Menduga daur optimal Nilai Ekonomi Pengusahaan Hutan Kelas Perusahaan Pinus Berdasar- kan Daur Optimal

Dari kurva di atas terlihat bahwa tambahan volume akan terus meningkat dari umur 1-15 tahun dan tambahan volume tertinggi dicapai pada umur antara 10-20 tahun. Tambahan volume tertinggi inilah yang merupakan daur dari tega- kan pinus karena setelah umur tersebut tambahan volume akan mengalami penu- runan. Untuk menduga daur optimal tegakan pinus dengan cara mencari nilai PV yang paling maksimal. Perhitungan VT dan V’T secara lengkap disajikan pada Lampiran 5

4.3.2 Menduga daur optimal

Hutan merupakan asset yang bisa ditebang sekarang atau nanti. Pilihan tersebut menyebabkan timbulnya aspek intertemporal sumber daya hutan. Pilihan intertemporal menyangkut membandingkan nilai atau manfaat ekonomi dari sum- berdaya alam pada periode waktu ke waktu. Salah satu kunci dari penentuan pe- ngambilan keputusan yang bersifat intertemporal tersebut adalah melalui proses discounting dengan penentuan discount rate yang tepat. Masalah penting yang dihadapi pengelola hutan adalah menentukan kapan hutan dapat ditebang dan berapa lama daur hutan yang optimal. Oleh karena itu harus diketahui apa tujuan dari pengelolaan hutan itu sendiri. KPH Sukabumi mengelola kawasan hutan produksi untuk menghasilkan kayu dan hasil hutan bu- kan kayu yang menghasilkan penerimaanpenerimaan bersih yang maksimal dan untuk mendapatkan penerimaan maksimal harus ditentukan kapan daur yang op- timal atau jika ditulis dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut : 4 Nilai VT diperoleh dengan memasukkan angka umur T ke dalam per- samaan 2. Suku bunga yang digunakan adalah 8, harga p merupakan harga rata-rata kayu pada masing-masing sortimen yang dihasilkan baik pada saat penjarangan maupun tebangan akhir sebesar Rp 458.500,-, biaya c adalah sebe- sar Rp 10.595.282.699,- dimana besarnya biaya pengusahaan hutan pinus tersebut sudah mencakup seluruh luas kawasan hutan yang dipinjam pakai oleh PT TSS. Dari perhitungan yang telah dilakukan sebagaimana dilihat pada Lampiran 6, diketahui bahwa NPV maksimal diperoleh pada daur 13 tahun sebesar Rp 15.721.259.276,-. Jika digambarkan dalam bentuk kurva adalah sebagaimana di- sajikan pada Gambar 7. Gambar 7 Kurva daur optimal pengusahaan tegakan pinus Berdasarkan skenario daur optimal, penerimaan bersih maksimal yang diperoleh adalah sebesar Rp 15.721.259.276,- dengan daur 13 tahun. NPV mak- simal pengusahaan hutan pinus tersebut akan diperoleh KPH Sukabumi apabila kawasan hutan tersebut dikelola untuk saat ini. Namun karena pada saat sekarang kawasan hutan tersebut akan dilakukan kegiatan penambangan batu kapur dan lempung oleh PT TSS, maka KPH Sukabumi baru akan memperoleh penerimaan bersih setelah kegiatan penambangan selesai sebesar Rp 1.426.200.249,-. Akibat- nya, kompensasi yang harus digantikan oleh pengusaha pertambangan sebagai akibat hilangnya opportunity hutan produksi selama 30 tahun karena kegiatan per- tambangan adalah sebesar Rp 14.295.059.027,- 15.721.259.276 - 1.426.200.249. Dari persamaan 4 di atas dapat diketahui bahwa perubahan discount rate atau r sensitif terhadap daur optimal, kenaikan discount rate akan memperpen- dek daur dan penurunan discount rate akan menyebabkan sebaliknya. Penentuan daur optimal dalam pengelolaan hutan ini dimaksudkan agar pemanfaatan sumberdaya hutan dilakukan seoptimal mungkin dan berkelanjutan, dalam arti memberikan manfaat ekonomi yang paling baik dengan tingkat peman- faatan yang tidak melampaui daya pulihnya. Daur optimal untuk tegakan pinus tersebut di atas adalah pinus yang di- kelola untuk diambil kayunya sedangkan untuk tegakan pinus yang diambil ge- 160,000,000,000 140,000,000,000 120,000,000,000 100,000,000,000 80,000,000,000 60,000,000,000 40,000,000,000 20,000,000,000 ‐ 20,000,000,000 5 10 15 20 25 30 35 NP V Umur tahnya akan memiliki daur yang lebih panjang karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Majarani 2006 bahwa tegakan pinus dapat diambil getah- nya mulai dari umur 11 tahun KU III, produktivitas tertinggi dicapai pada KU IV dan mulai terjadi penurunan produktivitas getah pada KU V. Maka daur yang tepat untuk hasil getah adalah 25 tahun. Sedangkan menurut Tedja 1997 bahwa tanaman pinus dapat diambil getahnya mulai dari umur 11 tahun KU III sampai dengan umur 30 tahun KU VI.

4.4 Nilai Ekonomi Penambangan Batu Kapur dan Lempung Kondisi Saat Ini di PT Tambang Semen Sukabumi