41
b.6. Ammonia-nitrogen NH
3
-N
Ammonia NH
3
bersifat mudah larut dalam air. Ammonia banyak digunakan dalam proses produksi urea, industri bahan kimia asam nitrat, amonium fosfat,
amonium nitrat, dan amonium sulfat, serta industri bubur kertas dan kertas pulp dan paper. Sumber ammonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik protein
dan urea dan nitrogen anorganik yang terdapat dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organik tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati oleh
mikroba dan jamur. Perairan Danau Rawa Pening memiliki kisaran nilai ammonia yaitu 0,237
–0,434 mgl. Berdasarkan baku mutu air PP No. 82 tahun 2001 kelas II untuk bahan baku rekreasi dan perikanan tidak ada batasan untuk nilai ammonia.
Kadar ammonia yang terukur adalah ammonia total yaitu terdiri dari NH
3
dan NH
4 +
, karena pada larutan bersuasana basa kuat semua ammonia berada dalam bentuk NH
3
. Ini berarti, ammonia yang terukur adalah NH
3
yang secara alami ada dalam air ditambah NH
3
yang berasal dari reduksi ammonium NH
4
. Ammonia jarang ditemukan pada perairan yang mendapat cukup pasokan oksigen. Menurut McNeely et
al. 1979 in Effendi 2003, kadar ammonia pada perairan alami biasanya kurang dari 0,1 mgl. Kadar ammonia yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya pencemaran
bahan organik yang berasal dari limbah domestik, industri, dan limpasan run-off pupuk pertanian.
c. Parameter biologi
c.1. Fitoplankton
Fitoplankton memegang peranan penting dalam suatu perairan. Fungsi ekologisnya sebagai produser primer dan awal mata rantai dalam jaringan makanan.
Keberadaan fitoplankton sangat penting karena merupakan penghasil produktivitas primer utama dalam ekosistem perairan. Kisaran kelimpahan fitoplankton yang
diperoleh berkisar antara 81-456.890 sell. Fitoplankton yang dijumpai di perairan Danau Rawa Pening yaitu terdiri dari empat kelas fitoplankton dengan 33 genus yaitu
Bacillariophycea 16 genus, Dinopyhceae 6 genus, Cyanophyceae 5 genus, Chloropyceae 6 genus. Dari keempat kelas yang ditemukan, perairan Danau Rawa
Pening didominasi oleh genus Peridium sp. sebesar 456.980 sell. Dari kelimpahan yang diperoleh maka dapat dihitung nilai keanekaragaman fitoplankton, keseragaman,
dan dominansi. Nilai indeks keanekaragaman Shannon ’ fitoplankton adalah sebesar ,
. Nilai tersebut berada antara ’ ,
berarti tingkat keanekaragaman rendah dan
42 tekanan ekologi tinggi. Nilai indeks keseragaman E fitoplankton adalah sebesar
0,1413. Nilai tersebut memperlihatkan keseragaman rendah, kekayaan individu yang dimiliki oleh masing-masing jenis jauh berbeda, dan kondisi lingkungan tidak stabil
karena mengalami tekanan. Nilai indeks dominansi D fitoplankton di Danau Rawa Pening adalah sebesar ,
. Nilai tersebut berada antara , D , berarti dominansi tinggi, terdapat spesies yang mendominasi spesies lainnya, kondisi
lingkungan tidak stabil terhadap suatu tekanan ekologi.
c.2. Tumbuhan air
Kondisi permukaan perairan Danau Rawa Pening sekarang sudah banyak tertutupi tumbuhan air. Berdasarkan pengamatan jenis tumbuhan air ada 13 jenis
tumbuhan air yang terdapat di Danau Rawa Pening Tabel 9.
Tabel 9. Jenis tumbuhan air di Danau Rawa Pening
No. Jenis tumbuhan air
Lokasi 1
2 3
4 5
6
1. Eceng gondok Eichornia crassipes
v v
v V
v v
2. Kiyambang Salvinia cucculata
v v
v v
v v
3. Ganggang rante Hydrilla verticillata
v v
v v
v v
4. Kiyambang Salvinia molesta
v v
v v
v v
5. Rumput-rumputan Scirpus grossus
v v
v v
v v
6. Teratai Nymphaea pubescens
v -
- -
- -
7. Eceng kebo Monochoria hastata
v v
v v
v v
8. Gulma itik Lemna perpusilla
v v
- v
- v
9. Mendong Fimbristylis globulosa
v v
v v
v v
10. Rumput katak Limnobium spongia
v v
v v
v v
11. Kapu-kapu Pistia stratiotis
v v
v v
v v
12. Kekal rerumputan Typha latifolia
v v
v v
v v
13. Teki-tekian Sacciolepis interupta
v v
v v
v v
Tumbuhan air yang terdapat di Danau Rawa Pening dapat memberikan estetika bagi keindahan danau. Tumbuhan air juga dapat menjaga kebersihan danau dengan
menyaring partikel-partikel yang ada di air oleh akar sehingga dapat menjernihkan air. Namun bila jumlahnya tidak dapat dikendalikan maka dapat menjadi gulma.
Karakteristik gulma air adalah daya adaptasi yang sangat baik terhadap lingkungan dan daya reproduksinya yang cepat. Jenis tumbuhan air yang banyak terdapat di
Danau Rawa Pening adalah eceng gondok Eichornia crassipes dan ganggang rante Hydrilla verticilata. Populasi eceng gondok saat ini diperkirakan menutupi perairan
Danau Rawa Pening ±30 dan ganggang rante sekitar ±11 BLH 2008. Jika tumbuhan air tersebut jumlahnya tidak dapat dikendalikan maka berakibat pada
43 rusaknya ekosistem seperti pendangkalan sehingga akan mengancam keberadaan
danau dalam waktu jangka panjang tersebut. Tumbuhan kiyambang merupakan tumbuhan yang berwarna hijau terang, waktu
muda daun selalu mandatar, bentuknya agak membulat , setelah tua melipat ke atas sepanjang rusuk tengahnya. Kiyambang merupakan salah satu tumbuhan air selain
memiliki nilai estetika bila pertumbuhannya terkendali, juga memiliki fungsi sebagai tumbuhan air yang dapat memulihkan pencemaran lingkungan. Kiyambang dapat
tumbuh secara pesat, menutupi daerah permukaan air yang luas, menghambat lalu lintas, menghalangi kegiatan perikanan, dan bahkan dapat menghilangkan mata
pencaharian utama bagi nelayan. Teratai adalah salah satu tumbuhan air yang memiliki nilai estetika, selain
bentuknya yang menawan teratai juga memiliki kemampuan dalam menetralisir limbah. Teratai hanya ditemukan di lokasi 1 karena tumbuhan air ini dibawa oleh
masyarakat yang memiliki usaha rumah makan terapung dan digunakan untuk estetika. Ganggang rante merupakan salah satu tumbuhan air yang juga terdapat
banyak di Danau Rawa Pening. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan menahun, tumbuh di dasar yang berlumpur, panjang 0,25-2,00 m Widjaja 2004 dan tersebar
luas di perairan dangkal.
Eceng gondok mengandung beberapa senyawa organik yang penting dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak terutama babi, karena mangandung senyawa
organik antara protein, selulosa, eter. Eceng gondok juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos karena terbukti dapat meningkatkan kualitas tanah. Kandungan
mineral pada eceng gondok tinggi karena gulma ini memiliki kemampuan untuk menyerap hara yang terdapat pada air di sekitarnya. Manfaat lainnya yaitu dapat
digunakan sebagai bahan generator biogas. Saat ini eceng gondok di Danau Rawa Pening dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan kerajinan. Eceng gondok
memiliki pertumbuhan yang sangat cepat sehingga dapat mengurangi kandungan oksigen di perairan, bahkan mengurangi fitoplankton di perairan. Untuk mengurangi
jumlah eceng gondok tersebut tentu saja harus dilakukan pengelolaan eceng gondok secara benar. Masyarakat sekitar bisa diberi pelatihan mengenai pengolahan eceng
gondok menjadi produk-produk bernilai ekonomi. Pengendalian populasi eceng gondok yang melibatkan masyarakat akan memberikan keuntungan bagi pengelola
danau sekaligus masyarakat sekitar. Disamping adanya manfaat yang dirasakan adapula kerugian yang ditimbulkan
dari eceng gondok yang sudah menjadi gulma air yaitu menghambat produktivitas
44 perairan karena populasi ikan di perairan menjadi berkurang karena disebabkan
proses eutrofikasi, penetrasi sinar matahari ke dalam perairan terhalang oleh eceng gondok sehingga fitoplankton tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga produksi
O
2
menurun dan ikan-ikan mati sehingga produktivitas perairan terhambat. Karena jumlah O
2
di perairan menurun sehingga kemampuan alami perairan untuk menyerap polusi organik menjadi berkurang. Keadaan tersebut menyebabkan bau yang tidak
enak dan akhirnya menjadi gambut. Populasi eceng gondok sangat dipengaruhi oleh permukaan tinggi air dan angin, karena eceng gondok hidup mengapung bebas.
Keadaan serupa juga untuk populasi Salvinia molesta dan Salvinia cucculata meskipun gangguan gulma ini tidak sehebat eceng gondok.
c.3. Ikan