Berdasarkan penelitian Majarani 2006 yang dilakukan terhadap tegakan pinus di KPH Cianjur diketahui bahwa produktivitas getah terlihat meningkat
mulai KU III - KU IV. Umumnya pada KU V dan VI produktivitas getah men- capai puncaknya dan akan terjadi penurunan yang cukup besar pada KU VII dan
KU VIII.
4.2.3 Pendapatan Pengusahaan Hutan Kelas Perusahaan Pinus
Pendapatan diperoleh dari hasil penjarangan, penebangan dan penyadapan getah pinus. Produksi kayu dari hasil penjarangan dan penebangan kemudian
dikalikan dengan harga jual dasar HJD yang didasarkan pada Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani No. 006KptsDir2009 tanggal 5 Januari 2009. Nilai
HJD dibedakan berdasarkan sortimennya. Tabel di bawah menyajikan rata-rata jumlah volume hasil penjarangan dan penebangan akhir dan nilai HJD.
Tabel 6 Volume rata-rata hasil penjarangan dan tebangan akhir No. Uraian
Volume rata2
m3ha Sortimen
Nilai HJD Rpm3
1. Penjarangan tanaman
umur 10 tahun 7
A1 268.000
2. Penjarangan tanaman
umur 15 tahun 12
A2 – A3 514.000
3. Penjarangan tanaman
umur 20 tahun 19
A2 – A3 514.000
4. Penebangan akhir
100 A2
- A3
538.000 Pendapatan yang diperoleh dari hasil penyadapan getah pinus merupakan
hasil perkalian dari produksi getah pinus dengan nilai pengoperan getah pinus dari KPH Sukabumi ke tempat penampungan getah PGT Sindangwangi di Nagrek
untuk diolah menjadi gondoruken dan terpentin. Nilai pengoperan tersebut sebe- sar Rp 4.500.000,-ton.
4.2.4 Biaya Produksi Pengusahaan Hutan Kelas Perusahaan Pinus
Pengusahaan hutan tanaman pinus di KPH Sukabumi meliputi kegiatan perencanaan, pembuatan tanaman penanaman, pemeliharaan I untuk tanaman u-
mur satu tahun, pemeliharaan II untuk tanaman umur tiga tahun, pemeliharaan un- tuk tanaman umur empat sampai lima tahun, penjarangan tanpa hasil dilakukan
pada tanaman umur lima tahun, penjarangan menghasilkan dilakukan pada tana-
man umur 10, 15 dan 20, penyadapan getah pinus dilakukan mulai pada tanaman umur 11 tahunKU III dan penebangan. Biaya-biaya tersebut dalam perhitungan
analisis finansial akan dikalikan dengan luas kawasan hutan yang dipinjam pakai PT TSS yaitu seluas 493,54 ha. Rekapitulasi jenis biaya dalam pengusahaan kelas
perusahaan pinus disajikan dalam tabel berikut. Tabel 7 Rekapitulasi Biaya Pengusahaan KP Pinus
No. Uraian Biaya
Satuan
1 Biaya perencanaan
128.320 Rptahun
2 Biaya persemaian
22.245 Rpha
3 Biaya penanaman
746.859 Rpha
4 Biaya pemeliharaan I untuk tanaman
umur 1 tahun babad, dangir, sulam 10 dilakukan 2 kalitahun pada tahun
yang sama 689.315 Rpha
5 Biaya pemeliharaan II untuk tanaman
umur 3 tahun babad dan dangir saja, merupakan evaluasi perlu tidaknya
dilakukan pemeliharaan lanjutan 242.850
Rpha
6 Biaya pemeliharaan untuk tanaman umur
4-5 tahun babad oyod2 dan wiwil, merupakan pemeliharaan lanjutan
111.375 Rpha 7
Pemeliharaan tanpa hasil untuk tanaman tahun ke 5 sama dengan penjarangan
tapi tidak menghasilkan 78.500 Rpha
8 Biaya penjarangan menghasilkan kayu
perkakas - pembuatan pcp setiap 4 ha 1 pcp
- tunjuk tolet 36.000
40.500 Rpbuah
Rpha
9 Biaya penyadapan getah pinus
2.300.000 Rpton 10 Biaya
penebangan 230.000 Rpm
3
11 Biaya pengendalian dan pengamanan hutan
5.797.614 Rptahun 12 Biaya PSDH kayu
- Sortimen A1 - Sortimen A2
- Sortimen A3 8.000
11.800 13.440
Rpm
3
Rpm
3
Rpm
3
13 Biaya PSDH getah 14.300 Rpton
14 Biaya pemeliharaan sarana dan prasarana 7.899.601 Rptahun
15 Biaya umum dan administrasi 15.928.016 Rptahun
Sumber : Buku Pengamatan Mata Anggaran KPH Sukabumi Tahun 2008, Ta-
rif Upah Tahun 2009 KPH Sukabumi dan Laporan Evaluasi Hasil Kerja KPH Sukabumi Tahun 2008, diolah
PSDH merupakan pungutan yang dikeluarkan sebagai pengganti nilai dari hasil hutan yang dipungut dari hutan negara dimana nilainya didasarkan pada Ke-
putusan Menteri Kehutanan N0. 124Kpts-II2003 tentang Provisi Sumber Daya Hutan. Sedangkan untuk PSDH getah diatur berdasarkan Keputusan Menteri Ke-
hutanan dan Perkebunan No. 859Kpts-II1999 sebesar Rp 14.300,-ton.
4.2.5 Perhitungan Analisis Finansial