Parameter kimia 1. Derajat keasamaan pH 2. Oksigen terlarut DO 3. Kebutuhan oksigen biokimiawi Biochemical oxygen demandBOD

39 misalnya tanin, lignin, dan asam humus yang berasal dari dekomposisi tumbuhan yang telah mati Effendi 2003.

b. Parameter kimia

b.1. Derajat keasamaan pH

Derajat keasaman pH air adalah sifat kimia yang berperan dalam menentukan kualitas air dalam kehidupan organisme perairan dan mempengaruhi proses biokimiawi perairan, misalnya proses nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah. Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7 –8,5 Effendi 2003. Berdasarkan pengukuran Danau Rawa Pening memiliki kisaran pH 7 –7,5, ini berarti perairan danau memenuhi baku mutu air berdasarkan PP No. 82 tahun 2001 kelas II yaitu air baku untuk sarana rekreasi dan perikanan yang berada diantara 6-9.

b.2. Oksigen terlarut DO

Kadar oksigen terlarut DO menunjukkan jumlah mgl oksigen yang terlarut dalam air. Kadar oksigen yang terlarut di perairan alami bervariasi, tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfer. Semakin besar suhu dan ketinggian altitude serta semakin kecil tekanan atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin kecil Jeffries dan Mills 1996 in Effendi 2003. Oksigen terlarut hasil pengukuran di Danau Rawa Pening adalah berkisar 6,19-6,48 mgl. Kadar oksigen terlarut di perairan ini dapat dikatakan memenuhi baku mutu air PP No.82 tahun 2001 kelas II. Untuk kehidupan biota perairan pada umumnya, kadar oksigen terlarut disarankan tidak kurang dari 3 mgl Hariyadi 2001. Dilihat dari kondisi fisik Danau Rawa Pening yang mengalami pendangkalan dan banyak ditumbuhi tumbuhan air pada zona litoral maka keberadaan oksigen lebih banyak dihasilkan oleh aktivitas fotosintesis tumbuhan air. Di perairan umum, oksigen terlarut berasal dari hasil samping proses fotosintesis tumbuhan air yang ada atau difusi dari udara adanya riak air menyebabkan aerasi.

b.3. Kebutuhan oksigen biokimiawi Biochemical oxygen demandBOD

BOD merupakan gambaran kadar bahan organik yaitu jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroba aerob untuk mengoksidasi bahan organik menjadi karbondioksida dan air Davis and Cornwell 1991 in Effendi 2003. BOD hanya menggambarkan bahan organik yang dapat didekomposisi secara biologis 40 biodegradable dan menunjukkan jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh proses respirasi mikroba aerob yang terdapat dalam BOD yang diinkubasi pada suhu 20 C selama lima hari, dalam keadaan tanpa cahaya Boyd 1982. Pada hari ke-5 tersebut diperkirakan sekitar 75 bahan organik telah terurai dan ini cukup memadai sebagai gambaran BOD. Berdasarkan hasil pengukuran dari ketiga stasiun Danau Rawa Pening memiliki kisaran nilai BOD 5 yaitu 12,25-13,49 mgl. Nilai BOD tersebut dipengaruhi oleh suhu, densitas plankton, keberadaan mikroba, serta jenis kandungan bahan organik Effendi 2003. Nilai tersebut sudah melebihi baku mutu air berdasarkan PP No. 28 tahun 2001 kelas II yaitu sebesar 3 mgl, hal ini disebabkan karena Danau Rawa Pening mendapat masukan dari 9 sungai yang membawa limbah domestik buangan masyarakat. Tingginya konsentrasi ini menunjukkan bahwa kondisi perairan di Danau Rawa Pening sudah tercemar.

b.4. Nitrit-nitrogen NO