Kegiatan penambangan batu kapur dan lempung yang dilakukan PT TSS berlokasi di petak 11, 12, 13 dan 27 kelompok Hutan Cimerang, RPH Cikembar,
BKPH Cikawung, KPH Sukabumi seluas ± 493,54 ha. Letak lokasi penelitian sebagaimana disajikan pada Lampiran 1. Fungsi hutan pada lokasi yang akan di-
lakukan penambangan merupakan Hutan Produksi Terbatas HPT dengan vege- tasi mayoritas pinus KP Pinus. Secara lengkap data mengenai jenis pohon, luas
masing-masing petak, kelas umur dan bonita disajikan pada Lampiran 2.
4.1.4 PT Tambang Semen Sukabumi
Luas Penambangan dan Potensi Cadangan Batu Kapur dan Lempung
PT Tambang Semen Sukabumi PT TSS adalah sebuah Perseroan Terba- tas yang bertindak sebagai pemrakarsa dalam usaha penambangan batu kapur dan
lempung untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri semen yang akan di- bangun oleh grup perusahaan PT TSS yakni PT Semen Java. PT Semen Java di-
dirikan sebagai perusahaan patungan dalam rangka Penanaman Modal Asing PMA antara PT Semen Sukabumi Industri PT SSI sebagai partner lokal de-
ngan The Concrete Products and Aggregate Company CPACkelompok Siam Cement Group SCG Thailand sebagai partner asing. Pabrik semen yang diren-
canakan dibangun tersebut akan menyerap seluruh hasil produksi penambangan yang dilakukan oleh PT TSS. Kapasitas produksi semen awal 1.700.000 ton ta-
hun dan ditingkatkan bertahap menjadi 3,4 juta tontahun. Penambangan batu kapur dan lempung dilakukan pada areal seluas 233,76
ha untuk batu kapur dan seluas 63,62 ha untuk lempung. Tabel 4 menyajikan ca- dangandeposit yang dapat ditambang untuk batu kapur dan lempung.
Tabel 4 Luas penambangan dan deposit batu kapur dan lempung
Periode Tahun Batu kapur
Lempung Luas
ha Luas kumu-
latif Ha Produksi
juta ton Luas
ha Luas kumu-
latif Ha Produksi
jutaton
1 1-5 53,8 53,8
15,2 16,8 16,8
2,90 2 6-10
22,1 75,9 21,7
18,5 35,3 4,23
3 11-15 28,5
99,4 21,7 3,6
38,9 4,23 4 16-20
55,8 158,0 21,7
0,0 38,9 4,23
5 21-25 42,1
200,1 21,7 8,3
47,2 4,23 6 26-30
33,4 233,7 21,7
16,4 63,6 4,23
Sumber : Buku Rencana Kerja PT TSS, 2008
Tujuan Penambangan Bahan Galian Batu Kapur dan Lempung
PT TSS melakukan kegiatan penambangan bahan galian batu kapur dan lempung bertujuan untuk :
1. Mengatasi kebutuhan bahan baku pembuatan semen yang semakin meningkat 2. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar tapak proyek, sehingga akan
meningkatkan perekonomian masyarakat lokal
Tahapan Penambangan
Kegiatan yang akan dilakukan oleh PT TSS dalam melakukan penambang- an bahan galian batu kapur dan lempung terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini dimulai dari pembebasan lahan, pene-
rimaan tenaga kerja, mobilisasi alat-alat berat, pembagunan sarana dan prasa- rana, pembangunan unit peremuk batu, pembersihan lahan dan pengu-pasan
tanah pucuk. Untuk mengetahui perkiraan besarnya cadangan bahan galian batu kapur dan lempung yang akan ditambang, PT TSS telah mengadakan
survey dan penelitian pendahuluanEksplorasi Awal dan Eksplorasi Rinci. 2. Tahap Operasi Penambangan
a. Pengupasan tanah pucuk over burden, merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum mendapatkan batu kapur yang segar yang akan dilaku-
kan pemboran dan peledakan. Pengupasan tanah pucuk di site batu kapur dilakukan pada periode I-IV, sedangkan pengupasan tanah pucuk di lokasi
lempung dilakukan pada periode I dan II. b. Penambangan, penambangan batu kapur akan dilakukan dengan sistem
terbuka open pit mining dengan menggunakan kegiatan pemboran dan peledakan. Sedangkan untuk penambangan lempung menggunakan alat
berat bulldozer dan back hoe. Tahapan kegiatan penambangan meliputi kegiatan penggalian, pemuatan dan pengangkutan ke tempat unit peremuk
batu dan selanjutnya akan diangkut ke tempat penimbunan. 3. Tahap Pasca Operasi Penambangan
a. Kegiatan Reklamasi b. Periode pelaksanaan reklamasi dan rehabilitasi lahan quarry pasca penam-
bangan akan dilaksanakan secara paralel dengan periode penambangannya
c. Pengendalian Erosi dan Sedimentasi Dengan dilaksanakannya kegiatan reklamasi lahan dengan baik dan teren-
cana, maka diharapkan akan terjadi perbaikan kondisi hidrogeologi pada lokasi bekas tambang. Proses rehabilitasi hidrogeologi akan memakan
waktu sangat lama, sehingga belum dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama pengguna sumber air baik air permukaan mau-
pun air bawah tanah. Kondisi akhir kegiatan ini adalah perbaikan kualitas habita perairan serta perbaikan erosi dan sedimentasi lahan.
d. Penanganan Tanah Pucuk Luas areal konsesi batu kapur seluas 493,54 ha sedangkan luas areal yang
direncanakan akan ditambang adalah seluas 233,5 ha sehingga areal yang tidak ditambang cukup luas. Sebagian besar dari daerah itu akan dijadikan
daerah penyangga. Tanah penutup akan ditempatkan pada areal ini, pada lokasi yang mudah untuk dilakukan pengangkutan kembali ke areal yang
akan direklamasi kelak. e. Revegetasi
Pada masa akhir penambangan akan dilakukan penempatan kembali tanah penutup pada bekas lokasi tambang. Penutupan kembali menggunakan ta-
nah top soil yang telah dipersiapkan yaitu tanah pindahan saat awal ke- giatan pengupasan lapisan pucuk. Manfaatnya disamping tetap menjaga
tingkat kesuburan tanah, juga memperbaiki tingkat kemiringan tanah se- hingga dapat normal kembali sesuai kestabilan
4.2 Nilai Ekonomi Pengusahaan Hutan Kelas Perusahaan Pinus Berdasarkan Daur Yang Berlaku di KPH Sukabumi
4.2.1 Penaksiran Produksi Kayu