Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

Menurut Suparmoko 2008, pengambilan SDA secara optimal harus mempertimbangkan sifat dari kedua SDA tersebut. Untuk SDA yang tidak dapat diperbaharui, jumlah SDA tersebut terbatas dan bersifat tak dapat dihasilkan kem- bali dalam waktu singkat. Hal ini berarti bahwa pengambilan dan pengkonsum- sian SDA saat ini akan berakibat pada tidak tersedianya barang tersebut di kemu- dian hari. Atau dengan kata lain akan ada biaya alternatif opportuniy cost disebut juga manfaat sosial bersihrentnilai bersihuser costroyalty, yang berupa hilang- nya nilai SDA yang dapat diperoleh pada masa yang akan datang. Biaya alternatif ini harus diperhitungkan dalam menentukan bagaimana mengalokasikan SDA yang tidak dapat diperbaharui tersebut sepanjang waktu. Sedangkan pengambilan secara optimal bagi SDA yang dapat diperbaharui seyogyanya didasarkan pada konsep steady state yaitu pengambilan SDA yang optimal dengan mengindahkan pemeliharaan cadangan. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini terdapat per- masalahan dalam pengusahaan pertambangan di dalam kawasan hutan, yaitu : 1. Bagaimana kelayakan ekonomi pengusahaan pertambangan di kawasan hutan ? 2. Berapa ekstraksi optimal yang menghasilkan nilai kini penerimaan bersih maksimal masing-masing untuk pengusahaan hutan dan pertambangan ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengestimasi kelayakan ekonomi pengusahaan pertambangan di dalam kawa- san hutan 2. Menentukan jumlah ekstraksi optimal yang akan menghasilkan nilai kini pe- nerimaan bersih maksimal masing-masing untuk pengusahaan hutan dan pe- ngusahaan pertambangan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan penentuan kebijakan pemberian ijin kegiatan per- tambangan di dalam kawasan hutan sehingga benturan kepentingan antar sektor dapat dihindari dan potensi SDA dapat dimanfaatkan secara optimal dan lestari.

1.5. Kerangka Pemikiran

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 mengamanatkan bahwa “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” Hal ini berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam, baik SDA yang dapat pulih maupun SDA yang tidak dapat pulih, harus dilakukan seoptimal mungkin. Hutan dan batu kapur yang merupakan bagian dari SDA, sangat perlu untuk diketahui nilai ekonominya sehingga akan dapat diketahui apakah pilihan keputusan dalam pengambilan kebijakan pengelolaan SDA itu memang benar- benar memberikan nilai bagi kesejahteraan. Terdapat tiga kriteria untuk menge- tahui kelayakan suatu kegiatan yaitu NPV, BCR dan IRR. Kriteria yang paling mendekati untuk mengetahui besarnya nilai kesejahteraan yang diterima ma- syarakat adalah pendapatan bersih atau NPV. SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui mempunyai perbedaan dalam ekstraksinya. Oleh karena itu, perlu untuk menge- tahui ekstraksi optimal yang akan menghasilkan NPV maksimal baik untuk kegiatan pengusahaan hutan renewable resources maupun kegiatan pengusahaan pertambangan batu kapur dan lempung non renewable resources. Secara garis besar kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut : N Gambar 1. Diagram alir kerangka penelitian Sumber Daya Alam Ekstraksi Optimal, NPV maksimal Identifikasi Pendapatan dan Biaya Kelayakan Ekonomi Kawasan Hutan Nilai Ekonomi Hutan Nilai Ekonomi Bahan Tambang Penentuan Prioritas Pengelolaan SDA Kemakmuran rakyat

2. TINJAUAN PUSTAKA