Perubahan penggunaan lahan di Bekasi, Karawang dan Jakarta menyebabkan kualitas air di sungai ini semakin memburuk dari tahun ke tahun.
Daerah yang dulunya merupakan ruang hijau beralih fungsi menjadi lahan pertanian kemudian lebih buruk lagi menjadi daerah industri dan permukiman.
Penduduk bantaran sungai tersebut memanfaatkannya untuk keperluan mandi, kakus, mencuci dan sebagainya.
Saluran Tarum Barat merupakan sumber air bersih untuk masyarakat Jakarta yang disalurkan oleh Perusahaan Air Minum PAM di daerah Jakarta Timur.
Apabila kondisi ini dibiarkan, dikhawatirkan kualitas air di sungai ini tidak lagi memenuhi kriteria air yang layak untuk dikonsumsi sebagai bahan baku air
minum yang pada akhirnya mengancam kesehatan dan kesejahteraan penduduk di sepanjang Saluran Tarum Barat, untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap
perubahan penggunaan lahan di sepanjang sungai ini dan dampak perubahannya bagi kualitas air di sungai tersebut.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1.
Menganalisa perubahan tata guna lahan terhadap kualitas air di Sub DAS Daerah Aliran Sungai Saluran Tarum Barat periode 2004 – 2009.
2. Mengkaji kondisi kualitas perairan di Sub DAS Saluran Tarum Barat periode
2004 – 2009. 3.
Mengkaji pemanfaatan sumberdaya air di sepanjang aliran Sub DAS Saluran Tarum Barat.
4. Menghitung daya tampung beban pencemaran sesuai dengan baku mutu air
yang ditetapkan berikut sumber-sumber pencemarnya.
1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup studi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian terletak di Sub DAS Daerah Aliran Sungai Saluran Tarum
Barat yang meliputi Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kotamadya Jakarta Timur.
2. Sumber-sumber pencemar yang dibatasi adalah yang berasal dari peternakan,
industri dan aktivitas penduduk di sekitar wilayah penelitian.
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai dasar acuan pengelolaan Sub DAS Saluran Tarum Barat, dasar acuan teknis pengembangan dan
pembangunan di sepanjang Sub DAS Saluran Tarum Barat serta sebagai bahan evaluasi agar terjadi perbaikan dari segi lingkungan khususnya kualitas air di Sub
DAS Saluran Tarum Barat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Daerah Aliran Sungai DAS
Menurut Peraturan Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan No. P.04V- SET2009 yang dimaksud dengan DAS adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang fungsinya menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan ke danau atau laut secara
alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Sub DAS adalah
bagian DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai utama. Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS-Sub DAS.
Daerah Aliran Sungai DAS memiliki beberapa karakteristik yang dapat menggambarkan kondisi spesifik antara DAS yang satu dengan DAS yang
lainnya. Karakteristik itu dicirikan oleh parameter yang terdiri atas Dephutbun 1998:
1. Morfometri DAS yang meliputi relief DAS, bentuk DAS, kepadatan drainase, gradien sungai, lebar DAS dan lain-lain.
2. Hidrologi DAS, mencakup curah hujan, debit dan sedimen. 3. Tanah.
4. Geologi dan geomorfologi. 5. Penggunaan lahan.
6. Sosial ekonomi masyarakat di dalam wilayah DAS. Asdak 1995 dalam Hadinugroho 2000 menyebutkan bahwa, jika dilihat
dari segi fisiknya, indikator normal tidaknya suatu DAS ditentukan diantaranya oleh nisbah debit maksimum Qmax dan debit minimum Qmin. Kondisi fisik
DAS dianggap baik apabila nisbah QmaxQmin relatif stabil dari tahun ke tahun, sedangkan kondisi DAS dianggap mulai terganggu apabila nisbah QmaxQmin
terus naik dari tahun ke tahun.
2.2 Kualitas Air