat terjadi pada bulan Agustus dan September. Pada bulan-bulan tersebut, kegiatan pembersihan lahan dengan cara bakar dilakukan oleh
masyarakat maupun perusahaan perkebunan dan kehutanan. Kondisi cuaca yag sangat kering dan rendahnya jumlah curah hujan sangat mempengaruhi luas hutan
dan lahan yang terbakar. Jumlah dan sebaran hotspot berdasarkan lokasi di Kalimantan Barat
ditunjukkan melalui pembagian sebaran hotspot per kabupaten di Kalimantan Barat seperti pada Tabel 5.
Tabel 5 Jumlah hotspot bulanan per kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2006
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 1 Bengkayang
4 2
22 3
1 8
33 101 10
11 -
3 198
2 Kapuas Hulu -
- 3
1 30 191
31 6
6 2
270 3 Ketapang
20 6
16 1
2 5
91 958 775 693 60
1 2628
4 Kota Pontianak 2
- -
- -
- 1
1 -
- -
- 4
5 Kota Singkawang 1
- -
- -
- -
4 -
- -
- 5
6 Landak 1
1 3
1 2
3 22 237
11 4
- -
285 7 Melawi
1 3
2 1
2 21 234 107
4 4
1 380
8 Kab. Pontianak 24
6 29
1 1 109 283
25 27
1 -
506 9 Sambas
9 2
21 4
5 47
97 17
23 -
- 225
10 Sanggau 4
2 5
2 1
4 44 432
30 4
- -
528 11 Sekadau
- 2
4 1
1 3
14 308 138 12
4 -
487 12 Sintang
6 6
7 1
7 4
78 578 266 25
9 4
991 Bulan
Total Kabupaten
No.
Sumber : Kantor Kementerian Lingkungan Hidup, 2009
Dari Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa Kabupaten Ketapang memiliki jumlah hotspot tertinggi di Kalimantan Barat pada tahun 2006 yaitu 2.628 hotspot
disusul oleh Kabupaten Sintang sebanyak 991 hotspot. Artinya sekitar 40 hotspot
di Kalimantan Barat berada di Kabupaten Ketapang. Sedangkan jumlah hotspot
terendah berada di Kota Pontianak 4 hotspot dan Kota Singkawang 5 hotspot
.
35
Gambar 5 Persentase jumlah hotspot per kabupaten di Kalimantan Barat Dalam penelitian ini pemodelan spasial di lakukan dengan menggunakan
data hotspot dari stasiun pengamatan ASMC. Hal ini didasarkan dari hasil penelitian Hadi 2006 dan Thoha 2006 yang menyatakan bahwa jarak rata-rata
titik hotspot pengamatan JICA terhadap hotspot lapangan berbeda sangat nyata. Jarak rata-rata titik hotspot stasiun pengamatan ASMC terhadap titik hotspot di
lapangan lebih dekat dibandingan dengan jarak rata-rata titik hotspot stasiun pengamatan JICA terhadap titik hotspot di lapangan.
Dengan menggunakan data hotspot dari stasiun pengamatan ASMC sebagai rujukan dalam pembangunan model spasial penelitian ini maka
diharapkan akurasi dari model tingkat kerawanan kebakaran yang dibangun akan memiliki bias yang lebih rendah.
B. Pola Hubungan Hotspot dan Curah Hujan