35 Tabel 7.
Sarana dan prasarana yang ada di kawasan objek wisata Danau Rawa Pening
No. Sarana dan Prasarana
Jumlah Keterangan
1. Loket
1 Bangunan semi permanen
Tiket masuk
pada hari
libur Rp.
3.500,00orang dan hari biasa Rp. 3.000,00orang
2. Toilet
2 dengan 6 pintu Keadaannya kotor, pintu rusak
3. Tempat Parkir
3 Parkir motor 2 disamping loket dan di
dalam area wisata dan parkir mobil 1. Tempat
parkir rencananya
akan diperbaiki dan diperluas.
4. Media Informasi Ikan Rawa
Pening 1
Hanya hari libur buka, keadaan akuarium sebagian kotor dan rusak.
5. Warung makan
13 8 bangunan baru dan 5 bangunan lama
6. Rumah makan terapung
1 7 tempat lesehan dengan fasilitas tempat
pancing. 7.
Ayunan dan jungkit 4
Keadaan baik 8.
Tempat duduk dan shelter 16
Keadaan baik 9.
Mushola 1
Berada di luar loket dan dekat dengan rumah penduduk dengan jarak ± 2,5 m
dari pintu masuk. 10.
Perahu motor 33
Harga sewa Rp 30.00030 menit dan harga sewa Rp. 80.000,00hari.
11. Sampan
Belum ada
keterangan yang pasti
Banyak perahu yang rusak dan tidak terpakai. Harga sewa Rp. 4.000,00
12. Tempat sampah
3 Berada di dekat loket, di bukit, dan di
dekat warung. 13.
Tempat sewa
alat memancing
1 Hanya ada 1 warung yang menyewakan
alat pancing dengan perahu dan dayung Sumber: Data Primer 2009
Gambar 5. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Danau Rawa Pening pada bulan Maret sd Desember 2008
4.7. Kunjungan Wisatawan
Kunjungan wisatawan objek wisata Danau Rawa Pening pada bulan Maret sd Desember 2008 berfluktuasi Gambar 5. Jumlah pengunjung tertinggi yaitu bulan
Oktober yaitu sebesar 2662 orang karena pada bulan tersebut libur Hari Raya Idul
36 Fitri. Kondisi kunjungan wisatawan yang datang ke Danau Rawa Pening berfluktuasi
karena dipengaruhi oleh masa liburan sekolah karena biasanya pada hari libur banyak wisatawan yang memanfaatkannya untuk berwisata bersama keluarga.
4.8. Instansi-Instansi Terkait
Sejak tanggal 6 Maret 2002 Gubernur Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan keputusan yang mendasarkan kepada PP No. 35 Tahun 1991 Pasal 1, 2, dan 10
menyatakan bahwa pengelolaan Danau Rawa Pening mulai saat itu dikoordinasikan secara terpadu oleh pihak Pemda Provinsi Jawa Tengah, yaitu terkait dengan
Suwondo 2007: 1.
Pengelolaan dan pengembangan air dan sumber air Danau Rawa Pening, 2.
Menyusun, mengesahkan, dan memberi ijin pengusahaan dan peruntukan, 3.
Pembuatan hukum, dan 4.
Peran koordinasi. Dengan adanya Keputusan Gubernur Jawa Tengah tersebut maka semua
program yang akan masuk ke Danau Rawa Pening harus membuat hubungan koordinasi dengan pihak Pemda Provinsi Jawa Tengah. Pengelolaan Danau Rawa
Pening ditangani tujuh instansi pemerintah yang terkait dalam usaha pemanfaatan Danau Rawa Pening, yaitu:
1. Pemerintah Daerah kecamatan, kelurahan yang mencoba membenahi
administrasi dan program-progam pembangunan yang menggunakan Dana Alokasi Umum.
2. PSDA Pengelolaan Sumber Daya Air yang mencoba mengembangkan
kemanfaatan air di Danau Rawa Pening termasuk pengaturan tinggi air dan bahkan pengaturan pintu air ke PLTA.
3. Dinas Pengairan Pekerjaan Umum yang mengatur debet air bagi pengairan
terutama bagi wilayah hilir. 4.
PLTA Jelok yang mengatur debet air masuk ke turbin Jelog. 5.
Dinas Perikanan yang berusaha membudidayakan ikan di Danau Rawa Pening. 6.
Dinas Pariwisata yang mempunyai kewenangan adanya tugas untuk mengembangkan kawasan Rawa Pening untuk daerah wisata terutama kegiatan
utama di Bukit Cinta. 7.
Dinas Koperasi dan Perindustrian yang berusaha mengembangkan koperasi dan industri berkaitan dengan keberadaan air Rawa Pening termasuk eceng gondok.
37
4.9. Analisis Sumberdaya Alam