Rencana Waktu Penelitian PENDAHULUAN

Penulis membagi penulisan skripsi ini menjadi ke dalam 5 lima bab dan terdiri atas beberapa sub bab. Susunan bab tersebut secara sistematis adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu, kerangka teori dan konseptual, metode penelitian, rencana waktu penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Tinjauan teoritis ini memuat deskripsi mengenai teori – teori yang digunakan dalam proses penelitian dan pembatasan. Dalam hal ini, teori – teori yang diuraikan antara lain pengertian asuransi syariah, ruang lingkup akuntansi syariah dan akuntansi asuransi umum syariah serta gambaran umum Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK no.101 revisi 2011 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan mengenai metode penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dalam mengolah data yang telah didapatkan.

BAB IV ANALISIS TERHADAP DATA PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan analisis terhadap data penelitian yang ada guna menjawab masalah penelitian, dalam hal ini mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no.101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah perusahaan asuransi syariah atau perusahaan yang memiliki unit syariah yakni PT. Asuransi Takaful Keluarga.

BAB V PENUTUP

Bab ini memaparkan hasil dari penelitian atau kesimpulan apa yang dapat ditarik hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan berkaitan dengan pokok masalah. Kemudian dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan dan berdasarkan kesimpulan tersebut akan diberikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Landasan Teori Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Kata asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie, yang dalam hukum Belanda disebut dengan Verzekering yang artinya pertanggungan. Dari peristilahan assuratie kemudian timbul istilah assuradeur bagi penanggung, dan geassureerde bagi tertanggung. 1 Definisi asuransi sebetulnya bisa diberikan dari berbagai sudut pandang, yaitu dari sudut pandang ekonomi, hukum, bisnis, dan aspek matematika. 2 Tidak ada satu definisi yang bisa memenuhi masing-masing sudut pandang tersebut. Pengertian asuransi konvensional secara istilah telah banyak diungkap oleh para tokoh, antara lain Mark R. Greene, mendefinisikan asuransi sebagai institusi ekonomi yang mengurangi risiko dengan menggabungkan dibawah satu manajemen dan kelompok objek dalam suatu kondisi, sehingga kerugian besar yang terjadi yang diderita oleh suatu kelompok yang tadi dapat diprediksikan dalam lingkup yang lebih kecil. 3 1 KH Ali Yafie, Asuransi Dalam Pandangan Syariat Islam, Mizan:Bandung,1994, h.205-206 2 Herman Darmadi, Manajemen Asuransi, Bumi Aksara: Jakarta, 2000, h.2-3 3 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah life and general, Jakarta: Gema Insani Pers, 2004, h. 26- 27