65
Gambar 33. Aktivitas wisata yang perlu dibenahi
4.12. Identifikasi Isu Permasalahan Danau Rawa Pening untuk Pengembangan Wisata Bukit Cinta
4.12.1. Masalah Ekologi dan Fisik
Tatanan ekosistem Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang kini sudah terancam oleh ketidakseimbangan ekologis, antara lain disebabkan:
a. Sedimentasi
Kondisi Danau Rawa Pening mengkhawatirkan karena terjadi masalah ekologi dan fisik seperti sedimentasi. Sedimentasi merupakan konsekuensi dari perairan yang
bersifat lentik. Sedimentasi tersebut tentu saja dapat mengancam keseimbangan ekologis di Danau Rawa Pening. Sedimentasi yang terjadi dapat disebabkan oleh 2
sumber yakni sumber allochtonous dan autochtonous. Sumber allochtonous meliputi materi-materi yang terbawa sungai-sungai yang bermuara di Rawa Pening, erosi dari
hulu, serta kegiatan penduduk di sekitar danau. Sumber autochtonous yaitu berasal dari perairan itu sendiri seperti pembusukan gulma air dalam hal ini eceng gondok dan
alga yang mati sesudah terjadinya blooming alga. Sedimentasi terjadi akibat akumulasi perlakuan masyarakat pada daerah
tangkapan dan erosi pada tebing serta gejala agregasi muara sungai yang terjadi serta adanya pembuangan limbah diluar kendali oleh masyarakat di sekitar Danau Rawa
Pening. Permasalahan di daerah hulu disebabkan antara lain oleh tingginya erosi karena pesatnya pembangunan yang tidak mempertimbangkan dampaknya terhadap
kerusakan lahan dan besarnya aliran permukaan, penambangan batu secara liar dibeberapa lokasi yang kelerengannya cukup tinggi, penebangan kayu dan hutan
66 sehingga menyebabkan tanah gundul, fungsi lindung di hulu menjadi hunian dan
sawah intensif, intensifikasi usahatani yang kurang memperhatikan kaidah konservasi seperti tegalankebun berada pada kelerengan 15 dan pola tanam di beberapa
daerah yang belum mengacu pada pelestarian lingkungan. Sebagian besar bukit memiliki kelerengan tanah cukup tinggi pada topografi dengan kelerengan 25 akan
mempercepat laju run off dan akan memperbanyak sedimentasi Sutrisno 2003. Banyaknya sungai yang masuk ke Rawa Pening dengan membawa sedimen
merupakan sebab utama besarnya sedimentasi. Bahan sedimen yang masuk ke Danau Rawa Pening diperkirakan mencapai 880 kghari musim penghujan dan 270 kghari
musim kemarau. Ketebalan sedimen di Rawa Pening tahun 1970 telah mencapai 7 m Suwondo 2007. Sedimentasi tergolong tinggi berasal dari Sungai Legi dan Sungai
Parat Tabel 10. Hal tersebut bisa mempercepat sedimentasi di daerah hilir dan menipiskan cadangan air tanah dan daya tampung, serta mengancam keberadaan
Danau Rawa Pening.
Tabel 10. Laju erosi dan sedimentasi sembilan anak sungai Danau Rawa Pening
Sungai Luas ha
Laju Erosi tontahun Potensi Sedimentasi tontahun
Legi 931,50
405,23 215,58
Parat 3.744,00
381,27 164,71
Galeh 6.121,00
303,75 116,03
Torong 2.687,00
115,75 54,16
Panjang 4.893,24
73,37 29,13
Straten 2.822,26
290,49 133,92
Kedungringin 918,00
76,47 41,75
Rengas 1.751,00
29,15 14,49
Muncul 1.211,00
17,84 9,15
Total 778,93
Sumber: Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Tengah 2008
b. Pencemaran perairan