5.3.3 Derajat Kemasaman pH
Perubahan derajat kemasaman pH max tahunan di Sub DAS Daerah Aliran Sungai Saluran Tarum Barat cenderung naik turun dari tahun ke tahun,
meskipun demikian perubahannya tidak terlalu signifikan. Derajat kemasaman max
tahunan tertinggi tercatat di tahun 2008 di titik sampel air Suplesi Cibeet dengan angka sebesar 6 dan derajat kebasaan tahunan tertinggi tercatat pada di
tahun 2008 di titik sampel air Intake Pejompongan dengan angka sebesar 8,7. Untuk lebih jelasnya data disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15 Kadar kemasaman tahunan di Sub DAS Saluran Tarum Barat periode 2004 – 2009
Kadar Kemasaman 2004
2005 2006
2007 2008
2009
max 7,9
7,4 7,6
7,9 8,7
8,0 min
6,4 6,3
6,2 6,1
6,0 6,4
PP No 82 Th 2001 kelas air no II
6-9 6-9
6-9 6-9
6-9 6-9
Sumber: Perusahaan Jasa Tirta periode 2004 – 2009 .
Air normal memiliki nilai pH berkisar antara 6,5 – 7,5. Buangan limbah ke dalam air dapat mengubah konsentrasi ion hidrogen pH di dalam air menjadi
lebih asam atau pun lebih basa tergantung dari jenis limbah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya Wardhana WA 2001. Dari data dapat dilihat bahwa
derajat kemasaman pH di Sub DAS Saluran Tarum Barat STB berkisar antara 6,51 – 7,71, hal ini berarti kadar pH di STB masih dalam kondisi yang normal
atau dengan kata lain tidak menunjukkan pencemaran oleh buangan limbah yang berarti.
Air di Sub DAS Saluran Tarum Barat masuk ke dalam kelas II menurut PP No 82 Tahun 2001 jika ditinjau dari derajat kemasamannya. Menurut peraturan
tersebut agar air baik untuk diminum kadar ph-nya harus berkisar antara 6 – 9. Sedangkan menurut data pada Tabel 11 ph di Sub DAS Saluran Tarum Barat
berkisar antara 6 – 9, sehingga jika ditinjau dari parameter ph kondisi kualitas air di Sub DAS Saluran Tarum Barat masih tergolong baik dan aman untuk dijadikan
bahan baku air minum.
5.3.4 Oksigen Terlarut DO, Dissolved Oxygen