dari buku Laporan Produksi Getah akan dapat diketahui berapa produktifitas getah per hektar per tahun.
Data cadangan batu gampingkapur dan lempung diperoleh dari Buku Rencana Kerja PT TSS. Selain diketahui data cadangannya, juga diketahui berapa
rencana penambangan untuk tiap tahunnya sampai dengan umur tambangnya. Selain data potensi kayu dan produktivitas getah serta data cadangan gam-
pingkapur dan lempung, juga diperlukan data pembiayaan dan data pendapatan yang diperoleh selama pengelolaan umur daurumur tambang serta data lain
yang diperlukan untuk perhitungan.
3.2.2. Asumsi Penelitian
Didalam pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian ini diguna- kan asumsi penelitian sebagai berikut :
a. Perhitungan nilai manfaat hutan belum memasukkan faktor lingkungan.
b. Biaya operasional dalam pengusahaan hutan adalah semua pengeluaran yang
diperlukan dalam pengelolaan hutan pinus saja. c.
Penerimaan tahunan dalam pengusahaan hutan hanya dibatasi pada hasil tebangan akhir dan produksi getah pinus saja.
d. Pembiayaan dan penerimaan pengusahaan hutan didasarkan pada laporan
keuangan berupa laporan laba rugi KPH Sukabumi tahun 2008. e.
Harga jual produk pengusahaan hutan dan pertambangan berdasarkan harga jual rata-rata tahun 2008 dan dianggap konstan sepanjang daur.
f. Analisis didasarkan atas penerimaan sebelum pajak.
g. Semua hasil produksi kayu, getah maupun batu kapur dapat diserap pasar.
h. Struktur pasar kompetitif untuk pengusahaan hutan dan pengusahaan per-
tambangan sehingga harga yang digunakan adalah harga pasar price taker.
3.2.3. Analisis Data
3.2.3.1. Nilai Ekonomi Pengusahaan Hutan
A. Pendapatan Nilai kayu
Untuk mengetahui nilai kayu pinus maka harus diketahui pertumbuhan potensi kayu per hektar pada tiap kelas umur baik tegakan tinggal maupun
penjarangan. Penaksiran produksi kayu dilakukan dengan mengelompokkan anak petak menurut bonita pada tingkat kelas umur untuk dilakukan per-
hitungan atau penaksiran volume produksi kayu per hektar. Untuk men- dapatkan volume produksi kayu per hektar pada setiap anak petak, baik untuk
tegakan tinggal maupun tegakan penjarangan digunakan Tabel Tegakan Nor- mal Jenis Pinus Merkusii yang dikeluarkan Puslitbang Kehutanan tahun 1975.
Menghitung nilai manfaat dari hasil kayu dengan cara mengalikan jumlah produksi hasil taksiran dengan harganya dengan persamaan berikut :
Keterangan : Nk
= Nilai manfaat kayu Rp
Vt = Volume
taksiran m
3
ha Li
= Luas petak ke-i ha
H = Harga
Rpm
3
Nilai Sadapan Pinus
Nilai sadapan Pinus NSP diperoleh dari hasil penyadapan getah pinus. Penyadapan getah pinus dilakukan pada setiap tahun penyadapan
dimulai pada umur 11 tahun sampai dengan daur. Untuk menghitung nilai manfaat dari penyadapan getah pinus dengan mengalikan jumlah produksi
dengan harga jualnya, dengan persamaan sebagai berikut :
Keterangan : NSP
= Nilai sadapan pinus Rp
Pg =
Produksi getah per-ha tonha Li
= Luas petak ke-i ha
H = Harga
Rpton
B. Biaya
Biaya yang dimaksudkan adalah biaya yang dikeluarkan oleh KPH Suka- bumi dalam proses pembentukan tegakan menjadi kayu bulat, yaitu terdiri dari :
a Biaya tahunan, merupakan biaya bersama dengan produksi lainnya sehingga
biaya ini tidak seluruhnya dibebankan kepada biaya produksi kayu pinus.
Biaya tahunan KPH terdiri dari biaya perencanaan di KPH, biaya sosial PMDH, biaya pengamanan hutan, pemeliharaan dan penyusutan sarana
prasarana, biaya pendidikan dan penyuluhan dan biaya administrasi umum. b
Biaya sekali selama daur, merupakan biaya yang langsung dibebankan dalam pengelolaan produksi kayu pinus, terdiri dari biaya produksi seperti ;
biaya persemaian, penanaman dan penyulaman; biaya pemeliharaan tegakan penjarangan dan pemangkasanprunning; biaya eksploitasi kayu dan
angkutan, termasuk biaya produksi sadapan pinus serta biaya non produksi seperti pemasaran kayu dan getah pinus
Besarnya biaya pada masing-masing kegiatan maupun biaya yang dikeluarkan tiap tahunnya dalam pengusahaan hutan pinus mengacu pada Buku
Evaluasi Hasil Kerja, Buku Tarif Upah dan Buku Pengamatan Anggaran KPH Sukabumi.
3.2.3.2. Nilai Ekonomi Penambangan Batu Kapur dan Lempung A. Pendapatan