IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Kondisi Geografis dan Administratif
Posisi geografis Sub DAS Daerah Aliran Sungai Saluran Tarum Barat terletak diantara 6˚2650.69 Lintang Selatan hingga 6˚1423.87 Lintang Selatan
dan 107˚2241.25 Bujur Timur hingga 106˚5243.82 Bujur Timur. Batas administrasi Sub DAS Saluran Tarum Barat adalah sebagai berikut:
1. Sebelah barat berbatasan dengan DAS Ciliwung. 2. Sebelah timur berbatasan dengan Saluran Tarum Timur.
3. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa. 4. Sebelah selatan berbatasan dengan DAS Ciliwung.
Gambar 2 Peta lokasi penelitian.
4.2 Kondisi Fisik
Saluran Tarum Barat merupakan sungai buatan yang sudetan waterway diversion
airnya berasal dari Sungai Citarum sehingga seolah-olah membentuk suatu kesatuan Sub DAS tersendiri. Sub DAS Saluran Tarum Barat pada
umumnya sisi kiri dan kanannya dibentengi oleh tanah atau bebatuan semen sehingga secara logika sampah atau limbah real yang masuk tidak terlalu banyak.
Meskipun demikian di Sub DAS Daerah Aliran Sungai Saluran Tarum Barat
S. CITARUM
juga dapat ditemukan aliran buangan domestik atau industri yang sedikit
banyaknya mempengaruhi kualitas air Sub DAS Saluran Tarum Barat.
Aliran air Sub DAS Saluran Tarum Barat bermula dari Bendungan Curug yang sumber airnya berasal dari Waduk Jatiluhur. Sub DAS Saluran Tarum Barat
mengalir melalui beberapa KabupatenKotamadya di Propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta, diantaranya Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi
dan Kotamadya Jakarta Timur. Aliran air Saluran Tarum Barat berakhir pada Intake
Pejompongan yang berada di Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara wilayah administrasi Kotamadya Jakarta Timur. Dari Intake
Pejompongan air Sub DAS Saluran Tarum Barat dialirkan melalui syphoon saluran air bawah tanah ke arah Pejompongan. Panjang Saluran Tarum Barat
dari hulu Bendungan Curug, Kabupaten Karawang hingga hilir Intake Pejompongan, Kotamadya Jakarta Timur adalah 77 km. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 2. Sub Daerah Aliran Sungai Sub DAS Saluran Tarum Barat memiliki
kondisi topografi yang datar dengan kelerengan wilayah dari Bendungan Curug – Bendungan Cibeet sebesar 2 – 8, wilayah Bendungan Cibeet – Bendungan
Cikarang sebesar 2, wilayah Bendungan Cikarang – Bendungan Bekasi
sebesar 2, dan wilayah Bendungan Bekasi – Intake Pejompongan sebesar
2. Pada umumnya wilayah Sub DAS Saluran Tarum Barat adalah dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara 5 – 50 meter di atas permukaan laut.
Menurut PP No. 82 Tahun 2001 pasal 55 baku mutu untuk saluran sungai yang belum ditentukan atau ditetapkan, dalam penelitian ini Sub DAS Saluran
Tarum Barat, berlaku kriteria mutu air kelas dua. Berkenaan dengan hal tersebut dalam pembahasan akan dibandingkan masing-masing parameter kualitas air yang
ada dengan baku mutu air kelas dua.
4.3 Penggunaan Lahan