Faktor aktvitas manusia Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan

16

2. Faktor aktvitas manusia

Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh faktor alami maupun buatan manusia. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa faktor alami bukan merupakan penyebab terjadinya kebakaran di Indonesia. Kebakaran yang menjadi penyebab utama adalah akibat dari faktor manusia. Kebakaran yang melanda Indonesia pada tahun 1997 dan awal 1998 kebanyakan berawal dari pembakaran yang dilakukan dengan sengaja Mudiayarso Lebel 1998. Beberapa faktor yang diperkirakan menyebabkan kebakaran di Indonesia adalah : pembukaan hutan dengan membakar, pembakaran limbah kayu oleh eksploitasi hutan pembalakan dan tanaman tua perkebunan, dan karakteristik dari biomas hutan yang memungkinkan terbakar sendiri misalnya oleh petir. Namun, bahan kayu biasanya sangat jarang terbakar sendiri karena membutuhkan suhu yang tinggi Ginting, et al. 1998 Kebanyakan kebakaran yang terjadi di Indonesia berawal dari pembakaran yang dilakukan oleh manusia. Berdasarkan data sebaran hotspot tahun 1997, Sahardjo 1998 mengemukakan bahwa kebakaran hutan terjadi pada 45,95 di perkebunan, 24,76 di perladang berpindah 15,49 di hutan produksi, 8,51 di hutan tanaman, 4,58 di hutan lindung dan taman nasional dan 1,20 di areal transmigrasi. Purnama dan Jaya 2007 mengungkapkan bahwa faktor aktivitas manusia memiliki bobot lebih tinggi 51,4 dibandingkan dengan faktor biofisik yang hanya memiliki bobot sebesar 48.6. Model kerawanan kebakaran hutan dan lahan yang terbangun dari penelitian di Propinsi Riau adalah : y = 0,514 0,054 x 1 + 0,161 x 2 + 0,247 x 3 + 0,538 x 4 + 0,48,60,476 x 5 + 0,202 x 6 + 0,322 x 7 . di mana : y = Bobot kerawanan kebakaran hutan dan lahan x 1 = jarak pemukiman x 2 = jarak jalan x 3 = jarak sungai x 4 = penggunaan lahan x 5 = curah hujan x 6 = NDVI x 7 = NDWI 17 Dengan menggunakan metode regresi logistik, Thoha 2006 membuat model peluang kebakaran terjadinya kebakaran hutan dengan formula : LogODDS y = -0,47426 + 0,0015784 x 1 – 0,0050383 x 2 – 3,8829293 x 3 – 0,000895 x 4 – 0,0000233 x 5 – 0,0000191 x 6 + 0,0000322 x 7 di mana : y = peluang kebakaran x 1 = curah hujan x 2 = ketebalan gambut, x 3 = NDVI x 4 = jarak dari sungi x 5 = jarak dari HPHHTI x 6 = jarak dari kebun x 7 = jarak dari lahan pertanian Pada penelitian di Propinsi Kalimantan Tengah, Jaya et al. 2007 menyatakan bahwa 48 dari kerawanan kebakaran hutan dan lahan dipengaruhi oleh faktor penutupan lahan yang menggambarkan jumlah, tipe dan susunan bahan bakar. Sedangkan 52 lainnya dipengaruhi oleh aktivitas manusia di sekitar desa dan jalan. Kejadian kebakaran besar di Amerika Utara disebabkan pula oleh faktor manusia. Banyak kegiatan pembakaran tidak dikontrol terjadi pada kondisi ideal timbulnya kebakaran besar. Secara umum, hal ini mencerminkan ketidaktanggapan publik terhadap kebakaran hutan yang berlangsung bertahun- tahun dan masih saja terus ada, Sebanyak 65 kebakaran pada hutan boreal di Amerika Utara disebabkan oleh manusia namun luas kebakarannya hanya 15 dari keseluruhan Stock 1991, diacu dalam Grissom et al. 2000. Di Amerika Serikat, lebih dari 90 penyebab seluruh kebakaran hutan adalah manusia. Dalam kurun waktu 10 tahun 1989-1998, rata-rata terjadi sekitar 100.000 kali kebakaran dengan luas areal terbakar sekitar 1.335.462 Ha setiap tahunnya, namun sejumlah besar 98 luasan areal yang terbakar disebabkan oleh sejumlah kecil 1 kebakaran Strauss et al. 1989, diacu dalam Flannigan et al. 2000

C. Teknologi Penginderaan Jauh