PENUTUP Analisis Penerapan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan No.101 Revisi Tahun 2011 Mengenai PenyajianLaporan Keuangan Syariah (Studi Pada Pt. Asuransi Takaful Keluarga)
Selanjutnya, Drs. H Abbas Salim, M.A, berpendapat bahwa asuransi
adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil yang sudah pasti sebagai pengganti kerugian-kerugian besar yang belum pasti.
4
Selain beberapa definisi di atas, pemerintah juga membuat peraturan mengenai hal tersebut dalam UU no.2 tahun 1992, mendefinisikan bahwa
asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri dengan tertangung.
Dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
5
Dari definisi tersebut ada 3 tiga unsur terkait asuransi konvensional, antara lain:
6
Unsur 1: Pihak tertanggung berjanji membayar uang premi kepada pihak
penanggung, sekaligusberangsur-angsur.
4
Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, h.1
5
Undang-Undang No.9 Tahun 1992, Tentang Usaha Perasuransian.
6
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, Keberadaan dan Kelebihannya Ditengah Asuransi Konvensional,Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006, h.7
Unsur 2:
Pihak penanggung berjanji akan membayar sejumlah uang kepada pihak tertanggung sekaligus atau berangsur-berangsur, apabila
terlaksana unsur ketiga.
Unsur 3:
Suatu peristiwa yang semula belum jelas akan terjadi. Asuransi Syariah sebagai lembaga keuangan non-bank merupakan bentuk
adanya pengembangan pada praktik muamalat. Dalam kajian fiqh muamalat, terdapat sebuah kaidah fiqh:
Artinya: “Hukum asal transaksi dan muamalah adalah boleh sampai ada dalil
yang mengharamkannya”
7
Kaidah fiqh diatas secara tersirat menjelaskan bahwa dalam kegiatan muamalah yang termasuk dalam ranah keduniaan, manusia diberikan kebebasan
untuk melakukan apa saja yang bisa memberikan manfaat kepada dirinya sendiri, sesamanya dan lingkungannya, selama hal tersebut tidak ada ketentuan yang
melarangnya.
8
Dalam bahasa Arab, kata asuransi disebut at-tamin, takaful, dan at- tadhamun
yang bermakna saling melindungi, saling tolong menolong dan saling menanggung. DSN-MUI memfatwakan bahwa Asuransi Syariah adalah usaha
saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang atau pihak melaui investasi dalam bentuk aset danatau
tabarru’ yang memberikan pola
7
Jalal al-Din, al-Suyuti, al-Asybah wa al-Nazhair, Beitur: Dar al-Fikr, h.64
8
Hadypradipta, Fiqh Muamalat, Artikel diakses pada 11 Februari 2010