Ekosistem Perairan Danau TINJAUAN PUSTAKA

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ekosistem Perairan Danau

Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sistem ekologi sering dinamakan ekosistem merupakan suatu kawasan alam yang di dalamnya tercakup unsur-unsur hayati organisme dan unsur-unsur non-hayati zat-zat tak hidup serta antara unsur-unsur tersebut terjadi hubungan timbal balik Resosoedarmo et al. 1984. Menurut Odum 1993 ekosistem merupakan satuan yang mencakup semua organisme yakni komunitas di dalam suatu daerah yang saling mempengaruhi dengan lingkungan fisiknya sehingga arus energi mengarah ke struktur makanan, keanekaragaman biotik, dan daur-daur bahan yang jelas yakni, pertukaran bahan-bahan antara bagian-bagian yang hidup dan yang tidak hidup. Pengertian lain tentang ekosistem menurut UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan. Lingkungan perairan tawar secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu lactic atau lingkungan perairan tawar yang tidak bergerak dan lotic yaitu lingkungan air tawar yang bergerak. Danau adalah contoh bentuk lingkungan perairan tawar yang tidak bergerak dan terbentuk secara alami. Danau sebagai lingkungan perairan yang tidak bergerak memiliki ciri-ciri yaitu memiliki batas-batas yang jelas seperti tepian danau, dasar danau yang berupa kumpulan sedimen, permukaan air serta dinding danau. Cahaya matahari dapat menembus hingga ke dasar perairan biasanya pada danau yang kecil, sehingga proses fotosintesis dapat berjalan dengan baik Santoso 2008. Badan danau terbentuk melalui beberapa sebab Welch 1952 in Kusnandar 2004, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas glacial, daerah yang dilingkupi oleh gletser biasanya terdapat danau. 2. Longsoran tanah ke lembah. 3. Larutan dari lapisan batuan yang perlahan mengikis permukaan. 4. Pergerakan lapisan bumi. 5. Kawah-kawah dari gunung berapi yang sudah tidak aktif. 6. Akibat dari beberapa pergerakan sungai, seperti pembentukan oxbow. Perairan danau biasanya memiliki stratifikasi vertikal kualitas air yang tergantung pada kedalaman. Lapisan-lapisan yang terbentuk pada stratifikasi vertikal pada kolom air berdasarkan cahaya eufotik, kompensasi, dan profundalafotik kadang kala berada pada posisi yang sama dengan lapisan-lapisan yang terbentuk pada stratifikasi vertikal berdasarkan panas epilimnion, metalimniontermoklin, dan hipolimnion Wetzel 1952 in Kusnandar 2004. Ciri khas dari danau adalah mempunyai stratifikasi temperatur, bahkan pada danau tidak mungkin dibuat generalisasi karakteristik, namun antara danau yang satu dengan yang lainnya pasti ada perbedaan, serta perkecualian-perkecualian yang berlaku, terutama antara danau yang sangat kecil dan sangat luas perbedaan tersebut akan lebih nyata Basmi 1999. Manfaat ekosistem danau bagi spesies tumbuhan, satwa, dan manusia antara lain Ditjen PKA-Dephut 1999: a. Habitat tumbuhan dan satwa Berbagai jenis tumbuhan dan satwa hidupnya sangat tergantung pada keberadaan ekosistem danau sebagai tempat hidup, berkembang dan mencari makan. Beberapa jenis diantaranya merupakan jenis tumbuhan dan satwa endemik serta dilindungi karena keberadaanya yang hampir punah. b. Pengatur fungsi hidrologi Keberadaan ekosistem danau tidak dapat dilepaskan dari air, oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan proses hidrologi yang terjadi di bumi. Secara alami danau merupakan tempat penampungan air, baik sumber air maupun air hujan. Selain itu danau juga berfungsi sebagai pemasok air ke kantung-kantung air lain, seperti air tanah, sungai, persawahan dan lain-lainnya. Dengan keberadaan ekosistem danau maka persediaan air tanah dapat dipertahankan, sehingga dapat mencegah intrusi air laut. c. Pencegah bencana alam Danau, situ, dan waduk dapat menyimpan kelebihan air pada musim hujan kemudian mengalirkannya kembali pada waktu musim kering. Dengan demikian ekosistem danau dapat mengurangi volume air banjir yang menuju hilir, sehingga bahaya banjir dapat berkurang, sekaligus mempertahankan persediaan air pada musim kering. d. Menjaga sistem dan proses-proses alami Keberadaan ekosistem danau dapat menjaga kelangsungan sistem dan proses- proses ekologi, geomorfologi, dan geologi yang terjadi di alam. Dataran banjir sekitar danau pada umumya dijadikan lahan pertanian karena sangat subur. 6 Kesuburan itu disebabkan adanya proses penambahan unsur hara dari hasil sedimentasi. e. Penghasil sumberdaya alam hayati Manfaat ekosistem danau bagi penghasil sumberdaya alam hayati antara lain sebagai sumber perikanan, pertanian, dan kayu serta sebagai sumber plasma nuftah. f. Penghasil energi Ekosistem danau dapat digunakan sebagai sumber energi dan dapat dikelola secara berkelanjutan. Beberapa pemanfaatan ekosistem danau sebagai sumber energi yaitu sebagai pembangkit litrik tenaga air, pembuatan arang dengan memanfaatkan kayu yang terdapat di sekitar danau, dan sebagainya g. Sarana transportasi, rekreasi, dan olah raga Beberapa danau, waduk, dan bendungan dimanfaatkan sebagai sarana transportasi, rekreasi dan olah raga air. Olah raga air yang dapat dikembangkan dengan memanfaatkan danau yaitu ski air, parasailing dan memancing. h. Manfaat sosial dan budaya Keberadaan lahan basah, khususnya ekosistem danau, sangat mempengaruhi keadaan sosial budaya kehidupan masyarakat sekitarnya. i. Sarana penelitian dan pendidikan Pengembangan penelitian dan pendidikan yang berguna bagi kehidupan dapat menggunakan objek-objek yang terdapat pada ekosistem danau, dan sangat penting bagi penerapan berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, limnologi, geomorfologi, dan sebagainya. Banyak faktor yang dapat mengancam kelestarian ekosistem danau, baik sebagai akibat alami, seperti gempa dan tanah longsor, maupun akibat antropogenik akibat aktivitas manusia. Beberapa ancaman kerusakan ekosistem danau yang disebabkan aktivitas manusia, antara lain Ditjen PKA-Dephut 1999: a. Sedimentasi yang berlebihan sebagai akibat erosi Daerah Aliran Sungai DAS. Proses ini dapat dipercepat dengan adanya kegiatan manusia berupa penebangan hutan di DAS atau pengolahan lahan secara tidak benar. b. Pencemaran yang diakibatkan adanya buangan minyak, pupuk, pestisida atau pencemaran bahan buangan padat. c. Pemanfaatan sumberdaya alam hayati yang berlebihan dan dengan cara-cara yang merusak. 7 d. Memasukkan spesies tumbuhan atau hewan baru eksotik yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan memusnahkan spesies asli. e. Konversi lahan menjadi lahan pertanian, perikanan, perkebunan dan pemukiman sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk dapat mengancam keberadaan ekosistem danau dan sumberdaya alam hayati yang terkandung di dalamnya. f. Perubahan sistem hidrologi sebagai akibat pengubahan aliran sungai, pembuatan waduk, pengambilan air tanah yang berlebihan dapat mempengaruhi kelestarian ekosistem danau dan sumberdaya alam hayati yang terkandung di dalamnya.

2.2. Pariwisata